Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Dituding Kampanye LGBT, Kampus ITB Minta Maaf

Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

Bacadoloe.com -Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) meminta maaf atas kerisauan yang timbul di media sosial imbas tudingan Kampanye Lgbt dalam formulir online kegiatan Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB).


Menanggapi Tudingan Kampanye Lgbt tersebut, Sekretaris ITB Widjaja Martokusumo mengatakan pihaknya bakal memperbaiki sejumlah hal dalam acara PMB. Ia ingin program penyiapan mahasiswa baru dalam bidang akademik dan kemahasiswaan menjadi lebih baik.


"ITB menyesali atas munculnya beberapa isu (kampanye LGBT) yang menjadi sorotan. Untuk itu ITB menyampaikan permohonan maaf atas segala kerisauan yang terjadi," ujarnya.


"Dalam hal ini, ITB memandang hal-hal tersebut sebagai bentuk perhatian dan masukan dari masyarakat," lanjutnya.


Widjaja mengatakan ITB berterima kasih dan senantiasa terbuka atas masukan, kritik atau saran dari seluruh pihak untuk perbaikan kedepan.


"ITB memastikan dalam pelaksanaan PMB tidak terdapat aktivitas yang mengarah kepada apa yang menjadi sorotan, dan secara langsung melakukan antisipasi melalui pembinaan secara internal dalam konteks pendidikan," ujarnya.


ITB sebelumnya telah membantah dugaan kampanye LGBT dalam formulir online kegiatan PMB tersebut. Formulir itu memuat pilihan jenis kelamin perempuan, laki-laki, dan non-biner atau tidak mengidentifikasi jenis kelamin.


Tak hanya itu, terdapat pula narasi yang menyebut adanya orasi pelangi dalam susunan acara hingga pembatasan waktu salat magrib bagi mahasiswa baru ITB yang mengikuti Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM) tersebut.


"Tidak benar ada kampanye LGBT dalam formulir online kegiatan PMB ITB," kata Direktur Kemahasiswaan ITB Prasetyo.


Ia menjelaskan ITB mengadakan pembekalan Penanggulangan Kekerasan Seksual (PPKS) kepada mahasiswa baru dalam PMB. Hal tersebut sesuai dengan instruksi Kementerian.


Prasetyo mengklaim Satgas PPKS ITB mengeluarkan formulir pendataan sesuai kaidah dan norma dari kementerian.


Ia menjelaskan formulir yang menjadi sorotan itu bukan dikeluarkan pihak ITB, melainkan pihak mitra. Menurutnya, pihak kampus tidak mengetahui perihal formulir itu sebelum menjadi sorotan.


"Saat diketahui adanya formulir yang jadi sorotan tersebut panitia PMB langsung minta untuk ditutup," katanya.


Ia juga menjelaskan narasi mengenai pawai pelangi yang turut viral. Prasetyo menilai hal itu terjadi karena mahasiswa salah memilih diksi.


"Prihal Pawai Pelangi, saat itu sudah diganti menjadi Pawai Warna-Warni. Maksud panitia OSKM kegiatan ini sudah tradisi dari sejak 2013 yang menggambarkan keberagaman kegiatan dan jurusan-jurusan yang ada di ITB. Jadi mahasiswa kami salah mengambil diksi kata pelangi. Bukan disamakan dengan pelangi konteks LGBT," ungkapnya.



Pewarta : Nur

Editor : Yasit



This post first appeared on BACA DOLOE, please read the originial post: here

Share the post

Dituding Kampanye LGBT, Kampus ITB Minta Maaf

×

Subscribe to Baca Doloe

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×