Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Donald Harris Sihotang dalam disertasinya mengangkat penelitian yang membahas tentang ‘Model Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Berbasis Jurnalistik’.

Model pelatihan tersebut melahirkan sebuah modul pelatihan dan telah diuji cobakan di MAN 1 Bandar Lampung, dan berhasil dengan baik, mampu meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah bagi para guru.

Disertasi yang berjudul ‘Model Manajemen Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Berbasis Jurnalistik’ itu akan diujikan dalam sidang terbuka promosi doktor, dengan tim sidang terbuka antara lain Prof. Wan Jamaludin Z, M.Ag., P.hD sebagai Ketua Sidang, Penguji I Prof. Dr. H. Sulthan Syahrir, M.A., Penguji II Prof. Dr. Hj. Siti Patimah, M.Pd., Penguji III Prof. Dr. H. Agus Pahrudin, M.Pd., Penguji IV Dr. Achi Rinaldi, M.Si., Penguji V Prof. Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.Si., dan Sekretaris Sidang Dr. M. Afif Amrulloh, M.Pd.I, yang digelar di ballroom Kampus UIN RIL, Sukarame, Bandar Lampung, Kamis (9/2/2022).

CEO Media Kupas Tuntas Grup itu mengatakan, latar belakang lahirnya disertasi tersebut bermula dari hasil preliminary research yang ia lakukan pada salah satu Madrasah Aliyah Negeri di Bandar Lampung. Guru madrasah terhenti di golongan IV/a, tidak bisa naik pangkat, karena kesulitan dalam pembuatan karya ilmiah.

Berdasarkan catatan kajian pustaka dari Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan Nasional Agus Sartono dalam Lokakarya Tradisi Ilmiah Guru di Jakarta, tradisi ilmiah di lingkungan guru dan dosen masih sangat rendah.

Dari 2,6 juta guru, guru golongan IV/B hanya 0,87 persen, guru golongan IV/C 0,07 persen, dan golongan IV/D 0,02 persen (Kompas, 2021).

Kepala Pusat Perbukuan Depdiknas, Sugijanto mencatat, guru yang bisa menulis secara Nasional tidak lebih dari 1 persen. Hampir 60 persen guru PNS yang telah mencapai golongan ruang IVa tidak dapat naik pangkat setingkat lebih tinggi karena terkendala dalam penulisan karya ilmiah. Jumlah guru yang telah menduduki pangkat golongan IVa mencapai 50,88 persen, sedangkan guru yang mampu naik pangkat ke IV/b dan seterusnya hanya sebesar 0,5 persen.

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN RB) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya disebutkan, tidak hanya kenaikan pangkat pembina golongan ruang IV/a ke atas yang mensyaratkan angka kredit dari hasil publikasi ilmiah ataupun ataupun dari karya inovatif, namun juga kenaikan pangkat guru penata muda golongan III/b ke pangkat/golongan yang lebih tinggi.

Sebagai seorang wartawan yang sudah berpengalaman selama 23 tahun, Donald Harris Sihotang melakukan transfer ilmu, dan memfokuskan penelitiannya pada Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Berbasis Jurnalistik.

Menurutnya, menulis karya ilmiah menggunakan metode jurnalistik itu mudah, cepat dan tepat. Ilmu jurnalistik memiliki tahapan penulisan yang sistematis dan terstruktur yaitu menggunakan piramida terbalik, tatanan bahasanya mudah dipahami serta menggunakan rumus 5w+1h.

Pelatihan penulisan karya ilmiah berupa opini yang diberikan mampu melatih dan mengembangkan kemampuan menulis para guru.

Tahapan dalam menulis karya ilmiah antara lain menggali ide, membuat kerangka tulisan secara rinci, mengumpulkan data dan referensi, mulai menulis serta tahap editing.

Disertasi atau tugas akhir yang dibuat Donald Harris Sihotang terdiri dari delapan subfokus, yakni kemampuan awal guru dalam menulis karya ilmiah berbasis jurnalistik, analisis perlunya pengembangan program pelatihan penulisan karya ilmiah berbasis jurnalistik, desain pelatihan penulisan karya ilmiah berbasis jurnalistik dan lainnya.

Delapan rumusan masalah meliputi bagaimana kemampuan awal guru dalam menulis karya ilmiah berbasis jurnalistik dan bagaimana analisis perlunya pengembangan program pelatihan penulisan karya ilmiah berbasis jurnalistik, serta delapan tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis kemampuan awal guru dalam menulis karya tulis ilmiah berbasis jurnalistik, menganalisis perlunya pengembangan program pelatihan penulisan karya tulis ilmiah berbasis jurnalistik.

Penelitian tersebut menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model penelitian Analysis, Design, Development, implementation and Evaluation (ADDIE). Dalam setiap tahapannya dilakukan proses evaluasi guna menyempurnakan seluruh tahapan penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yang terdiri dari 30 responden. Responden tersebut  dikelompokkan menjadi dua yaitu 10 responden sebagai kelas kontrol, dan 20 responden sebagai kelas eksperimen.

Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan instrumen penelitian meliputi kemampuan penulisan karya ilmiah berbasis jurnalistik, modul penulisan karya ilmiah berbasis jurnalistik, penilaian instruktur pelatihan penulisan karya ilmiah berbasis jurnalistik, penilaian penyelenggara pelatihan penulisan karya ilmiah berbasis jurnalistik, dan pelaksanaan pelatihan penulisan karya ilmiah berbasis jurnalistik.

Donald menggunakan teknik  pengumpulan data kualitatif dengan induktif dan analisis data kuantitatif yang terdiri dari analisis gain serta uji t dependen.

Temuan sebelum pelatihan menunjukkan kemampuan menulis karya ilmiah guru di angka 12,1 persen dari jumlah 81 guru. Setelah melakukan pelatihan menggunakan model manajemen pelatihan penulisan karya ilmiah berbasis jurnalistik, maka kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah meningkat menjadi 70 persen.

Adapun novelty dalam penelitian ini terletak pada rancang bangun yang bermula dengan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, mendesain pelatihan karya tulis ilmiah berbasis jurnalistik, mengembangkan desain pelatihan penulisan karya tulis ilmiah berbasis jurnalistik, mengimplementasikan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah berbasis jurnalistik, serta mengevaluasi pelatihan penulisan karya tulis ilmiah berbasis jurnalistik.

Selain menciptakan rancang bangunnya, modul yang diciptakan Donald telah melalui validasi dari tiga validator, yaitu ahli materi, validator ahli desain dan validator ahli bahasa. Modul pelatihan yang dibuat berisi panduan dalam menulis karya ilmiah berupa berita, maupun opini di media massa, tidak hanya bagi guru, bagi siapa saja yang memiliki ketertarikan dalam menulis karya ilmiah. (*)