Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung siap memberikan fasilitas pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai tambahan modal kepada Petani milenial yang ada di Lampung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung Kusnardi mengatakan, untuk bantuan pendanaan tentunya nanti akan difasilitasi dalam bentuk KUR menggunakan Kartu Petani Berjaya (KPB) dan diberikan pendampingan.

"Sehingga kedepan ada penghasilan lain disamping penghasilan tanaman pokok," kata Kusnardi, saat dimintai keterangan, Selasa (2/11/2021).

Selain itu, Pemprov Lampung juga sudah menyiapkan berbagai program untuk mendukung Petani Milenial, mulai dari pendidikan, diklat, pelatihan, program magang hingga bantuan sarana dan prasarana produksi.

"Ada juga bantuan sarana dan prasarana produksi terutama menyasar kelompok petani milenial. Maka dengan adanya pendampingan diharapkan hasilnya dapat memiliki kualitas yang lebih baik," imbuhnya.

Menurutnya, dengan mulai tertariknya petani menggeluti pertanian diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan di Lampung. Terlebih, pertumbuhan ekonomi di Lampung ditopang oleh produk pertanian.

"Tentunya pengembangan SDM para petani sendiri harus dilakukan pendampingan. Terlebih kaum milenial lebih semangat, mengerti teknologi sehingga diharapkan bisa menjadi penerus kedepannya," lanjutnya.

Ia juga mengungkapkan jika semua komoditas pertanian memiliki potensi yang baik untuk bisa dikembangkan di Lampung. Terlebih komoditas pertanian yang panen nya tidak musiman.

"Produk pertanian semua bisa dikembangkan, seperti di Tegineneng itu integrasi jagung. Kita kembangkan smart farming dan nanti akan kita kembangkan ke daerah yang lain," terangnya.

Sementara Pengamat Ekonomi dari Universitas Lampung (Unila), Yoke Muelgini mengatakan, peran petani yang terjun ke dunia pertanian dinilai mampu menjaga ketahanan pangan di Lampung.

Namun, ia berharap agar pemerintah daerah mampu membuka pasar baru serta menjaga stabilitas harga agar para petani milenial terhadap semangat mengembangkan bisnis dibidang pertanian.

"Maka pemerintah harus mampu membuka peluang pasar dan perusahaan besar mampu menjaga stabilitas harga. Ini supaya para petani tetap semangat," ungkap Yoke.

Menurutnya, jika harga tidak stabil dan tidak adanya peluang pasar, maka dikhawatirkan para milenial tidak akan tertarik terjun ke bidang pertanian.

"Maka para milenial ini memilih pergi jauh seperti ke ibu kota untuk menjadi buruh pabrik. Jangankan milenial, petani yang ada sekarang juga dikhawatirkan malas bertani kalau harganya murah," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : ATLET PARALIMPIADE LAMPUNG SIAP REBUT MEDALI DI PEPARNAS PAPUA 2021