kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rencana kedatangan Presiden Jokowi ke Provinsi Lampung untuk meninjau kerusakan jalan dibeberapa titik membuat pemerintah daerah sibuk melakukan perbaikan.

Salah satu jalan rusak yang akan ditinjau oleh Presiden Jokowi ialah Ruas Simpang Randu - Seputih Surabaya yang berada di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah yang sempat viral beberapa waktu yang lalu.

Saat ini kondisi jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung tersebut tengah dikebut pekerjaan nyanya sehingga ketika Presiden Jokowi datang kondisi nya sudah tidak seburuk awal sebelum viral.

Bahkan akun Twitter @PartaiSocmed menyebut jika perbaikan jalan di Lampung seperti cerita Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang. Perbaikan jalan itu dianalogikan sebagai pembangunan seribu candi yang terjadi hanya dalam satu malam. 

"Ternyata kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang itu bukan sekedar legenda tetapi kisah nyata yang sekarang terjadi di Lampung gara-gara rencana kunjungan Presiden @jokowi," tulis akun @PartaiSocmed.

Saat dimintai keterangan, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung, Febrizal Levi Sukmana menjelaskan, jika perbaikan jalan tersebut telah dianggarkan dalam APBD tahun 2023 yang disahkan pada tahun 2022. 

"Yang namanya program itu tidak serta merta. Tapi harus direncanakan, dianggarkan baru dilaksanakan. Jadi saat ini sedang dalam proses pengerjaan," kata Levi saat dimintai keterangan, Rabu (3/5/2023).

Levi mengungkapkan, selain jalan Ruas Simpang Randu - Seputih Surabaya, ada juga beberapa ruas prioritas yang akan dilakukan perbaikan pada tahun ini dan telah selesai tender sejal awal tahun. 

"Semua sudah selesai tender. Makanya sudah bisa dikerjakan. Jadi bukan karena viral baru dikerjakan," ungkapnya.

Untuk diketahui beberapa ruas yang menjadi prioritas dan akan di tangani pada tahun ini ialah ruas Kota Gajah - Simpang Randu Rp40 Miliar, Simpang Randu - Seputih Surabaya Rp50,8 miliar, Seputih Surabaya - Sadewa Rp8 miliar.

Selanjutnya ruas Talang Padang - Ngarip Rp32 miliar, Ngarip - Ulusemong Rp40 miliar, Ulusemong - Tri Mulyo Rp6 miliar, Simpang Tri Mulyo - Bungin sampai Tugu Sari Rp8 miliar.

Kemudian ruas Kota Bumi - Ketapang Rp15 miliar, Ketapang - Negara Ratu Rp15 miliar, Negara Ratu - Simpang Soponyono Rp25 miliar, Simpang Soponyono - Serupa Indah Rp15 miliar.

Kemudian dilanjutkan dengan ruas Bujung Tenuk - Penumangan Rp12 miliar, Penumangan - Tegal Mukti Rp20 miliar, Tegal Mukti - Tajab Rp40 miliar dan Tajap - Serupa Indah Rp12 miliar. (*)