Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Makalah COVID 19

Berikut adalah contoh makalah tentang Covid-19 yang di buat oleh SYIFA FAUZIYAH ANDINI X MIA 3 SMA NEGERI 3 MEDAN.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia pernah mengalami sakit. Penyakit yang diderita oleh setiap makhluk berbeda satu dan yang lainnya. Sakit merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak berada pada kondisi normal yang disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam maupun luar tubuh. Berdasarkan karakteristiknya penyakit dapat digolongkan menjadi 2 yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah dibanding dengan penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang dapat ditularkan melalui media tertentu. Penyakit menular sering juga disebut penyakit infeksi karena penyakit ini diderita melalui infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui berbagai macam media seperti udara, jarum suntik, transfusi darah, tempat makan atau minum, dan lain sebagainya (Vatimatunnimah, 2013).

Penyakit menular merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi.Penyakit menular maupun gangguan kesehatan pada manusia, tidak terlepas dari peran faktor lingkungan. Hubungan interaktif antara manusia serta perilakunya dengan komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit, juga dikenal sebagai proses kejadian penyakit. Sedangkan proses kejadian penyakit satu dengan yang lain masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Dalam hal ini faktor lingkungan memegang peranan sangat penting.Interaksi manusia dengan lingkungan telah menyebabkan kontak antara kuman,virus, dan bakteri dengan manusia. Sering terjadi mikroorganisme yang tinggal di tubuh host kemudian berpindah ke manusia karena manusia tidak mampu menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini tercermin dari tingginya kejadian penyakit menular berbasis lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar masyarakat Indonesia. Salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan dapat menular ke manusia ialah Virus Corona.
1.2 Identifikasi Masalah

Penyakit menular dapat menyebar melalu media langsung, udara, air, benda dan vector penyakit. Salah satu penyakit menular yang tengah ramai diperbincangkan di dunia ialah COVID-19. Coronavirus Disease (COVID-19) adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan namun belum terbukti menginfeksi manusia.

Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7

Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 11 Maret

2020 WHO telah menetapkan virus corona sebagai pandemi global.Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Sampai dengan 04 Mei 2020, secara global dilaporkan 3.595.662 kasus konfimasi di 215 negara dengan kematian 247.652jiwa.


1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan kurang efektif, maka makalah ini dibuat batasan masalah yaitu :
1) Penyakit menular yang akan dibahas dalam makalah ini ialah COVID-19, yang sedang terjadi di dunia.
2) Pada sistem input adalah gejala yang diderita pasien, tidak melihat faktor lain seperti pola hidup, riwayat keturunan, dan sebagainya
3) Penyakit ini dapat diderita oleh semua orang, tidak dilihat berdasarkan umur.
4) Resiko kematian yang paling tinggi adalah pasien lansia.


1.4 Rumusan Masalah

1. Apa itu penyakit menular?
2. Apa saja jenis-jenis penyakit menular yang dapat menular ke masyarakat?
3. Bagaimana proses awal munculnya Covid-19?
4. Bagaimana penyebaran Covid-19 di Dunia?
5. Bagaimana penyebaran Covid-19 di Indonesia?
6. Apa pengertian dari Coronavirus?
7. Apa pengertian dari Covid-19?
8. Apa saja gejala dari Covid-19?
9. Bagaimana cara penyebaran Covid-19?
10. Data dari kasus Covid-19?
11. Bagaimana langkah pencegahan Covid-19?


1.5 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa itu penyakit menular
2. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit menular
3. Untuk mengetahui awal munculnya Covid-19
4. Untuk mengetahui penyebaran Covid-19 di Dunia
5. Untuk mengetahui penyebaran Covid-19 di Indonesia
6. Untuk mengetahui pengertian dari Coronavirus
7. Untuk mengetahui pengertian dari Covid-19
8. Untuk mengetahui gejala dari Covid-19
9. Untuk mengetahui cara penyebaran Covid-19
10. Untuk mengetahui data mengenai Covid-19
11. Untuk mengetahui langakah langkah pencegahan Covid-19


BAB II PEMBAHASAN
 
Kajian Teori 

2.1 Penyakit Menular 

2.1.1 Pengertian dari penyakit menular

Penyakit menular ialah penyakit yang dapat berpindah dari seseorang ke orang lain. Penyakit dapat ditularkan baik melalui kontak langsung dengan penderita, melalui binatang perantara, udara, makanan dan minuman, atau benda-benda yang sudah tercemar oleh bakteri, virus, cendawan, atau jamur.

