Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Pelestarian Alam Pesisir dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir Sungai Pinang Sumatera Barat

sumber : David Bergerak Lantaran Wilayah Pesisirnya Rusak - Relasipublik.com

Hallo teman-teman, aku ingin membahas tokoh inspiratif Dari Sumatera Barat yaitu David Hidayat yang mendapatkan penghargaan dari SATU Indonesia Award 2022. David Hidayat adalah salah satu pemuda yang resah terhadap lingkungan di pesisir laut, sehingga David berinisitif untuk melestarikan serta membangun ekonomi masyarakat.

Kerusakan pesisir itu juga terjadi di Sumatera Barat, khususnya di pesisir Laut Sungai Pinang, Sumatera Barat. Kerusakan alam di kawasan itu membuat resah David Hidayat, seorang Sarjana Perikanan dan Kalautan Universitas Bung Hatta. melihat adanya kerusakan di wilayah pesisir akibat perilaku masyarakat yang tidak bertanggung jawab dan banyaknya potensi alam yang tidak dimaksimalkan.

Kenyataan itu pun dibuktikan dari hasil penyelaman yang dilakukan oleh tim survei lapangan identifikasi potensi dan pemetaan pulau-pulau kecil di Kabupaten Pesisir Selatan, pada Senin 4 Juli 2011 lalu.

Kala itu Koordinator tim tersebut, Harfiandri Damanhuri dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang, mengatakan kondisi terumbu karang di kawasan Sungai Pinang dalam keadaan jelek, karena tutupan terumbu karang kurang dari 25 persen.

Bahkan dari penyelaman dilakukan ahli terumbu karang Samsuardi dan ahli perikanan Yasser Arafat pada empat titik di sisi selatan, barat, utara, dan timur pulau tersebut, pada sisi selatan, utara, dan timur pulau itu tutupan terumbu karang yang ditemui kurang dari 10 persen.

Di tambah penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan, wisatawan yang sengaja atau tidak menginjak, mengambil dan membunuh biota laut yang hidup di sekitar terumbu karang semakin memperparah kerusakan wilayah pesisir Laut Sungai Pinang.

Jika dibiarkan tentu akan berdampak pada kelestarian alam dan kondisi ekonomi masyarakatnya, akhirnya David membuat komunitas bernama Anak Desa Sungai Pinang (Andespin) Deep West Sumatera pada 2014 silam. Pada awalnya komunitas ini hanya berfokus pada kegiatan konservasi ekosistem pesisir seperti penanaman terumbu karang, mangrove, lingkungan pesisir, penyu, budidaya rumput laut, edukasi dan pembinaan anak-anak, serta pemberdayaan ekonomi melalui batik dan kopi mangrove dan sosial kemasyarakatan.

Andespin Deep West Sumatra didirikan sebagai upaya kelompok dalam pengelolaan dan pengawasan di perairan pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Pesisir Selatan umumnya dan Nagari Sungai Pinang khususnya.

Selain itu, David bersama kawan-kawannya juga melakukan rehabilitasi kawasan pantai dan muara sungai, yaitu mangrove dan cemara laut. Rehabilitasi kawasan pantai dan muara sungai diperlukan untuk melindungi garis pantai dari abrasi. Kelompok kami telah membuat pembibitan mangrove dan cemara laut untuk ditanam di kawasan pantai sebagai pagar alami. Kelompok kami juga terus berupaya mensosialisasikan perlindungan, fungsi dan manfaat dari hutan mangrove dan mengajak untuk melakukan penanaman bibit. Tujuannya tentu mencegah pemanfaatan secara liar dan penebangan.

Program yang sudah dibuat oleh David dan komunitasnya membuat hari-hari generasi muda dan masyarakat Sungai Pinang dengan kegiatan positif, produktif, dan dapat menjadi bekal menghadapi tantangan di masa depan. Seiring dengan berjalannya waktu, kegiatan Andespin menarik perhatian banyak kalangan untuk turut berpartisipasi, mulai dari masyarakat, pengunjung, mahasiswa, Universitas, hingga Pemerintah Desa dan instansi lainnya.

Meningkatnya partisipasi masyarakat juga mengundang datangnya bantuan dengan berbagai macam bentuk, misalnya fasilitas belajar mengajar seperti bantuan buku bacaan dari pengunjung, papan tulis dari penginapan sekitar, spidol dan bola kaki dari dosen dan mahasiswa yang melakukan penelitian di Sungai Pinang, papan surfing dari komunitas lainnya.

Andespin mendapatkan bantuan berupa alat selam dari pemerintah Nagari Sungai Pinang. pada tahun 2019 bantuan diterima dari Dinas Pariwisata berupa kapal patroli untuk melakukan pengawasan rutin. Banyaknya dukungan dan bantuan ini adalah bukti kalau kegiatan Andespin memiliki nilai kebaikan dan layak untuk didukung kembangkan. Pada tahun 2021, Andespin juga menjalin kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPSPL Padang dalam pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yakni Batik dan Kopi Mangrove.

Andespin Deep West Sumatra baru terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Painan dengan Nomor: 77/ADWS.HKM/VIII/2018/Parpen pada Kamis, 20 Agustus 2018, sesuai dengan ketentuan SK Kemenkum-HAM RI No AHU-661.AH.02.01 tahun 2013 dan SK Badan Pertanahan Nasional RI nomor 912/KEP/-17.3/XI/2013.

Selain memberikan pelatihan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional kepada ibu-ibu di sekitar Desa Sungai Pinang, bantuan lain seperti alat perlengkapan membatik dan membuat kopi serta peralatan selam juga diberikan untuk membantu menunjang program yang dilakukan. Tahun 2022, salah satu instansi Angkatan Udara juga mengajak Andespin untuk merealisasikan pembuatan museum bawah air yang sudah dicita-citakan sejak lama.

Berkat kerja keras David Hidayat dan teman-teman Komunitasnya, kini pesisir Laut Sungai Pinang, Sumatera Barat kembali ada nyawanya lagi. Selain dapat melestarikan alam pesisir, masyarakat bisa mengelola potensi alam secara maksimal tanpa harus merusak lingkungan.

Sumber : 

1, David Bergerak Lantaran Wilayah Pesisirnya Rusak - Relasipublik.com

2. David Hidayat, Menyelamatkan Pesisir dengan Pemberdayaan Masyarakat - Analisis - www.indonesiana.id



This post first appeared on Travelling Cara Aku Healling, please read the originial post: here

Share the post

Pelestarian Alam Pesisir dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir Sungai Pinang Sumatera Barat

×

Subscribe to Travelling Cara Aku Healling

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×