Seseorang pernah bertanya kepada Ibn Abbas (ra), “Apakah Anda juga menemani Nabi Muhamad SAW dalam setiap perjalanan?” Dia menjawab, “Jika bukan karena hubungan saya dengan Nabi Muhamad SAW, saya tidak akan dapat berpartisipasi dalam perjalanan apa pun dengannya.” Apa yang dia maksud dengan ini adalah bahwa dia memiliki kesempatan untuk bepergian karena dia masih muda dan juga karena fakta bahwa dia berhubungan dengan Nabi Muhamad SAW.
Dia lebih lanjut menyatakan, “Nabi Muhamad SAW kemudian tiba di dekat tanda yang dekat dengan rumah Katsir bin Salt (ra) dan menyampaikan sebuah alamat kepada para sahabat. Dia kemudian pergi ke para wanita dan memberi mereka beberapa nasihat dan memerintahkan mereka untuk memberi sedekah. Para wanita kemudian menurunkan tangan mereka untuk melepaskan cincin mereka dan satu per satu mereka menempatkannya di kain Bilal bin Rabah(ra), (Bilal bin Rabah(ra) bersama Nabi Muhamad SAW pada saat itu).” Ini adalah kisah Ibn Abbas (ra). Setelah itu, Nabi Muhamad SAW dan Bilal bin Rabah(ra) kembali ke rumah. (Sahih al-Bukhari, Kitab al-Adhan, Bab Wudu al-Sibyan wa mata Yajibu ‘alaihim al-Ghusl…, Hadis 863)
Anas bin Malik (ra) menyatakan, “Nabi Muhamad SAW mengatakan kepada saya, 'Saya telah menderita begitu banyak penderitaan demi Allah, yang tidak dapat diberikan kepada orang lain. Saya telah diancam begitu banyak demi Allah sehingga tidak ada orang lain yang dapat diancam sejauh itu. Tiga malam akan berlalu dimana tidak ada makanan yang akan dibawakan kepadaku dan Bilal bin Rabah(ra), yang dapat dimakan, kecuali yang dapat disembunyikan di bawah lengan Bilal bin Rabah(ra) (yaitu, mereka hanya memiliki sedikit makanan).” (Sunan Ibn Majah, Fada'il Bilal, Hadis 150, terjemahan Yayasan Noor)
Baca Juga :