KUASAKATACOM, Semarang - Salah Satu Pengajar Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Widorini Srijayati, SE mengatakan pihaknya kekurangan ruang mengajar untuk anak penyandang disabilitas. Ypac sekarang hanya memiliki 19 ruang mengajar. Padahal, idealnya ada 45 ruang mengajar untuk 190 anak berkebutuhan khusus tersebut. Untuk itu, suami salah satu pengajar di YPAC, Bu Yudi, mendermakan empat lukisan untuk dilelang.
"Tujuannya untuk menambah dana penambahan ruang kelas. Sayangnya karena pandemi, YPAC belum sempat mengadakan lelang. Harga per lukisan bervariasi, mulai Rp20-30 juta," ungkap perempuan yang menjadi salah satu pengurus YPAC Semarang ini kepada Tim KUASAKATACOM, Kamis (7/1).
Apabila berminat, calon pembeli dapat menghubungi Rini Soebagyo di WA 08991177335 atau langsung ke YPAC. Menurutnya jika ruangan mengajar bertambah, anak-anak dapat diajar pada pagi hari semua. Pasalnya, pembelajaran terbaik adalah saat pagi hari. Namun karena keterbatasan ini, anak-anak ada yang diajar saat sore hari. Harapannya saat ruangan telah bertambah, ketika pembelajaran tatap muka digelar, semua anak dapat belajar di pagi hari.
Lebih lanjut, wanita yang akrab dipanggil Rini Soebagyo ini menyebut pengurus YPAC membutuhkan kaderisasi. Pasalnya, kebanyakan pengurus berusia senja. Perempuan berusia 56 tahun ini mengatakan bahkan pengurus YPAC termuda berusia 49 tahun. Sementara yang tertua usia 80 tahun.
"Kami mengharapkan ada banyak pihak, volunteer yang mau banyak membantu kami yang sudah usia tua untuk berlari lebih cepat," imbuhnya.
Menurutnya, untuk sekarang pihaknya sangat membutuhkan kepedulian semua unsur masyarakat. Pasalnya anak-anak penyandang disabilitas ini membutuhkan kita untuk mandiri sesuai kemampuannya. "Jadi sekarang ini kita butuh perhatian dan supporting dalam bentuk segala macam," pungkasnya.
YPAC mendapat dana bukan hanya dari donatur, melainkan dari beberapa unit usaha, di antaranya menyewakan lahan parkir untuk Mal Ciputra, menyewakan kios untuk lapak, Wisma Bakti untuk resepsi pernikahan maupun rapat dan seminar, menyewakan halaman atas untuk hotel, dan menjual karya anak-anak penyandang disabilitas.
