Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Teladan dalam Pramuka

By Ali Harsojo 

Pramuka, tidak seperti dibayangkan banyak orang. Terutama bagi masyarakat maupun insan akademik yang hanya memandang Pramuka sebagai kegiatan tepuk tangan dan permainan belaka. 

Memang, pramuka tidak dapat meninggalkan aktivitas itu. Namun, tepuk pramuka bukanlah sekadar bertepuk tangan. Di sana ada irama, kekompakan, ketegasan, ketangkasan, dan sarat filosofi. Bukankah tepuk pramuka ada sepuluh ketukan?

Kamabigus SDN Pajagalan II (Pajadu)



"Prok Prok Prok, Prok Prok Prok, prok prok prok prok prok prok!!!"

Ya, itulah cerminan dasa dharma pramuka. Bahwa dalam dasa dharma itu tercermin karakter yang mulia. Bukan saja membilang tepuk dari satu hingga sepuluh. Lebih dari itu, penanaman karakter dalam sikap sangat penting. Tentu saja sikap dalam berkehidupan dalam keluarga, masyarakat, sekolah, berbangsa dan bernegara.

Marilah kita ulang kembali untuk mengingat dhasa darma itu.

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan ksatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Sebenarnya, dari dasa dharma itu tercermin karakter dan sikap yang luhur. Sehingga, nilai-nilai dalam kepramukaan sangat baik untuk diajarkan, dilatihkan dan dibiasakan kepada anak didik pramuka (andika).

Kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang aktif, kreatif, menantang, berbasis out door, di alam terbuka, rekreatif, dan menyenangkan. Dalam kegiatan pramuka selalu ada tepuk, tawa, permainan edukasi, semangat, dan keterampilan serta keahlian survive di alam. Ini adalah pendidikan dan pembelajaran yang jarang didapatkan di kelas sekolah. Sehingga, siswa perlu mendapatkan pendidikan kepramukaan ini.

Lalu, bagaimanakah seorang guru menjadi teladan dalam pramuka? Apakah pembina pramuka harus ahli dan hafal semua tentang kepramukaan?

Penguatan Karakter oleh Kamabigus



Ternyata, tidak.  Seorang pembina di pangkalan adalah guru yang memiliki kemampuan untuk belajar, berkemauan, ikhlas berbakti, dan tetap meningkatkan kompetensi pembina. Pembina dapat belajar melalui kursus, karang pamitran, dan pertemuan pramuka lainnya.

Apalah artinya, jika sebagai pembina lulusan kursus pramuka, namun justru tidak dapat memberikan manfaat ilmunya untuk pramuka. Alangkah indahnya, jika kita adalah guru biasa, namun niat dan tekad senantiasa bersama anak-anak belajar dan berlatih pramuka.

Sebab, dalam pramuka, kecakapan dan kemampuan dapat diperoleh dengan terus mengikuti kegiatan pramuka. Kegiatan apa saja, ikutilah. Di sana kita akan memperoleh sesuatu yang baru. Jadi, janganlah merasa tidak memiliki karakter pramuka. Justru dengan mengenakan kostum pramuka saja, kita sudah ada rasa memiliki terhadap pramuka.

Nah, sebenarnya dari jiwa-jiwa yang berniat dan berkemauan untuk belajar dan bertindak itulah keteladan muncul dan diasah. Apalagi, sebagai Kamabigus yang selalu memberi contoh teladan bagi pembina dan anak-anak. Hal demikian semakin menambah semangat bagi anggota pramuka. Jadi, keteladanan itu adalah contoh tindakan nyata, bukan teori saja. Salam pramuka. Salam bahagia.


This post first appeared on Kata Bintang, please read the originial post: here

Share the post

Teladan dalam Pramuka

×

Subscribe to Kata Bintang

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×