Selama sepekan, tiga berita di bawah ini menjadi terpopuler dengan puluhan pembaca puluhan ribu. Pelaku pembunuh Empat Orang Sekeluarga di Rembang akhirnya terungkap usai penyelidikan yang cukup alot. Pihak keluarga pun meminta pelaku dihukum mati. Sementara pada berita kedua, warga digegerkan oleh kabar ibu yang melahirkan tanpa hamil. Unutk itu, perlu pendapat ahli untuk menjelaskan fenomena ini. Sementara berita ketiga, Menteri Sosial yang baru, Risma, mendatangi beberapa wilayah yang dilanda banjir, termasuk Semarang. Aksi ini mendapat simpati masyarakat karena pemerintah tanggap saat terjadi bencana.
Tersangka Pembunuh Empat Orang Sekeluarga di Rembang Terungkap, Anak Korban: Hukum Mati!
Tersangka Pembunuh Empat Orang sekeluarga di Rembang terungkap, yakni Sumani (43). Anak korban mengaku lega dan minta pelaku dihukum mati.
"Terima kasih kepada jajaran kepolisian dan kami mengapresiasi karena akhirnya pembunuh yang membunuh anggota keluarga saya bisa diketahui. Harapannya dihukum sesuai yang diperbuat, hukuman mati," ungkap Wisnu Subekti, anak ketiga almarhum Ki Anom Subekti, Kamis (11/2).
Hal senada juga disampaikan kakak Wisnu, Danang. Danang mengaku mengenal tersangka dan beberapa kali melihatnya bertamu ke rumah orang tuanya. "Kenal, tahu tapi ya nggak dekat gitu. Jarang (bertamu ke rumah Anom Subekti)," tukasnya.
Danang pun tak menyangka Sumani tega membunuh kedua orang tuanya dan keluarganya. Dia berharap Sumani bisa dihukum setimpal. "Kami nggak ngira sama sekali kalau dia pelakunya. Hukum seberat-beratnya, nyawa dibayar nyawa," ujar Danang.
Diberitakan sebelumnya, pembunuhan empat orang sekeluarga di Padepokan Seni Ongko Joyo Rembang ini terjadi Kamis (4/2) lalu. Peristiwa itu menewaskan dalang Ki Anom Subekti (60), istrinya Tripurwati (50), anak AS (13), dan cucu GLLK (10).
Polisi menyebut pelaku adalah kolega korban. Motif pembunuhan ini pun diduga terkait transaksi gamelan. "Teman, kolega. Tentang bisnis atau yang lain belum kita dalami, yang jelas di situ ada transaksi gamelan," ucap Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.
tersangka kini menjadi tahanan Polres Rembang. Namun, ia masih dalam perawatan di ruang ICU RSUD dr R Soetrasno Rembang karena nekat menenggak pestisida saat ditangkap. "Ancaman hukumannya, hukuman mati dan seumur hidup, karena berencana pemberatan dan pencurian kekerasan," pungkasnya.
Viral Ibu Muda Melahirkan Tanpa Hamil, Ini Penjelasan Medis
Seorang perempuan bernama Siti Jainah (25) warga Kampung Gabungan RT 2 RW 2, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, bikin geger warga. Pasalnya, Jainah mengaku tiba-tiba hamil dan perutnya membesar hanya dalam hitungan jam. Selain itu, hanya berselang satu jam setelah merasakan ada kejanggalan di perutnya, Jainah langsung melahirkan bayi perempuan.
Terkait hal tersebut, Kepala Puskemas Cidaun, Eman Sulaeman membenarkan kabar adanya perempuan yang disebut tiba-tiba hamil dan melahirkan itu. Ia mengaku langsung mengecek kebenaran kabar tersebut dengan mendatangi dan bertemu langsung dengan Siti Jainah di kediamannya.
“Saya cek ke lokasi bersama Kapolsek dan pak Camat. Keadaan ibu dan bayinya dalam keadaan sehat, proses kelahirannya normal. Tapi dalam dunia medis tidak mungkin bayi lahir tanpa ada proses kehamilan sembilan bulan,” tuturnya, Jumat (12/2/2021).
Eman Sulaeman menjelaskan bahwa dalam dunia medis, ada istilah yang disebut Cryptic Pregnancy atau hamil samar. Dalam istilah tersebut, lanjut dia, seorang ibu tidak menyadari bahwa dirinya tengah hamil. Namun, sang ibu baru mengetahui atau menyadari bahwa dirinya hamil menjelang proses persalinan. “Jadi hal ini sebenarnya merupakan hal yang sudah biasa terjadi, walaupun kasusnya tidak banyak,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kehamilan tersembunyi seperti itu bisa disebabkan dari bentuk organ tubuh dan riwayat alat kontrasepri yang dipakai. Sehingga proses kehamilannya tidak bisa terdeteksi. Oleh karena itu, Eman meminta agar masyarakat tidak mengaitkan peristiwa tersebut dengan hal mistis atau yang berbau klenik.
Eman mengku memahami anggapan masyarakat bahwa Siti Jainah benar-benar melahirkan tanpa proses kehamilan sembilan bulan. “Wajar karena mungkin awam. Sedangkan dalam proses kehamilan itu ada beberapa prosesnya. Salah satunya kehamilan tersembunyi,” pungkasnya.
Bertolak ke Semarang, Mensos Risma Sebut Bencana yang Terjadi Akibat Cuaca Ekstrem
Menteri Sosial (Mesos) RI Tri Rismaharini meninjau langsung kondisi bencana Banjir dan Tanah Longsor yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (7/2/2021) petang.
Sejumlah titik yang ditinjaunya yakni Tanah Longsor di wilayah kelurahan Jomblang, Banjir wilayah Muktiharjo Kidul dan Banjir di wilayah Kecamatan Gayamsari.
Tak hanya meninjau kondisi bencana yang ada, Mantan Walikota Surabaya itu menyempatkan diri meninjau pengungsian serta memberikan bantuan logistik dan mengecek dapur lapangan.
Usai peninjauan, wanita yang akrab disapa Risma itu mengatakan, bencana yang melanda Kota Semarang tak lepas dari adanya cuaca ekstrem selama beberapa hari terakhir. Apalagi curah hujan yang turun sejak Jumat (5/2) malam tak berhenti hingga Sabtu (6/2/2021)
"Memang kondisinya saat ini cuaca sangat ekstrim dan kita gak bisa nebak. kalau dulu mungkin aman tapi kondisi sekarang hujan sangat ekstrim," ucap Risma, usai peninjauan di Wilayah Kecamatan Gayamsari.
Risma menegaskan, untuk warga terdampak bencana Tanah Longsor, pihaknya siap memberikan tempat tinggal yang jauh lebih aman dari potensi bencana. Namun Risma berpesan, agar rumah warga yang lama di kawasan rawan bencana agar tak dipakai lagi. Pasalnya hal itu sangat berbahaya.
"Sebetulnya kalau dilihat, harus ada treatment khusus karena kalau mereka masih menempati di situ, kita tidak akan tahu kondisi cuaca seperti ini. Nanti untuk rumah terdampak itu Pemkot Semarang bisa ajukan ke kami [untuk bantuan rumah], tapi jangan di tempati lagi [rumah lama] karena sudah bahaya," tegasnya.
Turut mendampingi Risma saat peninjauan tersebut yaitu WaliKota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil WaliKota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu
