Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Cerita Anak: Istana Lalat

Tags: lalat luna mereka

Sekelompok telur Lalat yang diletakkan oleh induknya mulai menetas. Dari dalam telur-telur itu keluarlah beberapa ekor anak lalat yang kecil dan berbulu.

Anak lalat yang pertama kali menetas adalah seekor betina, namanya Luna. Dia yang segera mencari makanan untuk bertahan hidup. Dia terbang dari satu bunga ke bunga lain, mengepakkan sayap kecilnya dengan cepat. Dia menemukan nektar yang manis di dalam bunga dan mulai mengisapnya. Tapi dia tidak hanya mengambil nektar, tetapi juga memakan serangga kecil lain yang terjebak di dalam bunga tersebut.




Setelah puas makan, saudara-saudaranya memanggilnya untuk menghadap raja lalat.

“Ayo segera menghadap, para lalat baru dipanggil raja untuk manerima materi pembelajaran.”

“Baiklah, aku segera ke sana.” Jawab Luna.

Mereka pun bergegas memasuki ruang istana di mana raja dan para pembesarnya berkumpul. Lalat jantan berkumpul dengan sesama jenisnya, begitu juga dengan lalat betina.

“Selamat datang para lalat baru, kami akan menjelaskan apa saja tugasmu nantinya. Kalian siap?” Tanya lalat yang mengenakan topi kebesaran.

“Siaap…” serentak mereka menjawab.

“Baiklah, pertama untuk para lalat betina.” Ucapnya menujuk ke arah kumpulan lalat betina, di mana Luna juga ada di barisan itu.

“Anak lalat betina ini sangat penting dalam ekosistem di bumi ini, karena keberadaan kalian dapat membantu mengontrol populasi serangga kecil. Setelah kalian makan nanti, kalian akan kembali ke sarangnya untuk bertelur. Dalam hidupmu yang singkat, kamu akan bertelur hingga 200 kali, menempatkan telur-telur kecil di tempat yang cocok untuk larva bisa tumbuh.

Ketika telur-telur itu menetas, anak lalat baru akan lahir dalam bentuk larva. Mereka akan terlihat seperti cacing kecil dan hidup dalam tanah atau materi organik yang membusuk seperti sampah. Selama tahap ini, mereka makan dengan rakus dan tumbuh dengan sangat cepat. Seperti yang sedang kalian alami saat ini.

Setelah beberapa minggu, larva-larva akan mengubah bentuknya menjadi kepompong, di mana mereka akan berubah menjadi lalat dewasa. Saat keluar dari kepompong, mereka akan terbang dan bergabung dengan populasi lalat lainnya.

Betapa pentingnya peran kita dalam ekosistem. Anak lalat yang tumbuh menjadi lalat dewasa membantu mengontrol populasi serangga kecil, sementara larva-larva mereka membersihkan materi organik yang membusuk. Dengan demikian, walau kita terkadang dianggap menjijikkan, kita memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam.”

Para kumpulan lalat betina bertepuk tangan dengan gemuruh.

Setelah diam sejenak, ia melanjutkan pidatonya, “Anak lalat jantan juga memiliki peran penting dalam populasi lalat. Kalian membantu dalam penyerbukan tanaman dan juga membantu dalam mengontrol populasi serangga kecil. Saat menjadi dewasa, kalian akan bergabung dengan betina untuk berkembang biak dan menempatkan telur-telur kecil di tempat yang cocok untuk larva tumbuh."

Mereka bersorak lagi.

"Kita juga memiliki kemampuan untuk menyebarkan penyakit. Beberapa spesies lalat dapat membawa virus dan bakteri dari satu tempat ke tempat lain, sehingga menjadi vektor penyebaran penyakit. Oleh karena itu, manusia berusaha menjaga kebersihan dan menghindari penyebaran penyakit melalui kita.

Kita juga memiliki kemampuan lalat untuk beradaptasi dengan lingkungan. Kita bangsa lalat dapat bertahan hidup di berbagai jenis lingkungan, termasuk di lingkungan yang kotor dan penuh dengan bahan organik yang membusuk. Kita juga dapat bertahan hidup di berbagai kondisi cuaca dan temperatur.

Dengan memahami peran penting kita dalam ekosistem dan kemampuan kita dalam beradaptasi, kita dapat saling menghargai sesama, kita juga akan menjaga keseimbangan alam. Ada yang mau ditanyakan?”

Luna terbang mendekat, ia ingin bertanya satu hal.

“Bagaimana agar manusia bisa terhindar dari penyakit yang disebabkan virus dan kotoran kita?”

“Bagus sekali lalat cerdas, manusia melakukan beberapa tindakan untuk mencegah penyebaran penyakit melalui kotoran kita dengan cara menjaga kebersihan lingkungan agar tetap sehat dan aman, menghindari tumpukan sampah dan limbah organik dan membersihkan kandang hewan dengan rutin. Jika lingkungan bersih dan wangi, kita jangan mendekat karena mereka kadang menggunakan insektisida pembersih yang dapat mematikan kita. Mereka menggunakan penolak lalat seperti kipas angin dan perekat. Ingat, kodrat kita adalah tempat kotor. Hati-hati jika masuk ke dunia manusia yang bersih.

