Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung saat ini tengah mengembangkan sejumlah varietas Kedelai Lokal guna meningkatkan produksi tanaman yang masuk ke dalam jenis polong-polongan tersebut.
Peneliti Tim Kegiatan Perbenihan Kedelai pada BPTP Provinsi Lampung, Danarsi Diptaningsari mengatakan, berdasarkan uji adaptasi hampir seluruh varietas kedelai lokal dinilai cocok untuk ditanam di Lampung.
"Berdasarkan uji adaptasi banyak yang bisa ditanam di Lampung. Seperti yang memiliki biji sedang ke besar varietas Anjasmoro. Kemudian Grobogan cocok tapi harus cukup air. Kemudian yang baru ini, detap dena, kemudian ada devon. Ini rata-rata cocok," kata Danarsi, saat dimintai keterangan, Senin (12/9/2022).
Baca juga : Produksi Kedelai Lokal di Lampung Terus Merosot, Ini Penyebabnya
Ia menerangkan jika saat ini BPTP tengah menanam kedelai lokal dibeberapa tempat. Seperti di Kabupaten Pringsewu dengan 2,5 hektar dengan jenis varietas Gepak Kuning. Selanjutnya di Lampung Selatan dengan luasan 2,5 hektar ditanam varietas Detap 1, Dena 1 dan Dena 2.
"Detap 1 ini keunggulan nya itu tahan pecah polong. Jadi untuk 100 bijinya itu beratnya bisa 15,37 gram. Ini bisa digunakan untuk tempe. Karena di Lampung, khususnya Pringsewu itu biasanya biji kecil, hanya untuk tauge," lanjutnya.
Selain itu Detap 1 juga berpotensi panen sebanyak 3,58 ton per hektar, atau rata-rata 2,7 ton per hektar. Kemudian memiliki kandungan protein 40,11 persen dan adiptif di lahan kering masam di Lampung Selatan.
"Ini kami terus tingkatkan agar dapat menggenjot Produksi Kedelai Lokal yang ada Lampung. Di mana selama ini produksi nya kan kian menurun," terangnya. (*)
Video KUPAS TV : Ironi Pelatih Top yang Dipecat di Awal Musim Pada Liga I 2022
This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here