Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Jelaskan Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah

Rasulullah SAW hijrah ke Madinah pada tahun 622 M setelah mendapat dukungan dari sekelompok orang Yatsrib dari Kabilah Aus dan Khazraj yang menyambut baik ajaran Islam. Di Madinah, Rasulullah SAW menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam menyebarkan Islam, seperti permusuhan dari kaum Yahudi, kaum munafik, dan kaum Quraisy. Namun, dengan hikmah dan kebijaksanaan, beliau berhasil menjadikan Madinah sebagai pusat pemerintahan Islam dan melahirkan pengikut-pengikut yang setia.

Dalam berdakwah di Madinah, Rasulullah SAW menerapkan beberapa strategi yang efektif dan relevan dengan kondisi masyarakat Madinah saat itu. Berikut adalah empat Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Madinah yang dapat kita pelajari:

1. Membangun Masjid Nabawi

Strategi dakwah pertama yang Dilakukan Oleh Rasulullah SAW di Madinah adalah membangun masjid Nabawi di tanah yang dibeli dari dua anak yatim, yaitu Sahal dan Suhail asuhan Mu’adz bin Afra. Masjid Nabawi tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan dakwah, pemerintahan, bermusyawarah, pendidikan, sosial, dan lain sebagainya.

Di masjid Nabawi, Rasulullah SAW mengajarkan ajaran Islam kepada para sahabat dan masyarakat Madinah, serta menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat.

2. Menciptakan Persaudaraan Baru

Strategi dakwah kedua yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di Madinah adalah menciptakan persaudaraan baru antara kaum Muhajirin (umat Islam yang hijrah dari Makkah) dan kaum Anshar (penduduk asli Madinah yang membantu kaum Muhajirin).

Rasulullah SAW menetapkan ikatan persaudaraan ini dengan tujuan untuk menghapus permusuhan dan perselisihan antara kedua kelompok tersebut, serta untuk meningkatkan solidaritas dan kerjasama dalam membangun masyarakat Islam. Rasulullah SAW juga memberikan contoh teladan dalam menjalin persaudaraan dengan memilih Abu Bakar sebagai saudaranya.

3. Membangun Kader-Kader Perjuangan

Strategi dakwah ketiga yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di Madinah adalah membangun kader-kader perjuangan untuk mempertahankan wilayah dakwah. Rasulullah SAW menyadari bahwa dakwah Islam di Madinah tidak akan berjalan lancar tanpa adanya pertahanan dari serangan musuh-musuh Islam.

Oleh karena itu, beliau melatih para sahabat untuk menjadi pejuang-pejuang yang tangguh dan berani dalam menghadapi berbagai peperangan yang terjadi di Madinah. Beberapa contoh peperangan yang terjadi di Madinah adalah perang Badar, perang Uhud, perang Khandaq, perang Khaibar, dan perang Hunain.

4. Menjalin Hubungan Baik dengan Berbagai Pihak

Strategi dakwah keempat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di Madinah adalah menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak yang ada di Madinah. Rasulullah SAW menyadari bahwa masyarakat Madinah terdiri dari berbagai kelompok dan agama yang berbeda-beda, seperti Yahudi, Nasrani, Majusi, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, beliau berusaha untuk menghormati dan mengakui hak-hak mereka sebagai warga negara. Salah satu contoh upaya Rasulullah SAW dalam menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak adalah menetapkan Piagam Madinah sebagai konstitusi pertama dalam sejarah Islam. Piagam Madinah mengatur tentang hak-hak dan kewajiban-kewajiban antara kaum muslimin dan non-muslimin di Madinah.

Demikianlah empat strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah yang dapat kita pelajari dan teladani. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.



This post first appeared on DOCX, please read the originial post: here

Share the post

Jelaskan Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah

×

Subscribe to Docx

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×