Qin Quoli (diperankan oleh Jackson Lou) adalah seorang akuntan berkebangsaan Tiongkok yang bekerja di Kota London, Inggris. Qin terpaksa menerima tawaran pekerjaan dari Maasym yang merupakan seorang pemimpin grup teroris bernama "Brothers of Vengeance" sebagai pengatur keuangan dari proyek miliknya.
Diam-diam Qin bekerjasama dengan polisi kesatuan Scotland Yard untuk menghentikan rencana Maasym. Pemimpin teroris itu terbunuh dalam suatu operasi militer yang melibatkan angkatan bersenjata Amerika Serikat. Namun, anaknya Omar (diperankan oleh Eyad Hourani) berhasil melarikan diri hidup-hidup dan berupaya untuk mengambil kembali uang milik Maasym.
Omar menyewa tentara bayaran "Arctic Wolves" yang berhasil menculik Qin dan istrinya saat tahun baru Imlek di kawasan pecinan London. Mereka berusaha mendapatkan informasi tentang keberadaan uang itu dari Qin. Sementara tim spesial bernama "Vanguard" yang beranggotakan Zhang Kaixuan (diperankan oleh Lun Ai), Lein Zhenyu (diperankan oleh Yang Yang), dan Mi Ya (diperankan oleh Miya Muqi) ditugasi untuk menyelamatkan Qin dari cengkraman tentara bayaran itu.
Misi ketiga agen itu berhasil dan Qin serta istrinya telah diselamatkan. Namun anaknya yang bernama Fareeda (diperankan oleh Rouhan Xu) kini masih berada di benua Afrika. Qin meminta tolong direktur Vanguard Tang Huanting (diperankan oleh Jackie Chan) untuk mengamankan Fareeda sebelum Omar dan tentara bayarannya menculiknya.
Aksi comeback gila-gilaan Jackie Chan ini mengambil latar tempat beberapa kota di seluruh dunia, seperti di keramaian kota London, hamparan padang pasir Zambia di Afrika, markas grup teroris di pedalaman timur tengah, perkampungan tradisional di India, serta gedung-gedung mewah menjulang di Dubai. Meski sudah berusia 66 tahun Jackie masih akan beraksi di film ini dengan kepiawaian bela dirinya yang juga dibumbui komedi yang khas.
Berbeda dari film-film Jackie biasanya, sentuhan special effects yang 'maksa' membungkus film ini dengan kurang mulus. Selain itu, sayang sekali stereotip terorisme yang tumbuh subur di Timur Tengah masih jadi tema utama film laga Tiongkok ini, sama saja dengan film laga bertemakan terorisme Hollywood pada umumnya. Walaupun penampilan aktor laga senior itu dipuji-puji, munculnya aktor-aktor baru dan editing yang kurang memuaskan bisa jadi pertimbangan untuk menempatkan film ini di jejeran film terbaik Jackie Chan.
Sejauh ini "Vanguard" adalah film ke-6 yang lahir dari kerjasama Jackie Chan dengan sutradara Stanley Tong, didahului film "Kung Gu Yoga" yang rilis 2017 silam. Walaupun sudah siap tayang pada Imlek tahun lalu, film ini baru masuk ke bioskop Indonesia bulan Februari 2021 ini akibat pandemi.
*Tulisan di atas dibuat oleh Forsaria Prastika, reporter magang KUASAKATACOM.
