Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Review Film Surga Yang Tak Dirindukan (2015)

Belum move on dari kegiatan nonton streaming, maka saya akan sedikit wara-wiri tentang film yang saya tonton. kali ini saya akan mengulas Film berunsur religi lagi. Film yang saya tonton ini tidak begitu menguras air mata. Padahal isi filmnya lumayan menyayat kalbu. mungkin karena saya banyak pause nonton karena menyambi ngetik surat dan melayani pelanggan. Film ini diadaptasi dari sebuah Novel karya Bunda Asma Nadia dan rilis pada Juli 2015 lalu. 

Judul Film : Surga Yang Tak Dirindukan
Sutradara   : Kuntz Agus
Pemain      : Laudya Chyntia Bella, Fedi Nuril, Raline Shah


Pras kecil (Fedi Nuril) adalah anak sebatang kara setelah ditinggal oleh ibunya yang kecelakaan bunuh diri. Pras dewasa adalah sosok yang baik, penolong, ganteng dan religius. Pras bertemu dengan Arini (Laudya Chyntia Bella) disebuah tempat belajar, pras menolong dan mengantar anak kecil yang jatuh dari sepeda. Pras mengagumi Arini dan saling berkenalan. Saat itu Pras sedang menyelesaikan tugas akhirnya bersama kedua temannya.

Pertemuan mereka berujung Pernikahan, Pras mencintai Arini dan sebaliknya. Kehadiran buah hati sebagai pelengkap kebaagiaan mereka yaitu Nadia, pintar dan suka berdongeng seperti Arini masa muda. Disaat kedua sahabat arini sedang gencar mengalami ribut perselingkuhan, Arini tetap tenang dan percaya bahwa Pras adalah lelaki setia dan tidak akan berpoligami. Justru kenyataannya, Pras tidak sengaja menikah dengan wanita lain yaitu Meirose. Bukan, Pras menikahi meirose bukan karena dasar cinta. melainkan karena menyelamatkan meirose dari musibah hidupnya. Meirose ditemukan Pras kecelakaan mobil berbalut gaun pengantin. Setelah dibawa kerumah sakit, Pras kaget karena dokter mengatakan meirose hamil, dan saat itu meirose sadar dan mencoba bunuh diri dari gedung atas. Pras yang mengetahui semuanya akan jalan hidup meirose melalui ponsel milik meirose, Pras pun mengatakan akan siap dan bertanggungjawab menjadi suami meirose. Semudah itukah? Tidak, Pras mendapat cobaan lagi. Pras gagal dengan proyeknya, Pras tidak fokus dengan proyeknya, dan diwaktu bersamaan Bapak Arini meninggal dunia. Pras menjadi sedikit gelisah dan berusaha kuat untuk menunggu waktu yang tepat menceritakan kepada Arini perihal meirose yang kini menjadi status Istrinya juga.
Namun, Arini akhirnya lebih mengetahui lebih dahulu daripada jawaban Pras. Arini mendapatkan alamat rumah meirose melalui Pihak Apotek. dengan jantung berdegup dan isak tangis kekesalan Arini mendatangi meirose dan menanyakan semuanya. Rumah tangga Pras dan Arini sempat diguncang pertengkaran, dan Pras terbunuh oleh sekelompok preman lantaran menolong seorang wanita. Pras masuk rumah sakit dan memanggil-manggil nama Arini. Meirose yang menyadari akan kehadiran dirinya ditengah Arini dan Pras, akhirnya Meirose meninggalkan mereka dan anaknya, Akbar. Nadia yang sangat menginginkan pangeran kecil akhirnya merasa senang dan bahagia.
Ya kira-kira begitulah rentetan film Surga yang Tak dirindukan. Endingnya datar dan biasa aja, tapi sebenarnya pesan dari film ini sangat banyak. Salah satunya menolong orang adalah kewajiban dan percaya bahwa Pertolongan Tuhan itu sangat dekat kepada Hambanya :))


This post first appeared on Catatan Pengalaman Pribadi Dan Rangkaian Absurd, please read the originial post: here

Share the post

Review Film Surga Yang Tak Dirindukan (2015)

×

Subscribe to Catatan Pengalaman Pribadi Dan Rangkaian Absurd

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×