OTAK Memiliki Kemampuan Tak TERHINGGA
Penelitian terakhir tentang otak menunjukan bahwa otak Manusia paling sedikit terdiri
Dari 100 milyar sel otak aktif atau neuron. Dalam setiap menit ,sel-sel aktif itu mampu
Menciptakan sambungan baru tidak kurang 100 ribu jalur.Dengan potensi yang demikian
besar ,tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak menjadi cerdas.
Bila kita hendak mengambil contoh untuk membandingkan otak orang cerdas dengan
Orang biasa ,dapat kita ambil contoh otak Einstein.otak Einstein berkembang 10%
Lebih baik dari otak orang biasa. Perkembangan ini terjadi pada bagian otak matematis
Dan verbal yang merupakan parameter IQ .Sementara otak Matematis Dan Verbal
Adalah bagian kecil dari keseluruhan otak manusia sekitar 20% .jadi otak Einstein
Berkembang lebih baik dari orang biasa kira-kira sebesar 2%.
Dari perhitungan sederhana diatas,kita boleh optimis bahwa pendidikan yang baik
Dapat melahirkan orang-orang sekaliber Einstein, AL-Khawarizmi, atau ARISTOTELES.
Pendidikan hanya bertanggung jawab perkembangan otak manusia 2%
Lalu timbul pertanyaan : mengapa banyak orang , “bodoh”? atau lebih tepatnya mengapa banyak orang yang lebih cerdas . dalam buku The Learning Revolution dan Quantum Learning dijelaskan bahwa manusia memiliki tipe tertentu dalam menyerap dan mengolah informasi. Manusia digolongkan menjadi tpie-tipe dalam menyerap informasi yaitu auditif. Visual dan kinestetik. Sementara dalam mengolah informasi ada empat tipe yaitu sekuensial konkret, sekuensial abstrak, acak kongkret, dan acak absrak.
Kita mungkin berharap bahwa ada tipe terbaik dibanding tipe lain. Sehingga ada orang yang lebih cerdas . ternyata tidak ada semua tipe adalah baik . orang cerdas apabila ia menerima dan mengolah informasi sesuai dengan tipenya . orang akan tampak bodoh bila sistem pendidikan tidak mengakomodasi tipenya. Dengan demikian tugas pendidikan adalah mengidentifikasi tipe-tipe anak didik kemudian menyusun rencana pendidikan yang sesuai . tidak tepat, bila memperlakukan semua anak didik dengan cara yang sama.
Selanjutnya, anggapan kecerdasan manusia diukur dari IQ belaka sudah tidak lagi memadai. Howard Garner menyusun suatu model kecedasan jamak ( multiple Intellegency). Kecerdasan jamak ini meliputi kecerdasan ruang, musik, dan Intuisi. Sehingga pendidikan perlu mengembangkan seluruh dimensi kecerdasan manusia ini sampai pada batas tertentu. Penekanan pendididikan hanya pada satu aspek kecerdasan mengakibatkan kesulitan belajar. Sebaliknya, pengembangan secara memadai dari seluruh dimensi kecerdasan ini menciptakan belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan.