Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

49 Tahun Warga Bumi Arum Pringsewu Gunakan Getek Bambu Sebagai Alat Transportasi

Kupastuntas.co, Pringsewu - Bumi Arum adalah salah satu pekon yang masuk dalam teritorial wilayah Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Jaraknya sekitar 6 km dari pusat keramaian kota Pringsewu berjuluk 'kota bambu seribu'.

Wilayah Bumi Arum berbatasan langsung dengan Pekon Banjarejo, Kecamatan Banyumas. Kedua wilayah ini hanya terpisahkan oleh aliran sungai Way Sekampung.

Namun siapa sangka, di daerah ini setiap harinya terlihat aktivitas warga yang masih terbilang unik namun berisiko. Akses jalan penghubung antar kedua wilayah ini harus menyeberang Sungai Sekampung dengan menggunakan Getek yang terbuat dari bambu.

Penyeberangan getek bambu menjadi pilihan alternatif karena jaraknya lebih dekat ketimbang harus memutar lewat Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Pagelaran.

Dari informasi yang didapat aktivitas penyeberangan getek bambu di daerah ini sudah berlangsung selama 49 tahun.

Beberapa insiden pernah dialami warga saat menaiki getek bambu. Beberapa waktu silam rombongan iring iringan pengantin dari Bumi Arum yang hendak menuju Pekon Banjarejo kecebur ke sungai akibat getek yang mereka tumpangi tidak kuat menahan beban. Untungnya saat insiden itu tidak sampai menelan korban jiwa.

Ayis bocah kelas 6 SD yang sering bantu orang tuanya untuk menyeberangkan getek menceritakan pernah 7 motor kecebur ke sungai akibat getek kelebihan muatan.

"Kedalaman sungai Sekampung mencapai tiga meter dengan lebar kurang lebih 20 meter," kata Ayis, saat ditemui kupastuntas.co, Sabtu (10/12/2022).

Aparatur Pekon Bumi Arum, Dwin mengatakan, penyeberangan getek tidak hanya digunakan oleh warga lokal tapi warga dari Lampung Tengah banyak yang melewati akses penyeberangan getek tersebut.

Diceritakan Dwin, dulu ada jembatan gantung dilokasi tersebut namun suatu ketika roboh tergerus arus sungai. Menurut dia pemerintah pernah menawarkan untuk dibangun kembali jembatan gantung namun di tolak warga dengan alasan tidak akan bisa bertahan lama dan jembatan gantung hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.

"Warga berharap dibangun jembatan permanen," kata Dwin.

Tati salah satu warga pengguna jasa getek bambu yang baru saja menyeberang naik getek mengatakan dia dan temannya baru pulang dari salah satu tempat wisata di Banyumas.

Menurutnya  meski sudah beberapa kali naik getek namun setiap berada di atas getek merasa deg degan. "Ekstrim namun menyenangkan," ujarnya.

Sementara Anggota Komisi III DPRD Pringsewu, Sudiono mengatakan, terkait aspirasi warga agar dibangun jembatan di lokasi penyeberangan tersebut akan dibahas di forum lintas komisi untuk selanjutnya diteruskan ke Dinas PUPR.

"Akses penyeberangan getek di Bumi Arum sangat vital mengingat akses tersebut merupakan penghubung antar dua kecamatan," ujarnya 

Menurut Kader Partai besutan Prabowo ini, jika melihat kondisi di lokasi penyeberangan getek, pembangunan jembatan harus permanen dan dengan demikian tentu dibutuhkan biaya yang besar. Namun demikian dia berharap agar pembangunan jembatan dilokasi tersebut bisa masuk dalam skala prioritas.

"Informasi yang saya terima banyak pedagang dan anak sekolah yang tiap hari melewati penyeberangan getek tersebut. Ini tentu harus menjadi perhatian serius jangan sampai menunggu ada korban jiwa baru ada tindakan dari pemerintah," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : Duhh, 1.007 Guru Lulus Passing Grade di Lampung Belum Dapat Penempatan



This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

49 Tahun Warga Bumi Arum Pringsewu Gunakan Getek Bambu Sebagai Alat Transportasi

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×