Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Cara Setting Kamera Dslr Canon 60d

Cara Setting Kamera Dslr Canon 60d – Kamera DSLR Canon 60D adalah salah satu perangkat fotografi yang sangat dihargai oleh para fotografer amatir hingga profesional.

Dengan berbagai fitur canggih dan kemampuan yang tinggi, kamera ini mampu menghasilkan gambar-gambar berkualitas tinggi. Namun, untuk mendapatkan hasil terbaik dari kamera ini.

Anda perlu menguasai cara mengatur setingan kamera Canon 60D dengan benar. Artikel ini akan membantu Anda memahami langkah-langkah penting dalam melakukan pengaturan yang tepat untuk kamera ini.

Apa Itu Kamera Dslr Canon 60d

Kamera DSLR Canon 60D adalah sebuah kamera digital single-lens reflex (DSLR) yang diproduksi oleh perusahaan Canon. Kamera DSLR adalah jenis kamera digital yang populer di kalangan fotografer amatir dan profesional karena kemampuannya untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi dengan kontrol yang lebih besar atas pengaturan fotografi.

Berikut adalah beberapa fitur dan informasi penting tentang kamera DSLR Canon 60D:

1. Sensor dan Resolusi Gambar: Canon 60D dilengkapi dengan sensor APS-C CMOS dengan resolusi sekitar 18 megapiksel. Ini memungkinkan kamera untuk menghasilkan gambar dengan tingkat detail yang tinggi.

2. Pengolah Gambar: Kamera ini menggunakan prosesor gambar DIGIC 4, yang membantu dalam pengolahan gambar dengan cepat dan akurat.

3. Lensa Interchangeable: Salah satu keunggulan utama dari kamera DSLR adalah kemampuan untuk mengganti lensa. Canon 60D menggunakan sistem lensa EF dan EF-S Canon yang luas, memungkinkan pengguna untuk memilih lensa yang sesuai dengan kebutuhan fotografi mereka.

4. Layar LCD Putar: Salah satu fitur menarik dari Canon 60D adalah layar LCD 3 inci yang dapat diputar. Ini memungkinkan pengguna untuk melihat tampilan live view dari sudut yang berbeda dan bahkan untuk merekam video dengan lebih fleksibel.

5. Mode Video HD: Kamera ini juga memiliki kemampuan merekam video dengan resolusi tinggi (hingga 1080p), yang membuatnya cocok untuk fotografer dan videografer.

6. ISO dan Kecepatan Shutter: Canon 60D memiliki rentang ISO yang luas, memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar dalam berbagai kondisi cahaya. Selain itu, kamera ini juga memiliki berbagai kecepatan shutter untuk mengatasi berbagai jenis pemotretan.

7. Konektivitas: Kamera ini dilengkapi dengan berbagai pilihan konektivitas, termasuk port USB, HDMI, dan output audio.

8. Fungsi Pengeditan Gambar In-Camera: Canon 60D memiliki sejumlah fungsi pengeditan gambar yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil foto langsung di kamera.

Cara Setting Kamera Dslr Canon 60d

1. Memahami Tombol-Tombol Dasar Kamera

Sebelum Anda mulai mengatur kamera Canon 60D Anda, penting untuk memahami tombol-tombol dan kontrol dasar yang ada pada perangkat ini.

Kamera ini memiliki berbagai tombol dan kontrol yang memungkinkan Anda mengubah berbagai pengaturan seperti ISO, shutter speed, aperture, dan lainnya.

Buku manual yang disertakan dengan kamera adalah sumber informasi yang sangat berguna untuk memahami fungsi masing-masing tombol.

2. Pemahaman Dasar Tentang ISO, Shutter Speed, dan Aperture

ISO adalah pengukuran sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi angka ISO, semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya, yang berguna dalam situasi cahaya rendah.

Namun, meningkatkan ISO juga dapat menghasilkan “noise” atau “grain” dalam gambar, yang dapat mengurangi kualitas foto. Oleh karena itu, pemilihan ISO harus dipertimbangkan berdasarkan kondisi cahaya saat Anda memotret.

