Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Pop Punk, Antar Yulio Meniti Mimpi

Memulai suatu hobi dengan rasa cinta tentu akan memberikan kesan berbeda dalam prosesnya. Prinsip itulah yang terus dipegang oleh Yulio Jansen. Musisi kelahiran Semarang, 29 September 2000 ini hanya ingin terlihat keren saat awal belajar musik dijenjang SMP kelas 1.

Hingga tiba di suatu titik, ia harus tekun mempelajari hobinya ini terutama untuk gitar dan vokal. Ia ditunjuk sebagai vokalis dalam band pertamanya, walaupun awalnya ia merasa terpaksa.

"Intinya aku percaya sama proses aja. Pertama jadi vokalis,pasti berat. Karena aku gak punya teknik dasar. Tapi lama-lama enjoy juga kok," imbuh pria yang juga gemar bermain futsal ini.

Termotivasi Idola hingga Membentuk Grup Band

Dalam mencari referensi bermusik, sedari dulu Yulio gemar mendengarkan lagu-lagu bergenre Pop Punk. Mulai dari group band dalam negeri seperti, Superman Is Dead, Pee Wee Gaskins, dan Killing Me Inside hingga group band mancanegara seperti The Used dan Blink-182.

Jika ditanya mengenai sosok yang menjadi inspirasi dalam bermusik, ia dengan lantang menjawab "Tom DeLonge!". Tidak tanggung-tanggung, ia sampai rela mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk membeli gitar bertanda tangan Tom DeLonge.

Seiring berjalannya waktu, ia dan rekan-rekannya membentuk grup band yang diberi nama Chicken Bowl. Mempunyai persamaan visi dan kegemaran terhadap genre Pop Punk, menjadi awal terbentuknya grup band ini.

"Prinsipku, visi setiap anggota band adalah yang utama. Kalau visi udah sama, mau ngapain aja bakal lebih nyaman, termasuk dalam mengasah skill dan mengatur ego kita masing-masing," ujar pria jangkung ini.

Saat ini, Chicken Bowl telah mempunyai beberapa lagu. Masing-masing lagu punya cerita berdasarkan pengalaman nyata yang pernah Yulio alami. Salah satu contohnya seperti lagu yang berjudul "Lemah", yang ia ciptakan dari pengalamannya saat suka dengan seseorang namun tak berani mengungkapkan perasaan.

 Selain "Lemah", masih ada beberapa judul lagu lain seperti "Don't Stop Me Now!", dan satu lagu yang akan dirilis pada Januari 2021 namun masih dirahasiakan. Semua lagu Chicken Bowl dapat diputar pada semua platform streaming musik, seperti Spotify.

 Suka-Duka dalam Bermusik

Ada suka duka yang Yulio dapatkan selama bermusik. Dari suka duka tersebut membentuk suatu pengalaman dengan kesan yang berbeda-beda.

Salah satu pengalaman menggembirakan sekaligus membuat ia gugup, ketika Chicken Bowl mengikuti suatu event. Grup band yang ia tukangi itu lolos ke babak live show. Hal yang membuat ia gugup ketika dinilai langsung oleh juri-juri yang sudah mempunyai nama besar di belantika musik tanah air, seperti Aria Baron, Stevie Morley Item, hingga Andra and The BackBone.

Saat Chicken Bowl sedang asyik membawakan sebuah lagu, gitar yang di pakai Yulio seketika bermasalah. Aria Baron yang mengetahui kejadian tersebut, berinisiatif membantu Yulio menangani masalah itu. Ia mengaku semakin gugup sekaligus menahan gembira karena dapat bertemu dengan salah satu musisi ternama Indonesia secara langsung.

Tidak hanya pengalaman menggembirakan saja, ada pula pengalaman yang cukup memalukan. Hal itu terjadi ketika ia menerima tawaran manggung dengan grup band-nya yang pertama, di salah satu tempat seperti food court. Genre lagu yang mereka bawakan (Pop Punk) tidak cocok dengan suasana tempat saat itu. Justru banyak pengunjung food court yang merasa terganggu dengan alunan genre musik berkarakter keras tersebut.

"Tapi ada hikmah baik dari setiap pengalaman selama bermusik. Karena menurutku musik bukan sekedar mencari uang tapi totalitas," ujarnya.

Dukungan Orang Sekitar dan Harapan

Musisi yang sedang menempa pendidikan Ilmu Komunikasi di Unika Soegijapranata ini, mengungkapkan bahwa dukungan orang-orang sekitarnya menjadi penyemangat untuk terus berkarya.

"Keluarga dan teman-teman terus mendukungku dari awal berlatih musik, dibentuknya Chicken Bowl, hingga dikenal kalangan pecinta musik Pop Punk Kota Semarang. Sangat bersyukur akan hal itu," imbuhnya.

Yulio juga tak lupa untuk mengungkapkan harapan khususnya terhadap situasi dunia saat ini, yang sedikit banyak mengganggu rencananya di tahun lalu. Tiga jadwal event konser harus tertunda, akibat adanya pandemi ini. Oleh karena itu, ia amat berharap pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.Ia juga mengaku bahwa tak mempunyai suatu rencana khusus untuk hobinya ini ke depan nanti. Dari dunia musik ini pula, pria yang juga penggemar berat Manchester United ini tak mau gegabah dengan segala pencapaiannya selama ini. Perubahan memang ada, namun ia tetap ingin menjadi pribadi yang sederhana dan ramah. Ia hanya ingin terus berkarya sepenuh hati dengan tulus tanpa ada beban.

"Do what you love, love what you do!" tutupnya.

*Profil di atas ditulis oleh Carol, reporter magang KUASAKATACOM.



This post first appeared on KuasaKata.com, please read the originial post: here

Share the post

Pop Punk, Antar Yulio Meniti Mimpi

×

Subscribe to Kuasakata.com

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×