Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Petani di Lampung Timur Harap Harga Kakao Naik

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Tanaman kakao masih menjadi tanaman andalan bagi Si'is, warga Desa Telukdalem, Kecamatan Matarambaru, Lampung Timur, pria 58 tahun itu sejak 1997 menjadi petani kakao.

Si'is berharap harga kakao bisa tembus 25 ribu per kilo dalam kondisi satu hari jemur, jika tembus harga 25 ribu perkilo maka petani kakao saat ini bisa merasakan keuntungan namun jika harga kakao di bawah 23 ribu meskipun hasil produksi bagus petani merugi.

Tanaman kakao sebanyak 1,7 ribu batang setiap hari menjadi objek kegiatan pria 58 tahun itu sebagai petani, dari melakukan pembasmian hama, memotong tunas tunas muda yang dianggap tidak perlu, hingga memberikan pupuk organik menjadi perawatan wajib.

"Ya setiap hari seperti ini mas, karena tanaman kako saya masih usia 1,8 tahun sehingga perlu perawatan serius, agar hasil buahnya maksimal," kata Si'is yang ditemui di kebun nya, Senin (30/8/2021).

Sederet tabung plastik menyerupai drum tampak tersusun rapi di depan gubuk miliknya, tabung tabung tersebut digunakan sebagai penampung air yang digunakan Si'is untuk campuran pestisida guna membasmi hama.

"Kebun saya kan jauh dari rawa, dari irigasi dan tidak ada sumur, sehingga setiap hari harus membawa air dari rumah saya tampung dalam tabung itu, bisa juga untuk menampung air hujan," kata dia.

Si'is mengaku banyak petani di Lampung Timur yang meninggalkan tanaman kako, hal itu dikarenakan harga yang murah dan tidak sesuai dengan biaya perawatan dan banyaknya serangan hama yang susah di tanggulangi.

Tanaman kakao banyak diminati sekitar tahun 2000 sampai 2006 kakao di Lampung Timur dan menjadi komoditas andalan petani, Si'is pun pernah mengalami masa masa itu bisa mendapatkan uang 50 juta dalam satu kali musim, saat itu harga kakao 15 ribu per kilo.

"Pas sekitar 2010 petani kakao mulai beralih pada tanaman lain, alasan mereka banyak dari persoalan harga dan penanganan hama yang sulit di tanggulangi," ujar Si'is.

Namun apapun persoalan nya terkait tanaman kakao, pria 58 tahun itu tetap bertahan bertanam kakao, bahkan saat ini Si'is menanam kakao jenis baru dari Kalimantan, menurutnya tanaman kakao jenis MCC tersebut memiliki produksi yang menggiurkan, dan perawatan lebih mudah bila dibanding dengan kakao jenis hybryda.

Pria setengah abad lebih itu saat ini memiliki tanaman kakao sebanyak 1,7 ribu batang di atas lahan 2,5 hektare, dan diprediksi 70 persen kakao dari kalimantan itu bisa menghasilkan buah yang maksimal, jika benar nanti produksi kakao dari benih MCC maksimal maka Si'is akan memperluas tanaman nya.

"Sekarang kakao saya baru usia 1,8 tahun sudah kelihatan bakal bagus, dilihat dari daun, batang dan buah perdana nya saya bisa pastikan 70 persen berhasil," ucapnya.(*)

Video KUPAS TV : PEGAWAI DAN WARGA BINAAN LAPAS KALIANDA JALANI TES URINE ACAK



This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

Petani di Lampung Timur Harap Harga Kakao Naik

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×