  • ISO Rendah (100-200): Digunakan dalam kondisi cahaya terang untuk menghindari noise dan mendapatkan gambar yang tajam dengan sedikit atau tanpa koreksi berlebihan di editing.
  • ISO Menengah (400-800): Cocok untuk kondisi cahaya campuran atau dalam ruangan yang cukup terang.
  • ISO Tinggi (1600 ke atas): Digunakan dalam kondisi cahaya rendah, tetapi dapat menghasilkan noise yang lebih terlihat. Berguna ketika memotret dalam situasi yang memerlukan kecepatan shutter tinggi.

Shutter Speed (Kecepatan Shutter):

Shutter speed mengukur berapa lama “shutter” (penghalang cahaya di depan sensor) terbuka ketika Anda menekan tombol rana. Kecepatan ini memiliki dampak besar pada seberapa banyak cahaya masuk dan berapa lama objek terpapar.

  • Kecepatan Cepat (1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, dll.): Digunakan untuk mengambil foto objek bergerak cepat seperti olahraga atau hewan. Ini juga dapat membantu dalam menghindari gambar yang buram akibat getaran kamera.
  • Kecepatan Menengah (1/125, 1/60, 1/30, dll.): Digunakan dalam keadaan umum untuk mengambil gambar yang tajam saat tangan tetap stabil atau dengan penggunaan tripod.
  • Kecepatan Lambat (1/15, 1/8, 1/4, dll.): Digunakan untuk efek “motion blur” atau mengambil gambar dalam kondisi cahaya rendah, tetapi memerlukan stabilisasi tambahan seperti tripod.

Aperture (Lubang Diafragma):

Aperture mengukur seberapa besar lubang di dalam lensa yang memungkinkan cahaya masuk ke sensor kamera. Itu diukur dengan f-stop atau nilai aperture.

  • F-Stop Rendah (f/1.4, f/2.8, f/4): Lubang diafragma besar, memungkinkan lebih banyak cahaya masuk. Cocok untuk efek latar belakang (bokeh) yang kabur di foto potret.
  • F-Stop Tinggi (f/8, f/11, f/16): Lubang diafragma kecil, membatasi cahaya yang masuk. Digunakan untuk mempertahankan kedalaman bidang (depth of field) dalam foto lanskap.

3. Mode Pemotretan

Mode pemotretan adalah pengaturan kamera yang memengaruhi cara kamera mengatur pengaturan seperti aperture, shutter speed, ISO, dan lainnya. Berikut adalah beberapa mode pemotretan yang umumnya tersedia dalam kamera Canon 60D:

1. Manual (M):

Mode manual memberikan Anda kontrol penuh atas pengaturan kamera. Anda dapat mengatur aperture, shutter speed, ISO, dan semua aspek lainnya secara manual. Ini adalah mode yang ideal jika Anda ingin mengontrol setiap aspek pemotretan dan memiliki pengetahuan mendalam tentang fotografi.

2. Aperture Priority (Av atau A):

Mode ini memungkinkan Anda mengatur aperture (f-stop) manual sementara kamera secara otomatis mengatur shutter speed dan ISO untuk mencapai eksposur yang tepat.

Mode ini sangat berguna saat Anda ingin mengendalikan kedalaman bidang (depth of field) dalam foto Anda. Semakin besar aperture (angka f-stop yang lebih rendah), semakin kabur latar belakangnya (bokeh).

3. Shutter Priority (Tv atau S):

Mode ini memungkinkan Anda mengatur shutter speed manual sementara kamera secara otomatis mengatur aperture dan ISO. Ini berguna saat Anda ingin mengontrol kecepatan untuk menghentikan aksi cepat (penggunaan kecepatan tinggi) atau menciptakan efek motion blur (penggunaan kecepatan rendah).

4. Program (P):

Mode ini memberi Anda kendali terbatas di mana kamera akan mengatur aperture dan shutter speed otomatis. Anda masih dapat memilih berbagai pengaturan lain seperti ISO, eksposur kompensasi, dan sebagainya.

5. Auto (A atau Green Box Mode):

Mode ini adalah mode pemula yang cocok untuk pengguna yang belum terlalu familiar dengan pengaturan kamera. Kamera secara otomatis mengatur semua pengaturan untuk Anda, dan Anda hanya perlu menekan tombol rana.

