Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

RS Diminta Tambah Kapasitas Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19, Ini Tanggapan IDI Bandar Lampung

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Kota Bandar Lampung meminta Rumah Sakit (RS) yang ada di Kota Bandar Lampung untuk menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19.

“Intinya kami dalam rangka mentaati instruksi dari gubernur berkaitan dengan kita yang saat ini memasuki zona merah. Maka kami mohon partisipasi dari Rumah sakit untuk dapat menambah kapasitas tempat tidur sebanyak 30 persen, dan rumah sakit swasta 20 persen,” kata Wakil Walikota Bandar Lampung Deddy Amarullah, ketika dimintai keterangan, Kamis (8/7/2021).

Menanggapi hal tersebut, Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Cabang Bandar Lampung, Aditya M Biomed mengatakan bahwa memang yang paling efektif adalah mengimbau masyarakat sendiri untuk terus memperhatikan protokol kesehatan.

“Karena apapun yang disiapkan di rumah sakit tak akan cukup jika bertambah terus pasiennya. Karena kalau bertambah terus ya kita juga yang ambruk,” ungkapnya.

Ia mengakui memang tidak mudah untuk menyiapkan perlengkapan tempat tidur untuk pasien Covid-19, karena yang dipersiapkan tidak hanya tempat tidur saja melainkan fasilitas lain seperti kamar mandi juga diperlukan.

“Oleh karena itu tolong semua ambil peran, masyarakat harus semakin sadar dengan protokol kesehatan, supaya yang sakit berkurang, dan mengurangi beban rumah sakit,” tuturnya.

Kemudian iaa mengatakan kini sudah banyak masyarakat yang mau isolasi mandiri (isoman) di rumah, namun obatnya yang tidak ada.

“Azitromisin tidak ada di pasaran. Maka kita juga minta supaya dinas kesehatan menertibkan, jangan sampai ada orang yang mengambil keuntungan seperti menimbun obat-obatan itu,” ujarnya.

Begitupun dengan vitamin c dan vitamin e yang juga langka di pasaran. Sedangkan orang isolasi mandiri membutuhkan asupan dan seharusnya obat-obat seperti ini mudah didapat di pasaran.

“Yang paling parah adalah oximeter juga mulai hilang di pasaran. Oximeter itu untuk mengukur saturasi atau kadar oksigen dalam darah,” ungkapnya.

Aditya menyampaikan bahwa orang yang reaktif mutlak memiliki oximeter agar mengetahui saturasi oksigen dan memutuskan apakah harus isolasi mandiri atau ke rumah sakit.

“Kalau masih di atas 95 kan tidak perlu ke rumah sakit. Tapi kalau sudah di bawah 95, langsung ke rumah sakit saja,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa saat ini rumah sakit juga sedang membicarakan mengenai tata tertib dan lainnya. Seperti pasien dengan gejala ringan tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi ada tempat isolasi tersendiri.

"Ini yang perlu disiapkan, jangan keadaan sudah seperti ini baru siap-siap. Tapi kita juga ada kendala dari sisi SDM, dokter, dan perawat. Nakes di rumah sakit juga banyak yang positif dan harus isolasi, jadi mereka saling gantian juga,” tambahnya.

“Melihat situasi penambahan kasus, kapasitas tempat tidur di rumah sakit, hingga kelangkaan oksigen, tentunya mengkhawatirkan, kita harus antisipasi. Saat ini nyatanya pasien semakin banyak di RSUDAM kemungkinan nanti akan diusulkan untuk pakai di asrama haji,” tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : HATI HATI! BANDAR LAMPUNG ZONA MERAH LAGI


This post first appeared on Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya, please read the originial post: here

Share the post

RS Diminta Tambah Kapasitas Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19, Ini Tanggapan IDI Bandar Lampung

×

Subscribe to Kupastuntas.co - Portal Berita Lampung Terpercaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×