Luna mengangguk mendengarnya lalu kembali ke barisan.

“Ada pertanyaan lagi?”

“Tidaaak…” serentak mereka menjawab.

“Jika tidak ada lagi, silakan menikmati sajian dari istana para lalat. Lalu kalian bisa kembali ke sarang masing-masing.”

Mereka lalu bergembira menikmati pesta di istana, setelah kenyang semua kembali ke sarangnya. Luna juga kembali dengan perut kenyang. Dia pun segera lelap di atas sebuah pohon.

Keesokan harinya. Luna terbang rendah di atas rumput. Di sana ia bertemu dengan Lodo si lalat jantan sahabatnya.

"Lodo, aku sedang mencari makanan. Kamu tahu di mana bisa menemukan tempat yang cocok?" Tanya Luna pada Lodo

"Tentu saja. Di sana, di bawah tanah, ada banyak tempat yang banyak makanan. Aku bisa membawamu ke sana."

"baiklah, aku akan mengikutimu."

Mereka mulai terbang, tiba-tiba Luna mendengar suara gemuruh di selatan, rupanya itu suara segerombolan pasukan lalat yang sedang menuju keramaian manusia.

“Ayo ikut kami, Luna. Banyak makanan di sana. Manusia sedang berpesta.” Ajak salah satu dari mereka.

“Bukankah raja kita berpesan untuk hati-hati jika ke tempat manusia?” jawab Luna ragu.

“Tidak apa-apa Luna, kali ini aman. Tidak ada insektisida yang dipakai manusia kali ini. Ayo ikutlah denganku.”

“Tidak, aku takut,”jawab Luna lagi.”ayo pergi Lodo!” ajak Luna pada Lodo

“Maaf Luna, aku tidak jadi mengantarmu. Aku mau ikut dengan mereka saja.” Kata Lodo. Mereka lalu terbang menuju kerumunan pesta manusia.

“Lodo… hati-hati..” teriak Luna melihat sahabatnya pergi.

Mereka terbang sambil bersorak menuju tempat manusia, Luna hanya melihat dari kejauhan.

Semakin lama, pasukan lalat menjadi semakin banyak, sementara  Luna tetap ingat pesan sang raja. Ia tidak berani mendekat, ia hanya memungut makanan di tempat sampah yang tidak jauh dari kerumunan. Sebenarnya Luna ingin sekali menikmati makanan di tempat keramainan seperti yang lain. Tapi lagi-lagi suara sang raja mengingatkannya.

“Wah… bahagia sekali kita. Banyak makanan enak ini horeee..” terdengar suara Lado sahabatnya.

Belum lama setelah sorakan Lodo, terdengar jeritan minta tolong yang semakin lama semakin kencang.

“Tooong… badanku lengket di sini. Tolooong… ini jebakan pelengket. Kita akan mati di sini.” suara panik mulai terdengar. Dalam hitungan detik, Luna melihat satu persatu lalat mulai menempel pada lembaran kertas yang diletakkan manusia di dekat kue.

“AAA….” Suara yang tidak asing bagi Luna, itu suara Lodo.

Luna bergegas menuju sumber suara. Benar dugaannya, dia melihat sahabatnya sudah lengket kedua kakinya. Di sekitarnya ribuan lalat lain menjerit histeris lalu mati setelah energinya terkuras habis.

“Lodo, apa yang bisa aku lakukan?’ Tanya  Luna dengan terisak.

“Pergilah menjauh  Luna, saat ini tak ada yang bisa kamu lakukan kecuali menjauh secepat mungkin.”

“Tidak, aku tidak akan membiarkanmu di sini.” Teriak Luna

“Pergi kataku, Ini salahku tidak mendengarkan pesan raja. Kodrat kita hanyalah di sampah. Bukan di tempat bersih. Pergilah Luna, pergi sekarang. Selamatkan dirimu..” teriak Lodo dengan suaranya yang semakin melemah.

Luna belum juga beranjak, ia masih menangis di dekat Lodo yang mengerang kesakitan.

“Lodo…”

“Pergi Luna, pergi sekarang,” suara Lodo mulai melemah, lalu terpejam.

“Lodo…” Luna semakin histeris melihat sahabatnya mati bersama yang lain. Dia bersedih tidak dapat mencegah sahabatnya ikut bersama yang lain sehingga harus mengalami nasib yang setragis ini.

Dengan perasaan terpukul, Luna terbang menjauh dari tempat yang mengubur banyak teman-temannya. Ia berjanji untuk tetap mencari tempat aman, tempat yang memang Tuhan persiapkan untuk kaumnya, sampah.



#Dongeng_sebelum_tidur_

#cerita_anak


Penulis : Widayanti Rose (www.batmanteacher.com) 

Baca cerita anak lainnya di sini




This post first appeared on Kata Bintang, please read the originial post: here

Share the post

Cerita Anak: Istana Lalat

×

Subscribe to Kata Bintang

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×