6. Portrait Mode (Potret):

Mode ini dioptimalkan untuk mengambil potret manusia. Kamera akan mengatur aperture untuk menciptakan latar belakang yang kabur dan menghasilkan hasil yang lebih menguntungkan untuk subjek manusia.

7. Landscape Mode (Lanskap):

Mode ini dioptimalkan untuk mengambil foto pemandangan atau lanskap. Kamera akan mencoba untuk mempertahankan kedalaman bidang yang besar sehingga sebagian besar subjek dalam frame tetap tajam.

8. Sports Mode (Olahraga):

Mode ini cocok untuk mengambil foto aksi cepat. Kamera akan mengatur shutter speed tinggi untuk menghentikan gerakan.

9. Night Mode (Malam):

Mode ini berguna dalam kondisi cahaya rendah. Kamera akan mengatur shutter speed yang lebih lama untuk menangkap lebih banyak cahaya, tetapi Anda harus menggunakan tripod atau stabilisasi lainnya untuk menghindari gambar yang buram karena getaran.

10. Creative Filters (Filter Kreatif):

Beberapa kamera, termasuk Canon 60D, mungkin juga memiliki mode pemotretan yang memungkinkan Anda menerapkan efek artistik atau filter langsung pada foto Anda, seperti efek fisheye, miniatur, atau lukisan cat minyak.

4. Mengatur White Balance (Keseimbangan Warna)

White Balance adalah pengaturan yang memungkinkan Anda untuk mengontrol bagaimana kamera menyesuaikan warna dalam gambar untuk mencocokkan kondisi cahaya sekitar saat pengambilan gambar. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa warna dalam gambar tampak seakurat mungkin.

Pilihan White Balance Umum:

Dalam kamera Canon 60D Anda, Anda akan menemukan beberapa opsi White Balance yang umum, termasuk:

  • Auto: Ini adalah opsi standar yang memungkinkan kamera secara otomatis mengatur WB berdasarkan kondisi cahaya yang terdeteksi.
  • Daylight (Siang Hari): Digunakan saat Anda berada di bawah sinar matahari langsung. Ini memberikan warna yang akurat di bawah sinar matahari cerah.
  • Cloudy (Berawan): Cocok untuk pengambilan gambar pada hari berawan. Ini menghangatkan gambar untuk menyesuaikan dengan cahaya yang kurang intens.
  • Tungsten (Bohlam): Digunakan dalam pencahayaan lampu pijar. Ini mendinginkan gambar untuk mengimbangi warna yang cenderung kuning dari pencahayaan lampu.
  • Fluorescent (Fluoresen): Cocok untuk lingkungan dengan pencahayaan neon. Ini mengurangi efek hijau yang sering terjadi di bawah cahaya neon.
  • Flash (Flash): Mengoptimalkan gambar saat menggunakan lampu kilat terpasang di kamera. Ini membantu meminimalkan efek bayangan dan memastikan keseimbangan warna yang baik.
  • Custom (Kustom): Anda dapat mengatur WB secara manual dengan mengukur warna putih dalam kondisi cahaya tertentu menggunakan kartu putih atau alat kalibrasi lainnya.

Menggunakan White Balance dengan Benar:

  • Pemilihan White Balance: Pilih mode White Balance yang sesuai dengan kondisi cahaya saat Anda memotret. Ini akan memastikan bahwa warna dalam gambar Anda akurat.
  • Eksperimen: Jangan takut untuk mencoba berbagai pengaturan White Balance, terutama dalam kondisi cahaya yang unik. Eksperimen ini dapat menghasilkan efek artistik yang menarik dalam gambar Anda.
  • Pahami Hasilnya: Perhatikan bagaimana perubahan dalam pengaturan White Balance memengaruhi warna dalam gambar Anda. Ini membantu Anda menguasai pengaturan ini dan membuat keputusan yang lebih cerdas saat memotret.
  • Raw vs. JPEG: Saat Anda memotret dalam format RAW, Anda memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam pengaturan White Balance saat melakukan pengeditan post-processing. Jika Anda memotret dalam format JPEG, pastikan pengaturan White Balance Anda akurat sejak awal.
  • Pengaturan Manual: Jika Anda ingin benar-benar mengontrol WB, pelajari cara mengatur Keseimbangan Warna secara manual dengan menggunakan kartu putih atau alat kalibrasi. Ini sangat berguna dalam situasi yang memerlukan akurasi tinggi dalam warna.

