KUASAKATACOM, Rembang - ASN dan karyawan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Rembang diminta ngaji dengan mengenakan sarung dan berpakaian putih. Acara dalam rangka peringatan ke-6 Hari Santri Nasional (HSN) ini dilakukan di Pendapa Museum RA Kartini dengan menerapkan protokol kesehatan.
Subbag Bina Mental Spiritual Setda Pemkab Etik Apriliana mengungkapkan kegiatan diisi dengan upacara bendera dan salawatan secara virtual. Kemudian ditutup dengan ngaji bareng Gus Qoyyum. ”Kami live streaming. Ada tamu undangannya sekitar 60 orang,” ungkapnya, Kamis (22/10).
Untuk kegiatan di pondok pesantren, kata dia, sesuai dengan arahan Kementerian Agama, ponpes bisa memperingatinya di tempat masing-masing. Termasuk Komunitas Santri Rembang Creative menggelar peringatan HSN di salah satu ponpes Kecamatan Sedan, Rembang. Ketua panitia Al Ayubi mengungkapkan ponpes tersebut memiliki santri disabilitas.
“Kegiatan itu akan dilaksanakan Sabtu (24/10). Rangkaian kegiatan selanjutnya akan ada Lomba liwetan. Yakni tradisi makan bersama dengan mengepung hidangan satu nampan yang masyhur di kalangan pondok pesantren,” ungkapnya.
Biaya dari peserta lomba ini, lanjut dia, akan diganti oleh panitia dengan estimasi maksimal Rp100 ribu. Dengan penilaian berdasarkan kreasi hidangan dan rasa masakan. Selain itu, ada lomba salawatan virtual. ”Nanti ditayangkan secara resmi waktu sumpah pemuda,” pungkasnya.
Lomba berkonsep virtual ini, akan dilaksanakan 22-29 Oktober yang diikuti berbagai pondok pesantren se-Karisidenan Pati dan Grobogan. Tak hanya dari kalangan pesantren, lomba ini juga dibuka untuk umum. Hingga kemarin sudah ada 10 kelompok pendaftar.
