Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Buah Pepino, Dibudidayakan Sejak Zaman Pra-Hispanik

Buah Pepino, melon pear, atau tree melon memiliki nama ilmiah Solanum muricatum. Tanaman yang berasal dari famili Solanaceae ini berkerabat dengan kentang (Solanum tuberosum), tomat (S. lycopersicum), terong (S. melongena), dan masih banyak lagi.

Buah ini juga memiliki banyak nama ilmiah sinonim. Di antaranya S. guatemalense, S. hebephorum, S. longifolium, S. pedunculatum, S. saccianum, dan lainnya. Buah pepino merupakan tanaman perdu yang berasal dari Andes, Amerika Selatan.

Budidaya buah pepino untuk keperluan ekonomi berlangsung sejak zaman pra-hispanik. Alasan penggunaan nama pepino karena bentuk buahnya yang seperti timun. Dalam bahasa Spanyol, pepino berarti mentimun.

Taksonomi Buah Pepino (Solanum muricatum). Foto: Greeners

Buah Pepino Berpenampilan Seperti Timun

Tanaman ini dapat tumbuh tinggi hingga satu meter dengan bentuk perdu atau semak. Selain itu, tanaman ini juga tahan terhadap suhu beku dan berdaun sepanjang tahun. Perdu ini biasanya berbunga dari bulan Agustus hingga Oktober. Sementara, buahnya matang di bulan September hingga November. Daunnya berwarna hijau cerah dengan berbagai bentuk sederhana, berlubang, atau terbagi menjadi beberapa helai daun.

Perbungaanya bersifat hermaprodit, yakni terdapat organ jantan dan betina dalam pohon yang sama. Bunga tersebut berwarna biru, ungu, atau putih. Selain itu, dapat melakukan penyerbukan sendiri untuk menghasilkan buah.

BACA JUGA: Jahe, Rempah Sejuta Manfaat yang Mudah Ditemukan

Buah pepino yang matang berwarna kuning keemasan, ungu, atau krem. Berbentuk bulat telur, berukuran 5 hingga 6 cm dengan corak garis-garis kuning dan ungu. Kultivar pepino yang baik biasanya menghasilkan buah yanh sedikit atau tanpa biji di dalamnya.

Daging buah pepino berair dan beraroma menyenangkan, berwarna kehijauan hingga putih dan oranye kekuningan. Buah dengan kualitas terbaik memiliki rasa yang manis dan beraroma seperti perpaduan blewah dan melon.

Budidaya Buah Pepino di Banyak Negara

Dilansir Growables, tanaman ini tidak dikenal di alam liar. Sebab, tanaman ini biasanya ditanam di perkebunan ataupun pekarangan rumah sebagai tanaman hias berbuah. Sementara, budidaya pepino secara komersial berlangsung di beberapa negara, seperti Selandia Baru, Chili, Australia Barat, Kolumbia, Ekuador, dan Peru.

Mengandung Vitamin dan Senyawa Antioksidan

Buah ini kerap dimakan langsung karena rasanya yang manis dan menyegarkan. Banyak orang Amerika dan Jepang mengonsumsi buha ini sebagai makanan penutup atau pencuci mulut. Sementara, di Selandia Baru, pepino disajikan dengan sup, makanan laut, saus, prosciutto, daging, ikan, hingga salad buah.

Pepino menjadi sumber vitamin C dan sama baiknya dengan buah jeruk, serta sumber vitamin A yang melimpah. Sementara, ekstrak buahnya mengandung asam askorbat, alkaloid, karotenoid, dan komponen fenol menjadi sumber antioksidan. Oleh sebab itu, banyak yang meneliti buah ini dalam dunia pengobatan.

Penulis: Anisa Putri

Editor: Indiana Malia



This post first appeared on Greeners.co, please read the originial post: here

Share the post

Buah Pepino, Dibudidayakan Sejak Zaman Pra-Hispanik

×

Subscribe to Greeners.co

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×