Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Masih dalam rangka Hari Museum Indonesia,  UPTD Museum Lampung menggelar acara Seminar Kajian Koleksi Museum dengan mengangkat judul ‘Tenun Tradisional Karya Adiluhung Perempuan Lampung’, Kamis (11/11/2021).

Kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan tersebut berlangsung di gedung Bioskop Sanak Lampung dan dibuka oleh Kepala Museum Lampung mewakil Kadisdikbud Provinsi Lampung, Sulpakar. 

Kegiatan ini juga menghadirkan tiga narasumber berkompeten di bidangnya yaitu Dr. Berthoven Vivid Nurdin M.Si yang juga Kajur Sosiologi Fisip Unila, Sri Rahayu dari praktisi tenun dan Zurhaida dari pengrajin Tenun dan diikuti peserta yang berasal dari guru bidang studi seni budaya dan sejarah serta dari kalangan akademisi serta mahasiswa.

Kepala UPTD Museum Lampung, Budi Supriyanto, S.Sos, M.Hum mengucap syukur dan trimakasih kepada peserta dan narasumber yang telah hadir dalam acara Seminar Kajian Koleksi Museum Tenun Tradisional Karya Adiluhung Perempuan Lampung yang digelar oleh UPTD Museum Lampung.

Menurutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung melalui UPTD Museum Lampung terus berusaha menyebarluaskan informasi tentang kekayaan warisan budaya Lampung kepada masyarakat. 

“Upaya tersebut tidak hanya dilakukan melalui pameran, tapi juga dilakukan melalui berbagai kegiatan yang dapat mendorong masyarakat lebih memanfaatkan museum sebagai referensi atau sumber data sejarah dan kebudayaan Lampung,” jelasnya saat membacakan sambutan Kadisdikbud Lampung, Zulpakar.

Salah satu bentuk kegiatan yang dapat mendorong aktivitas tersebut, kata Budi, khususnya bagi kalangan pendidik dan akademisi adalah melalui kegiatan Seminar Kajian Koleksi Museum Tenun Tradisional Karya Adiluhung Perempuan Lampung.

“Kegiatan ini diharapkan dapat mengungkap fakta dan data ilmiah terkait dengan koleksi museum sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai referensi untuk disebarluaskan kembali melalui dunia pendidikan atau diteliti lebih lanjut oleh kalangan akademisi, terutama mengenai kain tenun tradisional Lampung yang selama ini informasinya masih minim,” kata Budi.

Dikatakan Budi, kegiatan Seminar Kajian Koleksi Museum Tenun Tradisional Karya Adiluhung Perempuan Lampung bertujuan agar informasi yang berkaitan dengan kain tenun bisa terungkap dalam bentuk kajian yang informasinya bisa dimanfaatkan oleh siapapun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan Lampung.

Kemudian, kegiatan ini bagi Museum Lampung merupakan upaya untuk mendapatkan informasi dari akademisi, praktisi dan pengrajin yang berkaitan dengan tenun tradisional. 

“Artinya dalam hal ini kita ingin mendapatkan informasi langsung baik berkaitan dengan penelitian atau pengalaman tentang tenun tradisional sehingga kita tidak hanya melihat benda itu sebagai koleksi museum tapi ada informasi lain yang bisa disampaikan kepada masyarakat,” terangnya.

Tujuan lain, lanjut dia, sesuai dengan tugas museum yaitu melakukan pelestarian dan penyebarluasan informasi, dalam hal ini guru yang menjadi sasaran dalam Seminar ini bisa menyampaikan kembali informasi yang didapat dari seminar kepada anak didiknya. 

“Untuk akademisi dan mahasiswa kami berkeinginan dengan adanya informasi yang disampaikan mereka tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang tenun tradisional. Itu tiga hal penting yang ingin kita capai dalam kegiatan seminar ini,” tutupnya. (*)