Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Mengenal Timun Cina, yang Buah dan Akarnya Bersifat Antibakteri

Tanaman timun cina (Trichosanthes kirilowii) dikenal juga dengan Chinese Cucumber, Chinese snake gourd, Compound Q, Tian-hua-fen, atau Gua Lou. Merupakan tanaman yang memiliki sifat seperti risin di alam yang berasal dari famili Cucurbitaceae.

Berkerabat dengan labu kuning (Cucurbita pepo), calabash gourd (Lagenaria siceraria), beligo (Benincasa hispida), dan lainnya. Genus Trichosanthes berisikan sekitar 84 spesies tanaman yang terdistribusi hampir di seluruh dunia. Di China, tanaman ini masyarakat anggap sebagai salah satu dari 50 ramuan dasar.

Selain itu, Timun Cina memiliki beberapa nama sinonim yakni, Anguina kirilowii (Maxim.) Kuntze, Eopepon aurantiacus Naudin, Eopepon vitifolius Naudin, Trichosanthes obtusiloba C.Y.Wu ex C.Y.Cheng & Yueh.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Timun cina merupakan tanaman tahunan, yakni terus tumbuh sepanjang tahun setelah siklus berbuahnya. Dapat tumbuh hingga 6 m dalam waktu singkat, serta menjadi tanaman yang tahan beku. Rambut halus berwarna putih menutupi batang tanaman ini, bercabang banyak, dan terdapat sulur pada ketiak cabangnya. Daunnya berbentuk agak bulat atau berbentuk hati, berbulu dan bertulang menjari.

Selain itu, timun cina merupakan tanaman berumah dua, yakni bunga jantan dan bunga betina berada pada pohon yang berbeda. Serangga biasanya membantu penyerbukan tanaman ini.

Tanaman ini biasanya berbunga dari bulan Juli hingga September, sedangkan buahnya akan muncul pada bula September hingga Oktober.

Buahnya berukuran panjang mencapai 10 cm, berwarna kuning jingga saat matang. Bijinya berbentuk pipih ataupun bulat telur, bergaris tepi dan berwarna cokelat kekuningan saat matang.

Habitat dan Distribusi Timun Cina

Berbagai negara telah banyak membudidayakan timun cina. Mereka menyukai tanah berpasir, lempung, ataupun tanah liat, dan tanah yang memiliki saluran pengairan yang baik (lembap). Selain itu, tanaman ini juga dapat tumbuh pada kondisi tanah agak asam, netral, ataupun agak basa. Namun, timun cina biasanya tidak dapat tumbuh dengan baik pada lahan yang teduh.

Tanaman ini telah terdistribusi di berbagai negara, terutama di Asia Timur, Asia Selatan, termasuk China, Korea Utara, Jepang, Oseania dan Australia Utara. Di China, tanaman ini banyak masyarakat budidayakan di Provinsi Henan dan Shandong untuk keperluan medis.

Manfaat dan Kandungan

Tanaman ini dapat kita manfaatkan buahnya ketika masih muda untuk acar, sedangkan ketika sudah masak dapat kita makan langsung. Selain itu, daun dan tunas mudanya bisa untuk sayuran, sementara bijinya dapat kita ambil kandungan minyaknya.

Di samping itu, bagian akarnya merupakan bagian yang paling umum masyarakat manfaatkan sebagai bahan makananan ataupun obat-obatan. Akar yang telah direndam 4-5 hari dalam air, kemudian dihaluskan dapat dijadikan bahan pembuatan kue ataupun kulit pangsit.

Timun cina telah digunakan secara luas untuk pengobatan penyakit inflamasi termasuk osteoartritis lutut pada manusia, dan obat induksi aborsi. Selain itu, tanaman timun cina juga mengandung senyawa antitumor dan antiHIV.

Daun dan batangnya berkhasiat sebagai obat penurun panas. Buahnya bersifat antibakteri, antikolesterolemik, antijamur, depuratif, emolien, ekspektoran dan pencahar. Buah ini secara tradisional disiapkan sebagai sup musim dingin untuk menangkal pilek dan influenza.

Taksonomi Timun Cina

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin



This post first appeared on Greeners.co, please read the originial post: here

Share the post

Mengenal Timun Cina, yang Buah dan Akarnya Bersifat Antibakteri

×

Subscribe to Greeners.co

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×