Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Ular Kepala Merah, Bergerak Lamban namun Bisanya Mematikan

Ular kepala merah atau Red-headed krait bernama ilmiah Bungarus flaviceps merupakan salah satu ular berbisa dari Asia Tenggara.

Berasal dari famili Elapidae dan berkerabat dengan Ular king kobra (Ophiophagus hannah), ular Eastern coral (Micrurus fulvius), mamba hitam (Dendroaspis polylepis), dan lainnya.

Terdapat dua subspesies dari jenis Ular Kepala Merah, yakni B. f. flaviceps, yang terdapat di seluruh rentang spesies dan bentuk pegunungan yang lebih rendah, B. f. baluensis, yang tampaknya terbatas di Sabah, Borneo Malaysia. Subspesies yang terakhir memiliki warna merah yang lebih luas di tubuh bagian bawah serta diselingi dengan pita hitam dan putih.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Ular Kepala Merah tubuhnya berwarna hitam atau hitam kerbiruan dengan sisiknya yang membesar. Sisik tersebut membentuk punggungan yang jelas di sepanjang garis punggungnya. Namun pada beberapa spesimen ular yang ditemukan, sisik ini terlihat berwarna kuning pucat.

Kepala ular ini berwarna merah cerah, terkadang juga oranye atau kuning dengan warna yang sedikit meluas ke arah leher. Selain itu, ekor ular ini juga berwarna merah cerah, oranye, ataupun kuning dengan warna yang memanjang hingga ke bagian tubuh bawah. Kepalanya berbentuk agak tumpul dengan mata yang relatif berukuran kecil.

Tipe giginya yaitu proteroglypha, yakni gigi bisa kecil dan permanen yang terdapat pada bagian depan rahang atas. Racun dari spesies ini masih sedikit ahli pelajari, namun mereka anggap mematikan bagi manusia dan bersifat neurotoksin (melumpuhkan jaringan saraf).

Suatu penelitian menyatakan racun mematikan utama dari racun B. flaviceps serupa dengan yang ahli temukan pada racun B. multicinctus dan B. candidus.

Ukuran panjang maksimal ular ini sekitar 210 cm. Mereka umumnya memangsa ular, kadal, katak, dan mamalia kecil. Berkembang biak dengan bertelur (ovipar), dan dapat bertelur dalam jumlah 10 butir. Biasanya mereka aktif pada malam hari (nokturnal) dan semi akuatik. Pergerakannya cukup lamban, dan kerap kali bersembunyi di bawah batu atapun kayu.

Habitat dan Distribusi Ular kepala merah

Ular ini umum ada pada hutan dataran rendah, area perbukitan, serta hutan tropis basah. Distribusinya di Asia Tenggara meliputi Indonesia (Bali, Bawean, Jawa, Karimunjawa, Sumatra, Bangka, Belitung, Sulawesi, Kalimantan), Myanmar selatan, Thailand selatan, Vietnam, Kamboja, dan Semenanjung Malaysia.

Ancaman dan Konservasi

Ancaman bagi ular kepala merah yakni perubahan kondisi habitat serta kerusakan lingkungan. Di Indonesia ular ini tidak masuk dalam daftar satwa yang dilindungi. Sedangkan menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), status konservasi ular ini ialah kurang diperhatikan (least concern) dengan status populasinya di alam yang masih belum diketahui secara pasti dan membutuhkan data serta penelitian lebih lanjut.

Taksonomi Ular kepala Merah

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin



This post first appeared on Greeners.co, please read the originial post: here

Share the post

Ular Kepala Merah, Bergerak Lamban namun Bisanya Mematikan

×

Subscribe to Greeners.co

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×