Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kudeta Militer di Myanmar, Bikin Pengusaha Singapura Angkat Kaki

KUASAKATACOM, Naypydaw- Sejumlah investor berang, karena adanya kisruh politik dan kudeta militer di Myanmar. Setalah pekan lalu Kirin Holdings membatalkan kerja samanya dengan MEHL, kini gantian seorang pengusaha terkemuka Singapura mengatakan akan keluar dari investasinya di sebuah perusahaan tembakau di Myanmar.

Pengusaha Singapura Lim Kaling, seperti dilansir Aljazeera, Kamis (11/2/2021), mengatakan dia menjajaki opsi untuk melepas sahamnya pada perusahaan tembakau yang terkait dengan militer Myanmar, Virgina Tobacco Company.

Lim sendiri tercatat sebagai pemegang saham minoritas di Virginia Tobacco Company melalui perusahaan Rmh Singapore Pte Ltd, yang memiliki 49% dari perusahaan Myanmar tersebut.

Selain RMH Singapore Pte Ltd, Virginia Tobacco juga dimiliki Myanmar Economic Holdings Limited (MEHL) yang merupakan salah satu perusahaan yang dijalankan oleh militer Myanmar.

Dalam pernyataannya Lim mengatakan peristiwa baru-baru ini di Myanmar membuat dirinya sangat prihatin. Oleh itu, ia akan melepas sahamnya pada RMH. Sedangkan RMH sendiri, saat ini merupakan satu-satunya investasi yang tersisa di Myanmar.

Sejak kudeta pada 1 Februari, perusahaan asing dengan investasi di Myanmar telah berada di bawah pengawasan yang meningkat. Raksasa minuman Jepang Kirin Holdings pekan lalu membatalkan kerja samanya dengan MEHL.

Lusinan anak perusahaan MEHL menjangkau berbagai industri dari pertambangan ruby dan giok hingga pariwisata dan perbankan. MEHL sendiri dimiliki serta dipengaruhi oleh para pemimpin militer senior termasuk panglima tertinggi Min Aung Hlaing.

Beberapa tahun terakhir, Singapura telah menjadi sumber investasi asing terbesar di Myanmar.

Sedangkan pengumuman Lim soal melepas investasinya timbul karena adanya desakan kelompok aktivis Justice for Myanmar. Kelompok itu mendesak pembuat game di Hong Kong Razer mencopot Lim dari jajaran dewan direksinya jika dia tidak mengakhiri hubungan bisnisnya dengan militer Myanmar.

Amnesty International juga menyerukan RMH untuk memutuskan hubungan dengan Myanmar, bersama dengan perusahaan lain termasuk POSCO Korea Selatan.



This post first appeared on KuasaKata.com, please read the originial post: here

Share the post

Kudeta Militer di Myanmar, Bikin Pengusaha Singapura Angkat Kaki

×

Subscribe to Kuasakata.com

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×