Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Harga Minyak Dunia Menguat

Harga Minyak Dunia Menguat, Meski Stok AS Meningkat

Harga Minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Rabu (30/5), waktu Amerika Serikat (AS), usai tertekan empat hari berturut-turut. Penguatan dipicu oleh pandangan hati-hati bank sentral Rusia terhadap rencana untuk mengerek pasokan minyak global.

Dilansir dari Reuters, Kamis (31/5), Harga Minyak mentah berjangka Brent menanjak US$2,11 atau 2,8 persen menjadi US$77,5 per barel. Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka AS sebesar US$1,48 atau 2,2 persen menjadi US$68,21 per barel.

Data Institut Perminyakan Amerika (API) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS secara tak terduga meningkat satu juta barel pada pekan lalu. Padahal, para analis tadinya memperkirakan terjadinya penurunan sebesar 525 ribu barel.

Pada perdagangan usai penutupan (post-settlement), harga minyak hanya sedikit bergerak, meskipun mendapatkan kejutan dari kenaikan persediaan.

Harga minyak telah ditekan oleh berbagai pemberitaan terkait kemungkinan negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia untuk merelaksasi kebijakan pemangkasan produksi yang telah dilakukan sejak Januari 2017.

Pemangkasan yang dilakukan telah menggerus persediaan minyak global dan mendongkrak harga Brent, yang merupakan harga acuan global, sempat menyentuh level tertinggi sejak 3,5 tahun terakhir sebesar US$80,5 pada 17 Mei 2018 lalu.

Pada Jumat (25/5) lalu, sumber Reuters menyatakan bahwa Arab Saudi dan Rusia tengah membicarakan rencana untuk mengerek produksi minyak dari negara anggota OPEC maupun sekutunya sekitar 1 juta barel per hari (bph).

Kendati demikian, bank sentral Rusia menyatakan bahwa penurunan harga minyak memberikan risiko pada pasar keuangan negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu.

“Sepertinya seseorang dari bank sentral telah memperhatikan penurunan harga minyak yang besar dan mengirimkan sinyal ‘Hei, tunggu dulu. Kami tidak ingin harga turun terlalu jauh,'” ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn di Chicago.

Selisih harga minyak mentah AS dan Brent naik menjadi US$9,31 per barel. Selama beberapa waktu terakhir perkembangan harga Brent ditopang oleh kekhawatiran investor terhadap sanksi AS yang dapat memangkas pasokan minyak mentah dari Iran.

“Kekhawatiran lebih banyak ditujukan pada harga Brent mengingat hilangnya pasokan dari Iran bakal sulit untuk diatasi,” imbuh Flynn.

Sementara, dua sumber Reuters menyatakan bahwa perusahaan India Reliance Industry, pemilik kompleks kilang terbesar di dunia, berencana untuk menghentikan impor minyak dari Iran.

Di Brazil, serikat pekerja minyak FUP menyatakan bahwa para pekerja telah memenuhi panggilan untuk menggelar aksi mogok berskala nasional pada setidaknya 20 rig minyak di cekungan (basin) Lucampos dan beberapa area lain di Brazil.

Pekerja melakukan aksi protes untuk meminta Chief Executive Officer Petroleo Brasileiro Pedro Parente mengundurkan diri dan meminta perubahan pada kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) perusahaan. Perusahaan menyatakan aksi tersebut tidak mengganggu produksi.

Pekan lalu, aksi mogok dilakukan oleh supir truk jarak jauh di Brazil terkait tingginya harga BBM jenis diesel.

Aksi protes yang masih berlangsung dapat mengancam permintaan minyak global mengingat, berdasarkan data pemerintah AS, Brazil merupakan konsumen energi ke-8 terbesar di dunia pada 2016 lalu.
[ cnnindonesia.com ]



This post first appeared on Belajar Forex, Broker Forex, Informasi Seputar Trading Forex, please read the originial post: here

Share the post

Harga Minyak Dunia Menguat

×

Subscribe to Belajar Forex, Broker Forex, Informasi Seputar Trading Forex

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×