KUASAKATACOM, Jakarta - wanita yang viral lantaran menuduh tetangganya babi ngepet, Bu Wati, diusir warga. Ia pun akhirnya pindah setelah diusir warga. Drama ini bermula saat Bu Wati muncul di lokasi penemuan babi yang diisukan babi ngepet di Bedahan Sawangan Depok Jawa Barat. Bu Wati juga mengaku dirinya mengenal sosok manusia di balik babi jadi-jadian itu. Ia menuduh babi ngepet itu adalah tetangganya yang kaya raya tapi menganggur
"Mau ngapain lagi, saya kan sudah turutin warga orang situ, saya pergi dari Kampung Baru. Setelah para RW berdatangan di tempatnya jam 3 (sore). Nah, malamnya saya pergi," ungkap Bu Wati beberapa waktu lalu.
Berita tentang Bu Wati hingga kepindahannya ini pun viral di media sosial Twitter. Warganet meskipun ikut kesal, tapi menanggapi hal ini dengan guyon. Intinya, mereka tak ingin Bu Wati pindah ke kotanya. Lantas, kota mana saja? Berikut ini adalah beberapa kutipan komentar warganet.
Awalnya, ada warganet yang memantik dengan menyebut kota Bekasi. "Barangkali warga Bekasi ada yang mau nerima si ibu," pancing salah satu warganet.
Selanjutnya, warganet saling melempar siapa yang mau menerima kepindahan Bu Wati. "Hadaaaaah Bekasi nolak emak emak kaga danta begini, Tangerang lebih cocok buat si ibu."
"Tangerang menolak keras. Mungkin Bandung berminat?"
"Kami warga Bandung bangga dengan Keindahan Kota Kami, Jadi kami tidak ingin mengganggunya, Untuk itu kami menyarankan untuk dipindah ke Semarang."
"Sebagai warga Semarang, kami tidak dapat menerima kepindahan tersebut, baik di Semarang Kota maupun Kabupaten. Kami sarankan ke Timur, menuju Jombang."
"Jombang sudah tercoreng dengan Ryan, jangan di tambah lagi, mungkin ke Sidoarjo saja."
"Sidoarjo Udah Pusing Sama lumpur, mending ke Surabaya aja."
"Surabaya udah pusing sama cuaca* panas gini, jangan ditambah* i sama ibu" modelan gitu, mungkin pindah ke gresik lebih afdol."
"Gresik udah ngebul, jangan ditambahin masalah, lempar aja ke banyuwangi."
"Banyuwangi dengan senang hati menolak tetangga dr neraka spt ini. Mungkin teman2 dr lampung mau nerima."
"Lampung saja mengekspor para begal2nya kepulau jawa. Jadi tentu saja kami menolak ibu ini diimpor ke Lampung. Mungkin warga Padang ingin menerima."
"Oh indaaaaaaak bisa. kami menjungjung tinggi bunda kanduang. budhe-budhe ngga jelas indak tarimo. Medan mungkin menerima dengan senyuman."
"Medan sedang tertimba kasus daur ulang. Ibu ngeper itu sebaiknya dicolok antigen daur ulan gaja gimana."
"Setujuuuu...bila perlu buang saja k indio."
Komentar-komentar tersebut jelas hanya kelakar saja. Faktanya, Bu Wati telah pindah dari Kampung Baru Bojonggede Kabupaten Bogor. Meski hingga kini tak diketahui ke mana kepindahannya itu.