Masalah dominannya penyakit menular dalam komposisi penyakit yang abadi di Indonesia tentu tidak menggembirakan. Berkembangnya penyakit menular di Indonesia merupakan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, ditambah lagi dengan keadaan lingkungan yang kurang terawat menyebabkan munculnya berbagai wabah penyakit. Untuk mencegah dan mengatasi wabah penyakit itu, pemerintah membekali setiap petugas kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk pencegahan serta penanganan masalah wabah penyakit menular tersebut. 


2.1.2 Cara-Cara Penularan Penyakit Menular

a. Melalui Kontak Jasmani (Personal Contact) 

1) Kontah Langsung (Direct Contact)
Penyakit dapat menular kepada orang lain karena adanya kontak langsung antara anggota badan dengan anggota badan orang yang ditulari. Misalnya, penularan penyakit kelamin dan penyakit kulit.

2) Kontak Tak Langsung (Indirect Contact)

Penyakit dapat menular kepada orang lain melalui perantaraan benda-benda yang telah terkontaminasi (tercemar) oleh penderita, misalnya melalui handuk, pakaian, dansaputangan.

b. Melalui Makanan dan Minuman (Food Borne Infection)

Penyakit dapat menular melalui perantaraan makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit yang menular dengan cara ini terutama penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saluran percerna-kan makanan, seperti kolera, tifus, poliomyelitis, hepatitis, dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh cacing. Di negara miskin masih banyak orang menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga sehingga penyakit-penyakit tersebut seringkali ditularkan melalui air. Oleh karena itu, penyakit tersebut dinamakan juga water borne diseases.

c. Melalui Serangga (Insect Borne Infection)

Penyakit yang dapat menular dengan perantara serangga, antara lain sebagai berikut.

1.Malaria, yang disebabkan oleh Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles.

2. Demam berdarah, yang disebabkan oleh salah satu virus dari selotipe genusflavivirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

3. Demam kuning, yang disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

4. Filariasis atau penyakit kaki gajah, yang disebabkan oleh cacing Filaria bancroftiatau Filaria malayi, ditularkan oleh nyamuk Culex fatigans.

5. Penyakit saluran pencernaan makanan dapat ditularkan oleh lalat yang dipindah- kan dari feses (kotoran) penderita ke makanan atau alat-alat makan.


d. Melalui Udara (Air Borne Infection)

Penyakit yang ditularkan dengan cara ini terutama pada penyakit saluran pernapasan, di antaranya sebagai berikut.

1. Melalui udara yang mengandung bibit penyakitnya, misalnya penularan penyakit TB.

2. Melalui ludah ketika batuk atau ber-cakap-cakap, misalnya penularan penyakit dipteri dan pertusis.



2.1.2 Jenis-Jenis Penyakit Menular yang Bersumber Lingkungan Tidak Sehat

Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi, serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai tersumbat.Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:

a. Penyakit Tifus

1. Penyebab : bakteri Salmonella typhi.
2. Masa inkubasi : 10-14 hari.
3. Cara penularan : melalui makanan dan minuman yang mengandung Salmonella twhi.

b. Penyakit Kolera

1. Penyebab : Vibrio Cholerae untuk kolera asiatica dan Vibrio Cholerae Eltor untuk kolera eltor.
2. Masa inkubasi : beberapa jam sampai 5 hari.
3. Cara penularan : melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (tercemar) oleh bibit penyakit kolera.

c. Penyakit Tuberculosis (TB)

1. Penyebab : bakteri Mycobacterium Tuberculosa.
2. Masa inkubasi : antara 4-6 minggu.
3. Cara penularan :

a) melalui pernapasan, bakteri masuk ke dalam paru-paru bersama udara, 
b) melalui susu sapi yang diminum tanpa dipasteurisasi terlebih dahulu.

d. Penyakit Hepatitis

1.Penyebab : penyebab penyakit hepatitis ialah virus.
2. Masa inkubasi : selama 2-6 minggu
3. Cara penularan :
a) Penularan hepatitis C dan Delta melalui tranfusi darah. 
b) Hepatitis E penularannya melalui mulut.



