Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Menanggung Sisa-sisa Serpihan Salib

Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Dengan keikutsertaan kita menanggung sisa-sisa serpihan salib, yang diwariskan kepada kita sebagai pusaka, kita dapat sedikit memahami
penderitaan Kristus.

6 JULI

Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,
supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu la menyatakan kemuliaan-Nya.
1 Petrus 4:13

Penderitaan kita sendiri memberikan sebagian pencerahan tentang penderitaan Yesus Kristus.
Di masa kemakmuran, kita mengabaikan salib.

Cerita tentang kesengsaraan Kristus membawa hati kita kepada-Nya, tetapi rasa haru dan kesedihan cepat berlalu.

Tetapi jika Allah menimpakan penyakit pada tubuh kita, membuat nyeri tulang-tulang kita, dan demam membakar kita; kaki lecet-lecet di balik kasut, dan jiwa kita tertikam pisau, maka kita akan memandang Dia yang mereka tikam dan mengatakan: “Jika serpihan salib yang saya rasakan sedemikian berat, betapakah berat salib[Kristus] yang sesungguhnya?

Jika rasa sakit tubuhku demikian pahit, alangkah
menyesakkannya penderitaan yang dipikul Tuhan Yesus di dalam jiwa-Nya?

Jika kemarahan manusia begitu menusuk hati, bagaimanakah jadinya murka Allah?

Bukankah begitu pedih hati kita tatkala ditinggalkan para sahabat?

Lalu seperti apakah rasanya bagi Anak Allah yang dikasihi, ditinggalkan oleh Bapa-Nya?

Apakah belenggu begitu berat, penjara begitu menjijikkan, dan hukuman mati demikian mengerikan?

Aduh, bagaimana rasanya bagi Dia, Pencipta langit dan bumi, dibelenggu, diejek, ditindas, diludahi, dipukul, dicerca, dilempar ke penjara, didakwa, dihukum, dan dihukum mati dengan cara yang paling memalukan dan terkutuk!

Oh, untuk apa Dia menanggung semua perlawanan manusia berdosa, kegusaran setan, dan murka Allah, sambil berteriak keras: “Allah-ku, Allah-ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

la tidak melakukan satu pun kejahatan, tipu tidak pernah keluar dari mulut-Nya.

Terpujilah Allah, penjaraku bukanlah neraka, kebakaranku bukanlah oleh api tak terpadamkan, cawan minumanku tidak diisi oleh murka [Allah], dan aku dilepaskan dari murka yang akan datang!

Dengan keikutsertaan kita menanggung sisa-sisa serpihan salib, yang diwariskan kepada kita sebagai pusaka, kita dapat sedikit memahami
penderitaan Kristus, atau setidaknya melalui penderitaan kita yang sangat tidak sebanding dengan penderitaan-Nya, kita mampu menduga-duga penderitaan-Nya yang tidak mampu kita pahami sepenuhnya.

Thomas Case (1598-1682), Select Works, A Treatise of Afflictions, hlm. 73-75



This post first appeared on Berita Untuk Warga Binjai, please read the originial post: here

Share the post

Menanggung Sisa-sisa Serpihan Salib

×

Subscribe to Berita Untuk Warga Binjai

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×