Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Sawah Terendam Banjir Tiap Tahun, Petani Ambarawa Barat Pringsewu Mengeluh

Kupastuntas.co, Pringsewu - Salah satu ketua gapoktan di Pekon Ambarawa Barat, Kecamatan Ambarawa mengeluhkan kondisi banjir yang kerap terjadi dan membanjiri tanaman padi milik para petani.

Ketua Gapoktan Sari Pelita Jaya, Pekon Ambarawa Barat, Kecamatan Ambarawa, Wahrudi  menuturkan bahwa banjir di lahan persawahan para petani di Ambarawa Barat terjadi setiap tahunnya tepatnya saat memasuki musim tanam hujan sekitar bulan Desember dan Januari. 

Ia menuturkan penyebab banjir tersebut akibat luapan air dari sungai Way Gatal yang terletak di Ambarawa Barat yang menjadi tempat pertemuan 4 aliran sungai seperti sungai Way Rukem, Way Guring, Way Padang Ratu dan Way Napal. 

"Biasa yang pertama itu banjir, banjir itu rutin tahunan karena disini merupakan tempuran sungai, 4 saluran irigasi tempur menjadi satu di ambarawa akhirnya meluap sehingga tanaman terendam air terus busuk  akhirnya gagal tanam," ujar Wahrudi, Rabu (31/8/2022). 

Apabila menanam dalam kondisi tersebut, para petani dalam musim tanam hujan atau MT rendeng bisa menanam hingga 2-3 kali tanam, lantaran tanaman padi yang sebelumnya ditanam di lahan sawah telah membusuk akibat terendam air. 

"Dia bisa tanam ulang 2 hingga 3 kali. Lalu apabila ditanam tidak sesuai jadwal tanam maka tanaman padi bisa rusak atau kresek. Memang itu sudah tradisi kalau terlewat masa tanam padi itu dia kresek," katanya. 

Ia menyampaikan setiap tahunya sekitar 200 hektar sawah yang ditanami komoditas padi terendam banjir setiap tahunnya, akibatnya para petani mengalami kerugiaan. 

Selain banjir, masalah lain yang para petani hadapi adalah wabah atau hama wereng dan tikus yang menyerang tanaman padi mereka. 

Dengan kondisi tersebut, Wahrudi meminta pihak pemerintah untuk segera mengambil langkah untuk mengatasi banjir yang tiap tahunnya melanda sawah milik para petani di Ambarawa khususnya di Ambarawa Barat. 

Sehingga dengan adanya tindakan dari pihak yang bersangkutan maka diharapkan produktivitas hasil tanaman padi di Pringsewu dapat bertambah. 

"Yang diharapkan yaitu melalui OPD atau UPTD yang menagani air itu bisa mengakali dan mengatasi permasalahan tersebut, karena itu setiap kali tanam yang gagal panen itu antara 200-300 hektar. Makanya tadi pak lurah menyampaikan bahwa kerugian bisa mencapai miliaran," jelasnya. 

Sementara untuk mengatasi permasalahan banjir yang belum kunjung usai, Kepala UPTD Dinas PSDA Wilayah I Provinsi Lampung mengatakan pihaknya tahun ini akan segera melakukan normalisasi sungai Way Napal yang mana lokasi tersebut dinilai menjadi salah satu penyebab meluapnya air ke daratan. 

"Alhamdulillah tahun ini sudah disetujui oleh pihak Provinsi melalui dinas PSDA dan tahun ini sudah dianggarkan dan bulan Agustus ini memasuki tahap pengadaan semoga tidak ada hambatan, dan mudah-mudahan tidak lama lagi bisa segera dilaksanakan," terangnya. 

Menurutnya, penyebab banjir lantaran terjadinya sedimentasi atau pendangkalan sungai, sehingga tidak mampu menampung debit air yang ada hingga meluap keluar dari badan sungai. 

Akibatnya, dari luapan air sungai Way Napal membuat ratusan hektar di Kecamatan Ambarawa terendam banjir. 

"Tahun lalu lebih kurang 200 hektar sawah tergenang air di Kecamatan Ambarawa," katanya. 

Ia berharap bahwa dengan pelaksanaan normalisasi sungai Way Napal yang akan dilakukan maka dapat mereduksi banjir di Kecamatan Ambarawa termasuk di Pekon Ambarawa Barat. 

"Tujuan normalisasi ini kan agar sungai dapat menampung debit air yang banyak. Dan kita harap dengan normalisasi nanti, bisa mengurangi banjir meskipun sulit untuk meniadakan banjir," tutupnya. (*)



This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

Sawah Terendam Banjir Tiap Tahun, Petani Ambarawa Barat Pringsewu Mengeluh

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×