Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

7 Langkah Mempersiapkan Kemasan Produk UMKM Ekspor

Kemasan lebih dari sekedar alat pemasaran. Namun juga menjaga kesegaran dan keamanan Produk bagi konsumen akhir. Terutama untuk produk ekspor UMKM. Pengemasan ekspor produk UMKM Perusahaan yang baik akan menjaga kualitas produk agar mampu mengembangkan bisnis dan go international.

Pengemasan tidak boleh sembarangan. Ada banyak hal yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk membuat kemasan yang diperlukan. Pengemasan harus memfasilitasi penyimpanan, distribusi, dan penggunaan. Selain itu, pengemasan juga harus memperhatikan prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan.

7 langkah menyiapkan kemasan ekspor produk UMKM

Memasuki pasar ekspor bukanlah hal yang mudah. Namun dengan 7 langkah pengemasan ini, Anda bisa membawa produk UMKM ke pasar internasional dan bersaing di sana.

Memahami produk ekspor UMKM

Hal pertama yang harus Anda ketahui berkaitan dengan sifat produk yang diekspor. Baik secara mekanis, fisik maupun kimiawi. Tujuannya adalah untuk menemukan bahan kemasan yang cocok.

Apakah produk basah atau kering. Berapa tingkat aktivitas kimianya. Berapa lama produk bertahan. Apakah tahan noda atau tidak. Dengan memahami sifat produk secara detail, akan mudah menemukannya. Pengemasan primer, sekunder, dan akhir apa yang harus digunakan untuk menjaga umur panjang produk.

Penilaian perusahaan pengemasan

Ada dua metode pengemasan untuk pengemasan ekspor produk UMKM. Yaitu pengepakan dengan tangan dan dengan bantuan mesin. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menggunakan cara manual memang lebih lama. Namun, tingkat akurasi dan presisinya lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan mesin perkakas.

Jika Anda memilih menggunakan mesin, pastikan konsistensinya sangat akurat. Agar tidak banyak paket yang rusak atau gagal karena perhitungan akurasi yang salah. Pastikan juga kemasannya sesuai dengan Good Handling Practices (GHP) dan Good Manufacturing Practices (GMP).

Mengenali kebutuhan negara tujuan ekspor

Ada beberapa negara yang secara ketat memberlakukan peraturan terkait pengemasan berkelanjutan. Kemasan yang dapat didaur ulang dan tidak mencemari lingkungan. Jika tujuan ekspor Anda sama, pastikan kemasan yang digunakan juga berwarna hijau.

Agar tidak salah mengambil keputusan, sebaiknya Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

  • Apakah semua kemasan yang masuk ke pasar domestik Indonesia juga akan diterima pasar ekspor?
  • Apakah kemasan yang akan digunakan produk Anda sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor?
  • Apakah desain kemasan sesuai dengan budaya dan selera estetika negara tujuan ekspor?
  • Dan apakah negara tujuan ekspor menetapkan bahwa penggunaan kemasan harus ramah lingkungan?

Kemudian gunakan jawaban tersebut sebagai dasar untuk membuat desain kemasan yang sesuai. Sehingga produk Anda dapat diterima dengan baik oleh pasar ekspor.

Memilih bahan kemasan yang tepat

Setelah menjawab beberapa pertanyaan di atas, mungkin Anda sudah memiliki gambaran seperti apa bahan kemasannya dan seperti apa desainnya. Penting untuk memilih kemasan yang sesuai dengan peraturan atau permintaan Negara Tujuan Ekspor. Misalnya, kemasan yang bisa didaur ulang.

Namun, jangan terburu-buru menentukan pilihan. Karena masih ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah efisiensi harga kemasan. Jangan sampai harga paket melebihi harga produk.

Tetapi ini tidak berarti Anda harus memilih kemasan termurah, mengabaikan produksi dan distribusi yang efisien. Perhatikan juga apakah paket tersebut tersedia di pasar domestik atau tidak. Jika tidak tersedia dan Anda perlu mengimpor, bersiaplah untuk membelanjakan lebih banyak untuk pajak impor.

Evaluasi proses pengiriman

Perlu diketahui bahwa moda transportasi yang berbeda akan digunakan untuk mendistribusikan produk ekspor UMKM. Mulai dari gudang pabrikan dan diakhiri dengan tangan pengguna akhir.

