Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Memasuki Musim Penghujan, Enam Orang Meninggal Terserang DBD

KUASAKATACOM, Sukoharjo - Hingga pekan ketiga Oktober ini, setidaknya sudah ada enam orang meninggal dunia karena demam berdarah dengue (DBD). Hal tersebut erat kaitannya dengan datangnya musim hujan yang mana memang rentan terjadi penularan penyakit.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, musim penghujan yang datang saat ini berpotensi penularan beberapa penyakit, misalnya DBD, ISPA, dan diare. “Apalagi bila ditambah dengan timbunan sampah yang juga tidak dikelola baik. Maka semakin parah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Yunia meminta masyarakat untuk menjaga tubuh tetap sehat dan menjaga lingkungan yang bersih. Berperilaku sehat sangat diharapkan untuk bisa meminimalkan penularan penyakit. “Maka, pola hidup bersih dan sehat serta gerakan masyarakat hidup sehat adalah kuncinya,” tutur Yunia.

Disebutkan, hingga pekan ke 41, sebanyak enam orang penderita DBD meninggal dunia. Sementara, 174 orang yang terserang DBD bisa sembuh. “Kasus DBD meninggal dunia di Tawangsari, Sukoharjo kota, dan Kartasura, masing-masing satu orang, dan tiga orang dari Gatak,” ujarnya.

Ia merinci, jumlah kasus DBD terbanyak ditemukan di Sukoharjo kota, yakni 32 orang. Disusul Kecamatan Bendosari 27 orang, Nguter 18 orang, dan kecamatan lain antara dua sampai 17 orang.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa rata-rata masyarakat Sukoharjo masih fogging minded. Kalau ada kasus ingin segera dilakukan fogging atau mendesak instansi terkait untuk melakukan fogging di lingkungannya. Padahal, fogging dilakukan tidak asal-asalan. Mengingat, obat untuk fogging dosisnya tinggi.

“Kalau kita nyemprot nyamuk di rumah saja kita harus keluar, apalagi ini fogging. Dan tiap kali ada kasus tidak memenuhi syarat minta di-fogging," jelasnya.

Namun Yunia lebih menekankan pada pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Untuk fogging, kata Yunia, hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentik nyamuknya tidak mati.

“Kalau jentiknya jadi dewasa dengan kekuatan yang berbeda. Artinya dia kebal dengan situasi sering di fogging. Inilah kenapa fogging tidak selalu menjadi pilihan utama untuk pemberantasan nyamuk. PSN yang penting,” tuturnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur dengan fogging mandiri dari swasta. Harus dipastikan betul, kasus yang ada di lingkungan itu benar-benar kasus DB dari keterangan resmi rumah sakit.

"Kalau bukan DB, lebih baik tidak di fogging. Banyak kasusnya karena keluarga pingin fogging, akhirnya di-fogging karena ada tawaran dari fogging swasta,” katanya.

Lantaran nyamuk sudah mengalami resistensi, pengadaan obat fogging pun mesti dipastikan benar-benar. Karena obat yang direkomendasikan saat ini beda dengan obat yang lalu. “Pastikan ada obatnya, bukan hanya solar. Karena aromanya sama, baunya itu sama,” pungkasnya.



This post first appeared on KuasaKata.com, please read the originial post: here

Share the post

Memasuki Musim Penghujan, Enam Orang Meninggal Terserang DBD

×

Subscribe to Kuasakata.com

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×