Hakikat Teori



2.2 Coronaviruses (Covid-19)


Peta kasus terkonfirmasi per kapita hingga 7 Mei 2020


2.2.1 Proses Awal Munculnya COVID-19

China tercatat sebagai negara yang pertama kali melaporkan kasus Covid-19 di dunia. Untuk pertama kalinya, China melaporkan adanya penyakit baru ini pada 31 Desember 2019. Pada pengujung tahun 2019 itu, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan tentang adanya sejenis pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui. Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru itu terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Menurut pihak berwenang, beberapa pasien adalah pedagang yang beroperasi di Pasar Ikan Huanan.

Seiring waktu, penelusuran menyebutkan, kasus Covid-19 sudah muncul sebelumnya. Merujuk pada laporan WHO ke-37 tentang situasi Covid-19, 26 Februari 2020, kasus Covid-19 pertama yang dikonfirmasi di China adalah pada 8 Desember. Hanya saja, informasi tersebut juga bergantung pada inisiatif negara-negara yang memberikan informasi penyakit kepada badan kesehatan global tersebut.

Adapun sebuah laporan yang diterbitkan dalam laman jurnal medis The Lancet oleh dokter China dari Rumah Sakit Jin Yin-tan di Wuhan, yang merawat beberapa pasien yang paling awal, menyebutkan tanggal infeksi pertama yang diketahui pada 1 Desember 2019.

Informasi awal mula munculnya Covid-19 masih terus berjalan ke belakang. Pada 16 Desember, dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan mengirim sampel dari pasien lain dengan demam persisten untuk pengujian laboratorium. Hasil-hasil itu menunjukkan virus menyerupai sindrom penapasan akut parah (severe acute respiratory syndrome/SARS).

Pada 30 Desember 2019, Ai Fen, dokter yang juga kepala departemen ruang gawat darurat rumah sakit tersebut, mengunggah gambar laporan laboratorium di media sosial Tiongkok. Gambar itu diposting ulang dan diedarkan oleh dokter lain, Li Wenliang.

Menurut data Pemerintah China yang dilihat South China Morning Post, seorang penduduk Provinsi Hubei berusia 55 tahun kemungkinan menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19 pada 17 November 2019. Sejak tanggal itu dan seterusnya, satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari.

Angka penduduk di China yang terjangkit Covid-19 menunjukkan tren eksponensial. Pada 15 Desember 2019, jumlah total infeksi mencapai 27.

Peningkatan kasus Covid-19 harian mencapai dua digit untuk pertama kalinya dilaporkan juga terjadi di China pada 17 Desember 2020. Tiga hari berikutnya, jumlah total kasus penduduk China terkonfirmasi Covid-19 telah mencapai 60 orang.


2.2.2 Penyebaran COVID-19 di Dunia

Kasus covid-19 pertama di luar China dilaporkan di Thailand pada 13 Januari 2020. Masih di Benua Asia, pada 29 Januari 2020 Covid-19 mencapai Timur Tengah untuk pertama kalinya saat jumlah kasus Covid-19 bertambah dan menyebar ke lebih banyak negara. Saat itu Uni Emirat Arab melaporkan kasus impor dalam keluarga empat orang.

Empat hari sebelum Covid-19 mencapai kawasan Timur Tengah, dua benua sekaligus juga melaporkan masuknya virus yang sama. Perancis menjadi negara pertama di Benua Eropa yang mengonfirmasi tiga kasus Covid-19 tanggal 25 Januari 2020.

Pada tanggal yang sama, kasus pertama Covid-19 juga merambah Benua Australia. Kasus Covid-19 dikonfirmasi oleh Victoria Health Authorities tanggal 25 Januari. Departemen Kesehatan Commonwealth berhubungan erat dengan otoritas kesehatan Victoria dan telah memberi tahu WHO. Pasien, seorang pria dari Wuhan, terbang ke Melbourne dari Guandong pada 19 Januari.

Dalam perkembangannya, Covid-19 menyebar ke Benua Afrika. Tanggal 14 Februari 2020, kementerian kesehatan dan WHO mengumumkan bahwa kasus virus korona orang asing pertama kali dikonfirmasi di Mesir, negeri yang terletak di Benua Asia dan Afrika. Dalam pernyataan bersama WHO, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir Khaled Mogahed mengatakan bahwa kasus tersebut dinyatakan positif covid-19 setelah ia menjalani tes laboratorium.

Hanya berselang 11 hari, 25 Februari 2020, Kementerian Kesehatan, Penduduk, dan Reformasi Rumah Sakit Aljazair melaporkan kasus Covid-19 pertama di negara Benua Afrika itu. Otoritas kesehatan melaporkan bahwa tes menunjukkan orang dewasa Italia, yang tiba di Aljazair pada 17 Februari 2020, telah dinyatakan positif Covid-19.