Dengan demikian, data ini harus diperhitungkan untuk desain kemasan tersier yang menggabungkan produk ekspor. Apakah mampu menampung dan melindungi kemasan sekunder dan kemasan primer di dalam dirinya sendiri.

Selain kemasan tersier, kemasan sekunder juga perlu diperhatikan. Menjamin kesesuaian antara moda transportasi dan sarana pemindahan barang agar tetap aman dan nyaman.

Anda harus bisa menyatukan kebutuhan kemasan dari dua pihak yang berbeda. antara konsumen dan distributor. Memberikan kemasan yang menarik bagi konsumen, serta kemasan yang aman dan sesuai dengan pilihan transportasi yang diinginkan oleh distributor.

Hampir semua negara menanggapi masalah pemanasan global dan perubahan iklim global. Maka tidak heran jika mereka membutuhkan regulasi terkait produk global yang akan masuk ke negaranya. Termasuk di dalamnya persyaratan kemasan yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan.

Oleh karena itu usahakan untuk membuat kemasan sesuai dengan peraturan negara tujuan. Sehingga produk UMKM Anda dapat diterima dan bersaing di pasar internasional.

Memeriksa daya tahan kemasan

Dan ini adalah poin terakhir yang perlu diperhatikan. Yakni menguji daya tahan kemasan dalam berbagai kondisi logistik. Tes ini tidak bisa dilakukan sesaat. Ini harus dalam waktu 2 tahun untuk mengetahui hasil resistensi secara akurat.

Namun dengan perkembangan teknologi yang ada, muncul teknologi yang dapat mempercepat pengujian endurance. Sejauh mana kemasan dapat bertahan pada berbagai kondisi suhu dan kelembapan.

Bagaimana menemukan standar pengemasan produk ekspor UMKM

Standar pengemasan tidak hanya berdasarkan negara tujuan ekspor. Namun juga berdasarkan selera importir dan pengiriman logistik atau ekspor. Jadi, pastikan Anda mendapatkan informasi terkait pengemasan dari lebih dari satu sumber.

Berikut beberapa sumber informasi kemasan ekspor UMKM yang bisa Anda gunakan sebagai referensi.

Pembeli atau importir

Ini adalah informasi tercepat, tetapi belum tentu akurat. Meskipun importir mendapatkan produk Anda secara langsung, ternyata tidak semua importir memahami peraturan negara tersebut.

Jika ingin hasil yang lebih cepat dengan menghubungi importir secara langsung, pastikan mereka benar-benar memahami peraturan negaranya terkait penerimaan barang impor.

Forwarder

Freight Forwarder adalah pihak yang dapat Anda ajak untuk berkonsultasi mengenai kemasan yang akan digunakan. Karena mereka biasanya memahami standar pengemasan negara tujuan ekspor dan standar pengiriman ekspor. Namun sayangnya terkadang mereka tidak mengetahui secara pasti selera importir yang akan menerima barang Anda.

Situs web pemerintah tujuan

Setiap negara pasti memiliki website kepabeanan atau lembaga lain yang terkait dengan ekspor impor negaranya. Situs ini memiliki informasi tentang jenis kemasan apa saja yang boleh diimpor ke negara tersebut.

Ini dapat Anda gunakan untuk menemukan informasi dengan percaya diri. Kemasan apa yang diperbolehkan di negara tujuan ekspor.

Kartu Akses Pasar ITC

Di sini Anda dapat menemukan informasi tentang peraturan negara tujuan terkait pengemasan barang impor. Informasi yang diberikan juga sesuai dengan standar yang berlaku di setiap negara dan jenis produk. Namun untuk produk yang lebih spesifik, Anda perlu melakukan konfirmasi ulang dengan pihak-pihak di atas.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat kemasan produk ekspor UMKM. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda menemukan solusi terbaik terkait kemasan produk yang digunakan.



This post first appeared on Jasa Review Industri Indonesia, please read the originial post: here

Share the post

7 Langkah Mempersiapkan Kemasan Produk UMKM Ekspor

×

Subscribe to Jasa Review Industri Indonesia

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×