5. Fokus Manual vs Autofokus

Autofokus adalah fitur pada kamera yang memungkinkan kamera secara otomatis menyesuaikan Fokus pada subjek yang akan difoto. Kamera menggunakan berbagai metode untuk mendeteksi subjek dan mengatur lensa sehingga subjek tersebut menjadi tajam.

Keuntungan Autofokus:

  • Kecepatan: Autofokus dapat sangat cepat dalam menentukan fokus dengan akurat, terutama pada kamera modern.
  • Kemudahan: Ini sangat berguna dalam situasi di mana Anda perlu cepat menangkap momen, seperti fotografi acara olahraga atau pemotretan jalan.

Kapan Menggunakan Autofokus?

  • Situasi yang Berubah Cepat: Autofokus sangat berguna saat Anda harus bergerak cepat dan mengambil gambar subjek yang bergerak.
  • Ketika Anda Belum Mahir Fokus Manual: Bagi fotografer pemula, autofokus adalah alat yang berguna untuk memastikan gambar tetap tajam.

Fokus Manual (MF):

Apa itu Fokus Manual (MF)? Fokus manual adalah pengaturan di mana Anda secara manual mengendalikan fokus lensa untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Ini dilakukan dengan memutar cincin fokus pada lensa.

Keuntungan Fokus Manual:

  • Kontrol Penuh: Dengan fokus manual, Anda memiliki kontrol penuh atas fokus, memungkinkan Anda untuk memilih area fokus dengan tepat.
  • Akurasi Tinggi: Fokus manual sering digunakan dalam makrofotografi atau fotografi studio di mana akurasi sangat penting.
  • Kreativitas: Anda dapat menggunakan fokus manual untuk menciptakan efek artistik, seperti bokeh yang lebih kuat atau permainan fokus yang kreatif.

Kapan Menggunakan Fokus Manual?

  • Potret dengan Tepat: Fokus manual berguna saat Anda ingin memastikan bahwa mata subjek dalam potret Anda sangat tajam.
  • Makrofotografi: Makrofotografi sering memerlukan fokus manual karena skala perbesaran yang tinggi.
  • Fotografi Malam atau Cahaya Rendah: Saat cahaya rendah, kamera autofokus mungkin kesulitan mendeteksi fokus, jadi fokus manual dapat berguna.

Fokus Hibr >id (AF-MF atau MF-AF):

Apa itu Fokus Hibrida? Beberapa kamera modern, termasuk beberapa model Canon, menawarkan mode fokus hibrida. Ini adalah kombinasi antara autofokus dan fokus manual. Anda dapat menggunakan autofokus untuk mengunci fokus awal, lalu menghaluskan fokus dengan tangan jika diperlukan.

Keuntungan Fokus Hibrida:

  • Fleksibilitas: Mode ini memberi Anda fleksibilitas untuk beralih antara autofokus dan fokus manual saat dibutuhkan.
  • Akurasi Tambahan: Ini dapat membantu dalam situasi di mana Anda ingin memastikan fokus yang sempurna.

6. Menyimpan dalam Format RAW

Saat memotret dalam format RAW, Anda akan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam pengeditan foto nantinya. Pastikan untuk memahami bagaimana cara menyimpan foto dalam format RAW di kamera Anda.

7. Praktek yang Konsisten

Terakhir, praktek adalah kunci untuk menguasai pengaturan kamera Canon 60D. Cobalah berbagai pengaturan dan eksperimen dengan kondisi cahaya yang berbeda untuk memahami bagaimana kamera ini bereaksi dalam berbagai situasi.



This post first appeared on Blog Design To Be More Superior On The Internet, please read the originial post: here

Share the post

Cara Setting Kamera Dslr Canon 60d

×

Subscribe to Blog Design To Be More Superior On The Internet

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×