Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Warga jalan Dr. Setia Budi, Kelurahan Negeri Olog Gading, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung, mengeluhkan kondisi air mati yang mereka alami selama beberapa hari terakhir ini. 

Dimana warga di kelurahan tersebut, mayoritas menggunakan saluran air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau.

Hendar (42) salah satu warga setempat menceritakan bahwa di rumahnya air telah mati semenjak Sabtu (30/10/21) yang lalu. Menurutnya, dalam lima hari itu pihak PDAM hanya menghidupan air sekali dalam sehari.

"Itupun menghidupkannya sekitar jam 23.00 WIB, ketika orang sudah terlelap tidur. Sehingga ketika bangun subuh jam 05.00 WIB, debit air sudah kecil," ujar Hendar, saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/11/2021).

Dirinya juga menyayangkan, sebelumnya tidak ada pemberitahuan masalah akan matinya air dari PDAM. Oleh karenanya, warga disini mempertanyakan hal itu.

"Tidak ada pemberitahuan. Sementara kalau bayar setiap bulannya lumayan besar, dimana kita bayar Rp 300 ribu per bulannya malah pas pertama itu Rp 500 ribu per satu rumahnya," ungkap Dia.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan air bersih jelasnya, warga memanfaatkan sumur bantuan dari pemerintah yang lokasinya lumayan jauh dari rumah.

"Untuk minum kita ambil dari air sumur bantuan pemerintah, tapi kalau untuk mencuci baju, piring dan sebagainya kita menunggu malam ketika air hidup. Tapi kan itu tidak cukup kalau untuk seharian," jelasnya.

Hal senada disampaikan Rosmaini (51), karena dihidupkan saat malam hari, maka membuat banyak warga tidak sempat menampung air di penyimpanan air milik mereka.

"Maka ini kita maunya pemerintah tolong airnya bisa normal kembali dan debit air nya juga besar. Karena sekarang debitnya kecil," ujar Rosmaini.

Ia juga menyampaikan, permasalahan kesulitan memperoleh air bersih tersebut bukan hanya dirasakan di kelurahannya saja, namun daerah lain juga demikian.

"Sama di daerah Bakung juga sulit memperoleh air, kalau rumah warga yang kebetulan dekat dengan sumur pemerintah itu masih enak. Tapi kalau rumah warga yang jauh maka ini kesulitan," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : KUKUHKAN GAPOKTAN, MUSA AHMAD HARAP PETANI SEJAHTERA