Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Tadarusan sambil rebahan, Salahkah?

Tadarusan sambil rebahan, Salahkah?

Terkadang pada malam puasa Ramadhan adanya banyak dimasjid-masjid mengadakan tadarus. Dan membaca secara bergiliran dan ditentukan sesuai banyaknya Bacaan guna Mengejar pada Malam 17 Ramadhan untuk mengkhatakam al-Qur'an, Tidak jarang juga di dapati seseorang yang baca al-Qur'an Sambil Rebahan/tiduran. Mungkin itu karena kecapean. Maka hal itu di perbolehkan membaca Al-Qur'an sambil rebahan/tiduran sesuai hadis yang diriwayatkan oleh Banyak Perawi hadis, yaitu hadis dari Istri Rasulullah Sayyidah 'Aisyah Radhiyallahu Anha :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يتكىء في حجري وأنا حائض فيقرأ القرآن (رواه مسلم و غيره)

“ Rasulullah Saw bersandar di pangkuanku dan aku sedang menstruasi, lalu beliau membaca Al-Qur'an ” ( H.R Muslim dan lainnya)

Mengenai hadis ini Imam Nawawi memberikan Syarah (Penjelasan) dalam kitabnya Syarh Shohih Muslim dengan itu beliau berkata :

فيه جواز قراءة القرآن مضطجعا ومتكئا على الحائض وبقرب موضعه النجاسة ( شرح صحيح مسلم ج : ٣ ص :٢٢١)

“ Dalam hadis Ini mengandung arti Kebolehan membaca Al-Qur'an sambil berbaring, dan sambil bersandar kepada istri yang sedang menstruasi dan didekat tempat najis ”.

Walaupun hal itu di bolehkan berbaring atau pun bahkan di tempat dekat dengan najis sekali pun, Tetap saja Membaca al-Qur'an dengan duduk menghadap kiblat tenang dan sopan hal ini lebih baik dari pada membaca Al-Qur'an sambil rebahan/Tiduran Dan tidak sama pahalanya Orang yang membaca Al-Qur'an dengan duduk dan Khusyu' dan orang yang membaca Al-Qur'an sambil rebahan/tiduran. Hal ini dijelaskan oleh imam An-Nawawi dalam Kitab At-Tibyan Fii Aadabi Hamaalatil Qur'an beliau mengatakan :

يستحب للقارئ في غير الصلاة أن يستقبل القبلة ، فقد جاء في الحديث: خير المجالس ما استقبل به القبلة ويجلس متخشعا بسكينة ووقار مطرقا رأسه، ويكون جلوسه وحده في تحسين أدبه وخضوعه، كجلوسه بين يدي معلمه، فهذا هو الأكمل، ولو قرأ قائما أو مضطجعا أو في فراشه أو على غير ذلك من الأحوال جاز، وله أجر، ولكن دون الأول.

“Di Sunnahkan hukumnya bagi orang yang membaca Al-Qur'an diluar shalat agar menghadap ke arah kiblat. Nabi Saw pernah bersabda yang artinya : sebaik-baiknya tempat ialah tempat yang menghadap ke arah kiblat dan agar ia duduk dengan penuh khusyuk,tenang, dan sopan sambil menundukkan kepalanya dan duduknya itu sendiri benar-benar menjaga sopan santun dna merendahkan diri,sebagaimana ketika ia duduk dihadapan guru nya, maka inilah yang lebih sempurna. Dan jika ia membaca Al-Qur'an sambil berdiri,atau sambil berbaring, atau sambil tiduran diatas tempat tidur, atau dalam keadaan bagaimanapun selain itu, maka hukumnya boleh Dan ia diberi pahala,namun pahalanya tidak sama dengan yang pertama tadi (membaca dengan duduk dan penuh kekhusyu'an). ”

Wallahua'lam ...

📚 : Syarah Shohih Muslim & At-Tibyan Fii Aadabi Hamaalatil Qur'an, Al-Imam Nawawi.

“ Heriandi Ibnu Mu'allim Al-Jawiy ” 

Sumber WAG : Kajian Fathul Qarib



This post first appeared on Kajian Ulama, please read the originial post: here

Share the post

Tadarusan sambil rebahan, Salahkah?

×

Subscribe to Kajian Ulama

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×