Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Seni Pertunjukan Rakyat: Topeng Dalang Madura (Bagian 1)

Oleh Akhmad Darus, Budayawan (Sanggar Seni Teng n Tinkerbell, Kecamatan Rubaru-Sumenep)

Kebudayaan daerah pada saat ini perlu mendapatkan perhatian yang serius untuk mendapatkan tempat yang wajar dalam perkembangan karena kebudayaan daerah merupakan unsur kebudayaan nasional. Salah satu kebudayaan daerah dalam bentuk keseniaan tradisi yang masih sering diperlukan oleh masyarakat utamanya di daerah pinggiran, khususnya di Kabupaten Sumenep adalah kesenian “Topeng Dalang Madura.”




            Demi kesinambungan seni tradisi Topeng Dalang Madura ini, sangat diperlukan adanya sikap/partisipasi  dari masyarakat, pemerintah atau semua pihak agar merasa terus memiliki dan berupaya untuk dapat mengembangkan dan menjaga kelestariannya untuk masa mendatang.

            Salah satu upaya penulis untuk menjaga kelestarian kesenian Topeng Dalang Madura ini yakni dengan memaparkan tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan topeng dalang Madura supaya lebih dikenal dan digemari oleh para remaja khususnya di Madura sehingga tidak terkikis oleh pengaruh kesenian yang datangnya dari luar yang kurang sesuai dengan kepribadian bangsa.

 

Timbulnya Topeng Dalang Madura

Topeng dalang Madura di Kabupaten Sumenep dalam perkembangannya sangat digemari dan digandrungi, bahkan bermunculan seniman yang berani mendirikan perkumpulan “kerte” baru di kalangan lingkungan Keraton. Semakin lama nama/sebutan kerte itu sendiri makin kurang dikenal di Kabupaten Sumenep dan tenggelam dengan sendirinya. Muncullah sebutan nama baru yang lebih popular yaitu “ Wayang Tuping”. Karena wayang tuping di Madura tidak sama dengan topeng yang ada didaerah lain maka hingga saat ini lebih dikenal dengan “ Topeng Dalang Madura”. 

 

Perkembangan Topeng Dalang

Akibat adanya beberapa seniman yang berasal dari lingkungan yang berbeda sebagai pendiri organisasi topeng dalang, di Kabupaten Sumenep terbentuk beberapa versi yang mempunyai ciri-ciri khusus atau perbedaan yang sangat mencolok dalam bidang / segi :

            a. Busana dan asesorisnya

            b. Gerak dan penataan iringan

            c. Dhalang dalam membawakan lakon

            d. Bentuk dan warna topeng

            e. Penyajian dalam ruwatan (rokat pandhaba)

          Beberapa versi yang dimaksud sesuai dengan garis wilayah dalam perkembangannya serta tokoh seniman yang megembangkannya di wilayah tokoh itu sendiri, antara lain :

            a. Topeng dhalang versi  daerah Kota dan Kalianget

            b. Topeng dhalang versi daerah Pinggir Papas dan Saronggi

            c. Topeng dhalang versi daerah Slopeng Kec. Dasuk.

          Dari ketiga versi di atas pula timbulnya beberapa tokoh-tokoh yang dikenal sebagai pendiri dan pengembang Topeng Dhalang di daerah Sumenep seperti: Agung Taharun, Subanjir, Sabidin, P. Marbiyatun, Pak Ibrahim, Pak Kamar,  dan beberapa tokoh terdahulu. Generasi merekalah yang menghasilkan generasi berikutnya dalam rangka  melestarikan dan mengembangkan kesenian Topeng Dhalang Madura yang masih aktif sampai saat ini.

            Organisasi kesenian Topeng Galang Madura yang masih aktif dan diminati masyarakat dalam mengadakan pagelaran diantaranya adalah :

            1. Rukun Perawas dari Ds. Slopeng Kec. Dasuk

            2. Rukun Family dari Ds. Gapura Kec. Gapura

            3. Budi Sasmito dari Ds. Kalianget Kec. Kalianget

            4. Budi Santoso dari Ds. Kalianget Kec. Kalianget

            5. Sekar Utomo dari Ds. Pinggir Papas Kec. Kalianget

 

            Berkembangnya organisasi tersebut dalam pagelarannya tidak lepas dari cara-cara dalam pagelaran yang telah memakai sistem penataan dalam segi tata lampu, dekorasi, iringan serta teknik – teknik modern sesuai dengan perkembangan zaman saat ini, seperti yang pernah kita lihat dalam tayangan di televisi.


Mengenal Topeng Dalang Madura

Topeng Dalang Madura merupakan sebuah bentuk seni pertunjukan yang para pemainnya semuanya terdiri dari kaum pria dengan memakai topeng sesuai dengan tokoh yang diperankanya sebagai penutup muka. Sedangkan pembicaraannya dikendalikan oleh seorang dhalang, kecuali punokawan yaitu Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng yang dapat berbicara sendiri karena tokopnya (topeng) sengaja dibuat sebatas bibir bagian atas saja. Lakon yang sering kali dilakonkan sebatas kisah dalam Mahabata dan Ramayana.

            Sebagai iringannya adalah seperangkat gamelan laras slendro yang ditabuh oleh para pengrawit yang berasal dari anggota sendiri ataupun dari organisasi lain yang sengaja diundang agar mengiringi pagelarannya. Hampir semua gending dapat mengiringi tarianya, namun ada beberapa gending yang selalu digunakan diantaranya : Ayak keras, Gunung sari, Gagak, Pucung ketawang serang, Nong nong, Palataran, Kuda nyirik, Pedhat, Angling Puspowarno, Tallang, Ayak Komidi, Miskalan, dll.

            Beberapa hal yang perlu diketahui tentang gerak tarian yang merupakan gerakan pokok adalah:

            a. Pacek gulu (gidhek) gerakan untuk kepala

            b. Rambai, Ngaca, Ngerres, Nombak, gerakan pada tangan

            c. Giul gerakan pada pinggul

            d. Nonggul, Ngeccer, Nyatsat, Lembak, Nyresek, Najjek, Geddruk merupakan gerakan pada kaki.  






This post first appeared on Kata Bintang, please read the originial post: here

Share the post

Seni Pertunjukan Rakyat: Topeng Dalang Madura (Bagian 1)

×

Subscribe to Kata Bintang

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×