Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Cairan Mudah Terbakar: Contoh Zat & Kontainer Penyimpanannya

Cairan Mudah Terbakar adalah cairan yang tergolong zat berbahaya dengan titik nyala lebih dari 37,8°C dan kurang dari 60°C. Zat cair ini memiliki ciri gampang menguap.

Karena gampang menguap dan mudah terbakar, banyak risiko yang dapat ditimbulkan dari Cairan Mudah terbakar ini.

  • Kebakaran: Zat cair ini gampang sekali tersulut api dengan cepat.
  • Ledakan: Uapnya menimbulkan tekanan tinggi lalu meledak.
  • Keracunan: Paparan zat ini secara berlebihan bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
  • Iritasi: Terkena langsung zat ini dapat memicu terjadinya iritasi.

Cairan mudah terbakar bisa dikenali dari simbol pada label yang terpasang, yaitu simbol nyala api dengan garis horizontal di bawahnya.

Contoh Cairan Mudah Terbakar

Cukup banyak contoh cairan mudah terbakar yang beredar di pasaran. Umumnya contoh-contoh tersebut digunakan untuk kegiatan sehari-hari, baik itu aktivitas individual maupun kegiatan bisnis.

1. Bensin

Bensin adalah cairan yang tergolong sebagai zat mudah terbakar yang tidak dapat larut atau bercampur dengan air. Mudahnya bensin terbakar karena titik nyalannya yang rendah.

Ditambah lagi uapnya mudah tersulut menjadi api dan tersebar luas. Munculnya api yang diakibatkan bensin akan sulit dipadamkan jika menggunakan air.

2. Alkohol

Alkohol adalah cairan mudah terbakar yang lebih gampang menguap dibandingkan minyak tanah. Cepatnya zat yang disebut etanol atau etil alkohol ini untuk menjadi uap membuat zat ini lebih berpotensi untuk cepat terbakar.

3. Solven Organik

Solven organik atau pelarut organik adalah cairan mudah terbakar yang memiliki molekul atom karbon pada molekulnya. Penggunaan solven organik umum untuk industri dan laboratorium. Beberapa zat masuk dalam daftar solven organik, seperti butil asetat, eter, alkohol, benzena, dan heksan.

4. Minyak Tanah

Minyak tanah atau dikenal sebagai kerosene adalah cairan mudah terbakar yang tak mempunyai warna dan gampang terbakar. Zat berbahaya ini berasal dari minyak mentah dan punya titik didih antara 150°C dan 300°C.

Standar Penyimpanan Cairan Mudah Terbakar

Penyimpanan cairan mudah terbakar harus berdasarkan pada prinsip kehati-hatian. Hal ini dikarenakan cairan ini tergolong sebagai zat berbahaya yang berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan. Risiko dari cairan mudah terbakar bisa dikurangi dengan langkah-langkah berikut.

1. Pilih Wadah Penyimpanan yang Aman

Pilih wadah penyimpanan yang layak kemudian letakkan wadah penyimpanan cairan mudah terbakar di area berventilasi. Hindari peletakan wadah di area yang tertutup.

2. Jauhkan dari Sumber Api

Jauhkan cairan mudah terbakar dari sumber api ataupun lokasi yang rentan memicu percikan api, seperti hindari penyimpanan di area perokok.

Baca Juga: Bahan Korosif: Contoh dan Kontainer untuk Pengangkutannya

3. Siapkan Peralatan Keselamatan

Pastikan ketersediaan peralatan keselamatan, seperti peralatan pemadam api, ventilasi yang memadai, dan alat pelindung diri.

4. Beri Label sesuai Standar

Tiap-tiap dangerous goods dapat dikenali dari label yang terpasang di wadah penyimpananya. Gunakan label yang tepat sesuai standar di wadah cairan mudah terbakar mudah diidentifikasi kemudian diletakkan terpisah.

5. Beri Pelatihan

Pelatihan diperlukan bagi mereka yang pekerjaanya menuntut bersinggungan dengan cairan mudah tebakar. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan.

Jenis Kontainer untuk Penyimpanan Cairan Mudah Terbakar

Cairan mudah terbakar masuk dalam kelompok dangerous goods. Ini berarti penyimpanan cairan mudah terbakar tak bisa sembarangan. Zat-zat yang masuk kelompok dangerous goods memiliki ciri-ciri: beracun, mudah terbakar, mengandung radioaktif, korosif, dan mudah meledak.

Untungnya, ada kontainer pengiriman yang dirancang secara khusus untuk penyimpanan dan pengangkutan dangerous goods, seperti dangerous goods container. Kemudian ada ISO Tank Container yang khusus disiapkan untuk pengangkutan dangerous goods.

Penggunaan dangerous goods container untuk pengangkutan karena peti kemas ini memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan, seperti:

  • Bunded floor yang berguna untuk menampung tumpahan zat berbahaya selama perjalanan.
  • Watertight yang bermanfaat untuk menghindarkan muatan dangerous goods dari air dan angin.
  • Ventilasi yang berfungsi untuk sirkulasi udara sekaligus membuang asap dan uap dari dalam kontainer.
  • Lockable sehingga terhindar dari pencurian.
  • Durable terbuat dari lembaran baja yang solid dan kuat.
  • Cargo worthy sehingga tahan terhadap risiko-risiko eksternal selama perjalanan.

Baca Juga: 5 Jenis Muatan Peti Kemas yang Terlarang

Untuk ISO Tank Container, Anda dapat memanfaatkan:

  • ISO Tank T14 untuk menampung hazardous chemicals dan cairan asam (hcl dan zinc chloride).
  • ISO Tank T75 untuk cryogenic liquid.


This post first appeared on Informasi Container Terbaru Dan Terlengkap Di Indonesia, please read the originial post: here

Share the post

Cairan Mudah Terbakar: Contoh Zat & Kontainer Penyimpanannya

×

Subscribe to Informasi Container Terbaru Dan Terlengkap Di Indonesia

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×