Raja Media Rupert Murdoch mengundurkan diri sebagai dewan direktur beberapa anak perusahaan dalam konglomerasi News Corporation, Sabtu (21/7).
Pernyataan News Corporation yang dikeluarkan kemarin, Sabtu (21/7), menyebutkan Murdoch mundur sebagai direktur NI Grup, yang dulu disebut News International, Times Newspaper Holdings and News Corporation Investments.
Mundurnya Murdoch dikaitkan pengumuman baru-baru ini bahwa kerajaan media bernilai 53 miliar dolar itu akan memisahkan bisnis penerbitan serta media dan hiburannya menjadi dua perusahaan publik.
Spekulasi tersebut semakin meningkat tahun lalu, yang memperkirakan bahwa News Corporation akan berusaha menjual korannya yang sedang kesulitan di Inggris sebagai tanggapan atas operasi penyadapan telepon yang diduga disetujui editor-editor senior di tabloid News of the World yang kini sudah tutup.
Skandal itu sangat merusak reputasi Murdoch di Inggris dan memaksa satu komisi parlementer awal tahun ini menyatakan taipan berusia 81 tahun itu tidak sehat untuk mengelola perusahaan besar.
Sebelumnya dikabarkan juga James Murdoch, putera raja media Rupert Murdoch, mengatakan ia mengundurkan diri karena publisitas negatif mengenai perusahaan Inggris, News Corp.
James Murdoch telah mengundurkan diri sebagai pemimpin BSkyB, jaringan TV satelit Inggris, dengan mengatakan dia tidak ingin hubungannya dengan skandal penyadapan telepon merusak perusahaan.
Dalam surat kepada dewan BSkyB, Murdoch mengatakan ia mengundurkan diri karena publisitas negatif yang mengelilingi News Corp, pemilik sebagian BSkyB.
Anak perusahaan News Corp, surat kabar Inggris News International, sedang diselidiki dalam skandal penyadapan tersebut.
James Murdoch, putera raja media Rupert Murdoch, mengatakan pengunduran dirinya akan membantu memastikan agar tidak ada kebingungan mengenai peristiwa di organisasi yang terpisah.
Sebelumnya tahun ini, James Murdoch mengundurkan diri sebagai pemimpin News International. Dia membantah telah mengetahui soal penyadapan telepon yang diduga dilakukan oleh tabloid News International, "News of the World", yang merupakan pusat skandal yang muncul tahun lalu.
Sumber : voaindonesia.com
Pernyataan News Corporation yang dikeluarkan kemarin, Sabtu (21/7), menyebutkan Murdoch mundur sebagai direktur NI Grup, yang dulu disebut News International, Times Newspaper Holdings and News Corporation Investments.
Seorang pejalan
Spekulasi tersebut semakin meningkat tahun lalu, yang memperkirakan bahwa News Corporation akan berusaha menjual korannya yang sedang kesulitan di Inggris sebagai tanggapan atas operasi penyadapan telepon yang diduga disetujui editor-editor senior di tabloid News of the World yang kini sudah tutup.
| Raja Media Rupert Murdoch dan istrinya Wendi Deng menghadiri sebuah di konferensi media di Sun Valley, Idaho (12/7). Murdoch Mengundurkan Diri sebagai dewan direktur dari beberapa anak perusahaan konglomerasi News Corporation. |
Skandal itu sangat merusak reputasi Murdoch di Inggris dan memaksa satu komisi parlementer awal tahun ini menyatakan taipan berusia 81 tahun itu tidak sehat untuk mengelola perusahaan besar.
Sebelumnya dikabarkan juga James Murdoch, putera raja media Rupert Murdoch, mengatakan ia mengundurkan diri karena publisitas negatif mengenai perusahaan Inggris, News Corp.
James Murdoch telah mengundurkan diri sebagai pemimpin BSkyB, jaringan TV satelit Inggris, dengan mengatakan dia tidak ingin hubungannya dengan skandal penyadapan telepon merusak perusahaan.
Dalam surat kepada dewan BSkyB, Murdoch mengatakan ia mengundurkan diri karena publisitas negatif yang mengelilingi News Corp, pemilik sebagian BSkyB.
Anak perusahaan News Corp, surat kabar Inggris News International, sedang diselidiki dalam skandal penyadapan tersebut.
James Murdoch, putera raja media Rupert Murdoch, mengatakan pengunduran dirinya akan membantu memastikan agar tidak ada kebingungan mengenai peristiwa di organisasi yang terpisah.
Sebelumnya tahun ini, James Murdoch mengundurkan diri sebagai pemimpin News International. Dia membantah telah mengetahui soal penyadapan telepon yang diduga dilakukan oleh tabloid News International, "News of the World", yang merupakan pusat skandal yang muncul tahun lalu.
Sumber : voaindonesia.com
This post first appeared on Info Smartku. Inspirasi Saya Adalah Inspirasi Kamu, please read the originial post: here
