Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Berniat dan Berbasmalah


Oleh Achunk Maloloh/MR. Mauludi


Bismillaahirrahmaanirraahiim...

Kalimat basmalah sering dikatakan dengan Kalimat permulaan yang diucapkan dari setiap mau melakukan aktivitas. Ucapan untuk memulai dan bahkan menjadi bagian dari niat secara umum. Niat yang disatukan dalam kalimat basmalah, artinya terkadang tak sempat melafalkan niat dan langsung mengucapkan kalimat basmalah.




Selaku umat muslim, selalu dianjurkan untuk membaca atau mengucapkan kalimat basmalah di setiap memulai semua pekerjaan atau aktivitas. Tujuan dari hal tersebut tidak ada lain kecuali hanya sebagai makhluk yang selalu butuh pertolongan dan perlindungan dari Sang Khaliq yakni Tuhan Maha Pencipta.

Dengan dimulai membaca kalimat basmalah selalu ada harapan dan keinginan semoga semua yang dilakukan berjalan dengan baik, lancar, dan sukses. Namun, daya upaya yang ada pada manusia tetaplah terbatas dan dibatasi oleh dirinya sebagai makhluk yang selalu bertemu dengan dua sisi yang berbeda antara baik dan tidak baik.

Akan tetapi paling tidak anjuran membaca kalimat basmalah setiap memulai sesuatu, tentu sesuatu bernilai kebaikan yang penuh dengan harapan dan impian. Kalimat basmalah selain berfungsi sebagai niat, pun bertujuan untuk mengagungkan Tuhan yang maha segalanya. Hal inipun bagian dari tata cara, etika, dan adab sebagai makhluk terhadap Tuhan.

Bismillah..., semoga tulisan ini menjadi bagian dari penyemangat dan inspirasi, khususnya bagi penulis sendiri. Begitulah basmalah menjadi pembiasaan dan keyakinan diri dalam berhikmat sepenuh hati. Awalilah pekerjaan dengan niat baik dan ucapkanlah basmalah dalam niat itu sendiri supaya tidak lupa diri dan mengkhianati diri.

Berbeda halnya dengan kalimat Satu Dua Tiga yang juga sebagai kalimat permulaan untuk memulai setiap sesuatu. Kalimat satu dua tiga tidak asing dalam keseharian kita semua. Apalagi setiap ada kegiatan atau acara yang melibatkan banyak orang. Supaya kondusif dan kompak, maka pemimpin dengan lantang berteriak satu dua tiga, mulai...

Di sekolah pun sering terdengar kalimat angka itu. Dalam latihan-latihan, lomba-lomba, dan termasuk dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk sebuah suasana yang ingin kondusif, kompak, dan serentak, maka kalimat satu dua tiga tersebut menjadi senjata ampuh dalam memulai.

Dalam kelas, guru bisa mengganti kalimat satu dua tiga itu dengan kalimat basmalah.

Dengan begitu guru tidak perlu lagi menuntun dengan kalimat satu dua tiga. Dengan basmalah, bisa dibaca sendiri oleh murid dan diteruskan memulai apa yang akan dikerjakan. Semisal, menyanyikan lagu kebangsaan. Guru tidak perlu lagi teriak satu dua tiga, cukuplah berucap "ayo, mulai." Maka, murid sebelum menyanyikan lagu kebangsaan, terlebih dahulu bersama-sama membaca kalimat basmalah. Setelah itu dimulai menyanyikan lagu kebangsaan yang ditentukan oleh guru.

Dengan seperti itu, suasana kondusif, kompak, dan serentak tidak kalah dengan dimulai oleh kalimat satu dua tiga. Bahkan bisa memiliki nilai positif tersendiri dalam membiasakan mengucapkan kalimat yang bernilai doa dan harapan. Sisi positif lainnya, murid akan terbiasa di mana saja akan mengucapkan kalimat basmalah setiap memulai sesuatu.

Oleh karenanya, mengganti kalimat satu dua tiga dengan kalimat basmalah tidaklah rugi atau dirugikan. Bisa jadi, selain terbiasa memulai dengan ucapan yang dianjurkan oleh agama dan positif, bisa juga bernilai pahala dan kebaikan di dunia maupun di akhirat nanti.



This post first appeared on Kata Bintang, please read the originial post: here

Share the post

Berniat dan Berbasmalah

×

Subscribe to Kata Bintang

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×