KUASAKATACOM, Semarang - BPBD Kota Semarang mengingatkan warga terkait Adanya Potensi Bencana yang terjadi akibat cuaca ekstrem akhir akhir ini.
Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono mengatakan, berdasar informasi yang ia terima dari BMKG, hujan sudah mulai terjadi sejak Oktober 2020 dan diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021. Dari hujan tersebut rawan terjadi banjir dan tanah longsor.
"Dampak dampak dari La Nina sendiri ada seperti Hujan disertai angin kencang, bisa puting beliung juga. Dari adanya hal itu, bisa timbul bencana banjir, tanah longsor dan lain lain," kata Winarsono, kepada KUASAKATACOM, melalui sambungan telepon, pada Kamis (10/12/2020).
Dari adanya potensi bencana tersebut, ia Meminta Warga Agar waspada. Sebab bisa saja hal itu berdampak pada terjadinya rumah roboh dan pohon tumbang. Ia meminta warga agar saling berkomunikasi dengan BPBD apabila terjadi hal hal yang tak diinginkan.
Ia menjelaskan, banjir terjadi di dataran rendah, seperti wilayah Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Mangkang, Tugurejo, Talangsari, Mlati Harjo, Gayamsari, Tanjung Emas, Tanjung Lor dan lain lain.
Sementara tanah longsor terjadi di dataran tinggi seperti Candisari, Gajahmungkur, Banyumanik, Meteseh, Tembalang, dan lain lain.
"Sejak tiga bulan terakhir ini sudah ada kejadian. Seperti misal di Lempongsari itu longsor. Yang banjir belum lama ini terjadi yaitu seperti di Mangkang Kulon," sambungnya.
Terkait dengan potensi bencana itu, pihaknya mengaku telah bekerjasama dengan seluruh unsur terkait termasuk dengan relawan
"Kita ada posko 24 jam. Untuk meyikapi daerah mana saja yang rawan bencana. Ini untuk menyikapi bila ada informasi (bencana) melalui handie talkie, grup whatsapp, maupun telepon darurat," tandas dia.