Kematian dan Kesembuhan

Korban pertama akibat Covid-19 terjadi 11 Januari 2020. China mencatat kematian pertama penduduk akibat Covid-19. Namun, lebih kurang tiga minggu kemudian China juga mencatat adanya orang yang pertama kali mampu bertahan melawan virus Korona.

Pria berusia 23 tahun yang dikenal dengan nama keluarganya Huang tersebut bekerja di Stasiun Kereta Hankou. Pusat transportasi ini berlokasi sekitar 1 kilometer (0,6 mil) barat dari Pasar Ikan Huanan, tempat yang dianggap sebagai awal munculnya Covid-19.

Kurang dari sebulan berikutnya, tepatnya 2 Februari 2020, kematian akibat Covid-19 di luar China untuk pertama kalinya dilaporkan di Filipina. Pasien itu adalah pria China berusia 44 tahun dan diketahui sebagai teman wanita berusia 38 tahun yang dites positif Covid-19 pada 30 Januari dan kasus pertama di Filipina.

Tanggal 1 April 2020, seorang bayi berusia enam minggu di Negara Bagian Connecticut, AS, meninggal karena Covid-19. Meninggalnya bayi itu menandai kasus kematian penduduk termuda yang sangat jarang dalam pandemi Covid-19.

28 Maret, Spanyol dan Italia mencapai rekor pertama kali untuk jumlah korban meninggal dalam satu hari akibat Covid-19. Spanyol mencatat 832 orang dan Italia mencatat 889 orang penduduk meninggal. Dalam perkembangannya, AS mencatat angka kematian penduduk terbesar di dunia dalam sehari akibat virus yang sama, yakni mencapai 2.000 orang pada 10 April 2020.

Perjalanan wabah Covid-19 juga menunjukkan kemampuan orang lanjut usia bertahan dari virus Korona. Tanggal 8 April 2020, dilaporkan seorang perempuan asal Belanda berusia 107 tahun sejauh ini menjadi manusia tertua di dunia yang dinyatakan sembuh setelah mengidap Covid-19.


Pembatasan dan Pengobatan

Pembatasan pertama kali terjadi di China, negara asal munculnya Covid-19. Tanggal 23 Januari 2020 diberlakukan lockdown atau karantina di kota Wuhan. Wilayah Provinsi Hubei lainnya kemudian mengikuti dalam beberapa hari sesudahnya.

Sejak pemberlakuan kebijakan di kota Wuhan, istilah lockdown atau karantina dikenal luas di seluruh dunia. Sejumlah negara juga tercatat melakukan karantina. Pada 2 Februari, Filipina memberlakukan larangan perjalanan bagi wisatawan yang datang dari China, Hong Kong, dan Makau, dan masa karantina 14 hari untuk penduduk Filipina.

Dalam upaya penanganan wabah, otoritas di sejumlah negara kemudian menerapkan kebijakan pembatasan yang beragam. Namun, kebijakan pembatasan yang berujung kerusuhan besar pertama kali dilaporkan terjadi di India, 28 Maret 2020.

Pada 27 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa pasien pertama akan segera terdaftar di Norwegia dan Spanyol dalam uji coba yang disebut solidarity trial. Uji coba ini membandingkan efektivitas empat obat yang berbeda atau kombinasi obat terhadap Covid-19.

Pada 19 Maret, China mengumumkan untuk pertama kalinya tidak ada lagi korban meninggal akibat Covid-19 sejak kasus ini mulai rutin dikabarkan dari China pada Januari lalu. Mendekati sebulan sesudahnya, tepatnya 10 April 2020, Vietnam mengumumkan tidak ada kasus baru Covid-19 di negara yang berdekatan dengan China itu.

Kabar tersebut sangat mengesankan mengingat belum ada korban jiwa dan hanya tercatat 268 kasus Covid-19 sampai dengan 17 April 2020 di Vietnam. Kesuksesan Vietnam menangani wabah Covid-19 tak lepas dari ketegasan pemerintahnya melaksanakan karantina nasional.


