Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polda Lampung ajak insan pers dan masyarakat untuk buang kata begal agar hilangkan stigma negatif Lampung.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakapolda Lampung Brigjen Pol Subiyanto saat memimpin apel gabungan Tekab 308 Polda Lampung dan Jajaran dalam rangka peningkatan efektifitas Tekab 308 mengantisipasi dan ungkap kasus curas, curat dan curanmor di wilayah hukum Polda Lampung.

Subiyanto mengatakan agar menumpas stigma Begal di Lampung harus dimulai dari menghapus kata begal. Menurutnya kata Begal tidak ada di kamus bahasa Indonesia maupun di kitab Undang-Undang Hukuk Pidana (KUHP). 

Ia menjelaskan kata begal tersebut lebih baik diganti dengan curas dan curat. "Kata curanmor juga tidak ada, jadi hanya curas dan curat," ucapnya.

Dalam arahannya, Subiyanto juga menjelaskan Tim Tekab 308 sudah dibentuk sejak Tahun 2015 mempunyai tugas khusus untuk memburu pelaku tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat hingga korbannya terluka.

"Tekab 308 sudah banyak prestasi kerja nyata terutama Curat dan Curas dan beberapa kasus menonjol," ucapnya.

Ia menambahkan ada beberapa contoh kasus besar yang telah berhasil diungkap Tekab 308 diantaranya perampokan dan penculikan mahasiswa di Bandar Lampung, perampokan Bri link Lampung Timur, pecah kaca di Lampung Utara, bobol ATM di Metro.

"Ini sebagai motivasi peningkatan kinerja tiap tahun, tidak untuk dijadikan kepuasan," pungkasnya. 

Di akhir apel gabungan, Tekab 308 juga melakukan latihan simulasi upaya paksa penangkapan curas.

Subiyanto menjelaskan latihan simulasi tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di Jajaran Polda Lampung.

Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co, ada enam anggota polisi yang mendapatkan piagam penghargaan karena telah berhasil ungkap kasus di wilayah hukum Polda Lampung. (*)