Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Berjaga-jaga dan Berdoa

Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Yesus telah berusaha mengarahkan kita untuk melihat keadaan kita, kelemahan diri dan kebahayaan kita. Kehancuran mengintai di muka pintu. Kita perlu bangkit, berjaga-jaga dan berdoa.

30 MARET

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.
Matius 26:41

Salomo memberi tahu kita tentang orang yang merebahkan dirinya di atas tiang kapal yang sedang berlayar di tengah ombak laut (Ams. 23:34).

Ini merupakan gambaran yang tepat tentang manusia yang dikuasai oleh rasa aman semu padahal sedang berada di tepi jurang kehancuran.

Orang yang pernah berbuat demikian juga adalah para murid Yesus ketika berada di taman Getsemani.

Tuan Mereka hanya sepelemparan batu jauhnya dari mereka, sedang “mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan” (lbr. 5:7), sementara itu mereka tertidur.

Yesus mulai mencicipi cawan berisi kutukan dan murka Allah akibat dosa-dosa mereka.

Segerombolan orang Yahudi bersenjata ada di dekat mereka, siap menangkap-Nya dan menghancurkan mereka.

Sebelumnya Yesus sudah memberi tahu mereka bahwa inilah malam menjelang Dia dikhianati dan mati.

Para murid melihat bahwa Yesus “sedih dan gentar” (Mat. 26:37). la telah meminta
dengan sangat kepada mereka untuk menemani dan berjaga-jaga bersama-Nya.

la sedang menghadapi kematian, dan itu adalah kematian demi mereka. Di dalam kondisi demikian, saat la meninggalkan mereka sebentar saja, mereka segera jatuh tertidur bagaikan manusia yang telah menanggalkan semua rasa kasih kepada-Nya atau seperti orang yang hanya peduli pada diri sendiri.

Bahkan orang kudus terbaik jika dibiarkan akan segera terbukti lebih buruk dari kebanyakan manusia, menjadi tidak ada apa-apanya.

Semua kekuatan dari diri sendiri adalah lemah, dan semua hikmat diri adalah kebodohan. Petrus adalah salah satu dari mereka yang tertidur, dan hal itu terjadi setelah ia baru saja mengutarakan keyakinan diri yang begitu meyakinkan bahwa ia tidak akan meninggalkan Dia sekalipun jika yang lain meninggalkan Dia.

Juruselamat kita berkata kepada Petrus, “Tidak dapatkah engkau berjaga-jaga bersama Aku untuk satu jam saja?”

Sesuatu yang mengherankan untuk direnungkan, bahwa Petrus yang telah membuat janji yang begitu muluk, selanjutnya begitu sembrono dan lalai dalam memegang janjinya.

Bagaimanapun, kita mendapati bahwa ada akar pengkhianatan yang sama menumpang dan bekerja di dalam hati kita juga.

Hal ini berbuah di dalam kita setiap hari.

Yesus telah berusaha mengarahkan mereka untuk melihat keadaan mereka, kelemahan diri dan kebahayaan mereka. Kehancuran mengintai di muka pintu.

Para murid perlu bangkit, berjaga-jaga dan berdoa.

John Owen (1616-1683), Works, VI:91-92



This post first appeared on Berita Untuk Warga Binjai, please read the originial post: here

Share the post

Berjaga-jaga dan Berdoa

×

Subscribe to Berita Untuk Warga Binjai

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×