Untuk urusan keunikan budaya, Cirebon adalah juaranya. Kota yang terletak di Jalur Pantura ini mempertemukan banyak sekali bangsa-bangsa dunia sejak abad ke-15. Kebudayaan Jawa, Sunda, Arab, Tiongkok, hingga Eropa berbaur menjadi satu membentuk peradaban yang unik hingga sulit ditemui di daerah lain.

Salah satu hasil percampuran budaya dunia itu adalah banyaknya bangunan dengan arsitektur Eropa berbaur Jawa, pecinan, dan yang tak kalah penting lagi adalah kuliner. Kalau Sobat Tiket pergi ke Cirebon, jangan lupa untuk mencoba ragam kuliner kota udang yang konon bisa membuat kamu pengin balik lagi. Berikut daftar kuliner tersebut selengkapnya.

1. Empal Gentong Haji Apud
Tidak sah rasanya traveling ke Cirebon tapi tidak menjajal nikmatnya empal gentong yang sudah terkenal itu. Kuliner dengan bahan dasar daging dan jerohan sapi ini diracik dengan bumbu rempah kental mirip gule di dalam gentong. Bahan yang sudah ada di dalam gentong lalu dimasak dengan kayu atau arang hingga menambah rasa nikmat ketika matang.

Kalau kamu kebetulan sedang berada di Cirebon, sempatkan datang ke Jl. Raya Ir. H. Djuanda No. 24, Battembat. Di tempat ini kamu akan menemukan kedai empat gentong paling nikmat seantero Cirebon. Datang dan nikmati sensasi empal gentong yang akan membuat acara travelingmu semakin berkesan.

2. Nasi Jamblang Mang Dull
Kalau kamu backpackeran naik kereta ke Cirebon dengan budget yang pas-pasan, Nasi Jamblang adalah penyelamat. Satu porsi nasi jamblang atau kerap disebut dengan sega jamblang ini tidak begitu mahal. Pun kamu bisa mengambil aneka makanan yang disukai karena nasi jamblang disajikan dengan cara prasmanan.

Oh ya, nasi jamblang tidak disajikan di atas piring, tapi di atas daun jati. Kamu akan menikmati sensasi makan di atas daun yang akan menimbulkan aroma sedap yang ngangenin. Menyantap nasi jamblang akan membawamu menikmati sensasi masa lalu yang tidak lekang oleh waktu. Datanglah ke kedai Mang Dull di Jl. Kartini, Cirebon jika ingin menikmati sensasi nasi jamblang yang autentik.

3. Nasi Lengko Pagongan
Kamu yang tidak begitu menyukai penganan yang berasal dari daging-dagingan, jangan khawatir. Cirebon juga memiliki kuliner yang nikmat khusus vegetarian. Nama kuliner yang bisa ditemui di sudut kota ini itu adalah nasi lengko.

Nasi lengko adalah nasi putih yang di atasnya diberi tempe goreng, tahu goreng, irisan daun kucai, bawang goreng, kecambah rebus, dan sebagai pelengkap diberi kuah mirip rujak. Kamu bisa menikmati nasi lengko paling terkenal di Cirebon datanglah ke Jl. Pagongan 15B dan nikmati sensasi kesederhanaan tapi juga sangat memikat ini.

4. Mie Koclok Masjid Merah
Kuliner khas Cirebon lain yang sudah membuat banyak orang kesengsem adalah Mie Koclok Masjid Merah. Di kedai yang tidak terlalu besar ini, kamu bisa menikmati hidangan berupa mie yang direbut dengan tauge dan kol lalu di atasnya diberi siraman kuah kental putih yang hangat yang kaya akan kaldu. Oh ya sebagai pemanis, suwiran daging ayam yang nikmat akan membuatmu semakin ketagihan.

Ketika sedang jalan-jalan ke Cirebon, sempatkan datang ke salah satu kedai mie koclok di Jl. Pandjunan. Nikmatilah sensasi menyantap makanan legenda yang rasanya tidak bisa disamai oleh kedai mie koclok yang sudah lama menjamur di seluruh kota.

5. Empal Asem Amerta
Selain dikenal dengan kuliner empal gentong yang dikenal oleh para traveler. Cirebon juga memiliki kuliner olahan daging sapi yang menggugah selera. Kuliner itu adalah empal asem yang merupakan varian empal gentong tapi dimasak dengan bumbu bening dan memiliki cita rasa asam. Kamu yang pernah mencoba asem-asem khas Semarang, kuliner ini memiliki cita rasa yang nyaris sama.

Empal asem yang terkenal di Cirebon terletak di Jl. Raya Plered, Batembat. Di tempat ini kamu bisa menikmati sensasi segar dari kuah empal asem dibalut dengan irisan daging empuk yang sangat menggoda. Menikmati empal asem di kedai Amerta yang alamatnya tersebut di atas akan membuatmu ketagihan.

Inilah beberapa kuliner Cirebon yang akan membuatmu ketagihan dan ingin balik berkali-kali. So, kalau kamu backpackeran di sepanjang pantura, jangan sekali-kali melewatkan warisan kuliner masa lampau ini ya!