2.2.3 Penyebaran Covid-19 di Indonesia

Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi kasus pertama Covid-19 di Indonesia di Istana Negara tanggal 2 Maret 2020. Dua warga negara Indonesia yang positif Covid-19 tersebut mengadakan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Pada 11 Maret 2020, untuk pertama kalinya warga negara Indonesia meninggal akibat Covid-19. Korban yang meninggal di Solo adalah seorang laki-laki berusia 59 tahun, diketahui sebelumnya menghadiri seminar di kota Bogor, Jawa Barat, 25-28 Februari 2020.

Di minggu yang sama, pasien 01 dan 03 dinyatakan sembuh. Kedua pasien yang resmi dinyatakan sembuh dan boleh meninggalkan rumah sakit pada 13 Maret 2020 itu adalah kesembuhan pertama kali pengidap Covid-19 di Indonesia. Pasien 02 yang berusia lanjut, yakni 64 tahun, juga berhasil mengatasi Covid-19.

Dua bulan lebih sesudah masuknya Covid-19 ke Indonesia, untuk pertama kalinya tercatat angka kesembuhan pengidap covid-19 lebih besar dari jumlah penduduk yang meninggal karena virus tersebut. Tanggal 07 Mei 2020, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan 2317 pasien yang sembuh, sedangkan jumlah pasien meninggal 895 orang.

Namun, data kesembuhan pasien Covid-19 yang melampaui angka pasien meninggal bukanlah tanda bahwa wabah virus ini akan segera teratasi di Indonesia. Sejauh ini, angka kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Dua bulan lebih sejak dinyatakan resmi, jumlah kasus pengidap Covid-19 di Indonesia tercatat per tanggal 7 Mei 2020 mencapai 12.438 kasus.


2.2.4 Pengertian Virus Corona

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia, beberapa coronavirus diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus corona yang paling baru ditemukan menyebabkan penyakit coronavirus COVID-


2.2.5 Pengertian COVID-19

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada Desember 2019. COVID-19 sekarang menjadi pandemi yang menyerang banyak negara secara global.

Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan kelelahan. Gejala lain yang kurang umum dan dapat mempengaruhi beberapa pasien termasuk sakit dan nyeri, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan rasa atau bau, atau ruam pada kulit atau perubahan warna jari tangan atau kaki. Gejala-gejala ini biasanya ringan dan mulai secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala yang sangat ringan.

Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan di rumah sakit. Sekitar 1 dari 5 orang yang mendapat COVID-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas. Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis mendasar seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung dan paru-paru, diabetes, atau kanker, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit serius. Namun, siapa pun dapat terkena COVID-19. Orang-orang dari segala usia yang mengalami demam dan / atau batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernafas / sesak nafas, nyeri / tekanan dada, kehilangan kemampuan berbicara atau bergerak harus segera mencari perhatian medis. Jika memungkinkan, disarankan untuk memanggil penyedia layanan kesehatan atau fasilitas terlebih dahulu, sehingga pasien dapat diarahkan ke klinik yang tepat.


2.2.7 Bagaimana Penyebaran Dari COVID-19

Orang dapat terkena COVID-19 dari orang lain yang terinfeksi virus. Penyakit ini menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut yang dikeluarkan ketika orang dengan COVID-19 batuk, bersin atau berbicara. Orang- orang dapat terkena COVID-19 jika mereka menghirup tetesan-tetesan ini dari seseorang yang terinfeksi virus. Inilah sebabnya mengapa penting untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain. Tetesan ini dapat mendarat di benda dan permukaan di sekitar orang seperti meja, gagang pintu, dan pegangan tangan. Orang dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau permukaan ini, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka. Inilah sebabnya mengapa penting untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau membersihkannya dengan alkohol.



2.3 Data COVID-19

2.3.1 Kasus COVID – 19 Global ( 6 Mei 2020 )

 

Kasus

Sembuh

Meninggal

3,755,341

1,245,415

263,831

2.3.2 Kasus COVID – 19 Indonesia ( 6 Mei 2020 )


Kasus

Sembuh

Meninggal

12,438

2,317

895

Persebaran Kasus COVID-19 Di Indonesia

Jakarta

4,770

741

414

West Java

1,320

27

177

90

East Java

1,221

31

199

123

Central Java

891

28

145

64

South Sulawesi

665

75

235

45

Banten

487

41

122

41

West Nusa Tenggara

289

64

53

5

Bali

277

166

4

Papua

248

71

48

6

West Sumatra

238

46

38

16

South Kalimantan

225



This post first appeared on My Personal, please read the originial post: here

Share the post

Makalah COVID 19

×

Subscribe to My Personal

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×