Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Perkedel Kenangan


Perkedel lagi? Betul-betul tak masuk akal, ini kali ketiga istriku menyediakan lauk Perkedel diantara dua pilihan lauk dan sayur yang dia masak, rasanya tak mungkin istriku kehilangan ide mengingat dia sangat jago dalam urusan dapur, bahkan aku jatuh cinta padanya ya salah satunya karena masakannya, dia adalah adik sahabatku yang tiap kali aku main ke rumah sahabatku itu, dia yang menyajikan makanan dan ibu sahabatku itu mempromosikan makanan juga juru masaknya dan dari sanalah cinta itu bermula.

Sekali lagi aku tatap menu sahur dini Hari Ini dengan tatapan bingung antara ingin bertanya mengapa perkedel lagi dan perkedel lagi, Sabtu lalu perkedel, ayam goreng dan sayur sop, hari Minggu, sayur asem, dorang goreng, perkedel, eh hari ini sayur lodeh, tempe goreng dan perkedel. Ada apa dengan perkedel? Tidak ada yang aneh sebenarnya karena jika melihat menunya cocok-cocok saja, tapi mengapa harus tiga hari berturut-turut dan yang pasti bukan perkedel sisa, tampilannya masih baru dimasak.




Hingga saat dua anak kami duduk dan bersiap santap sahur, si bungsu yang menanyakan mengapa ada perkedel lagi? Si sulung menyambung dengan tanya yang sama. Dan akupun ikut bertanya panjang lebar, mengingat kemampuan masaknya yang cukup mumpuni kok tiga hari ini seolah mati gaya dan mentok di perkedel. Sambil mengusap matanya yang tiba-tiba berair. "Nggak papakan kalau mama kangen ibuk, ibuk minta perkedel berulang sebelum beliau meninggal dua bulan lalu." Dan aku berserta dua anakku saling pandang dengan perasaan bersalah.



Sumenep, 10 April 2023 (07.13)
Indra W.

(Saat rindu ini tiba-tiba datang ibu, alfatehah …)


This post first appeared on Kata Bintang, please read the originial post: here

Share the post

Perkedel Kenangan

×

Subscribe to Kata Bintang

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×