KUASAKATACOM, Semarang - Delapan Dokter anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Jawa Tengah meninggal dunia karena terpapar corona. 

Berdasar data resmi yang dirilis IDI pusat belum lama ini, delapan dokter tersebut yakni dr. Esis Prasasti Indah Chaula Sp.Rad (IDI Tegal), dr. Sangaji Widi Aneswara (IDI Semarang), dr. Elianna Widiastuti (IDI Semarang), dr. Ane Rovian (IDI Jepara), dr. Sovian Endi (IDI Grobogan), dr. Ahmadi N.H Sp.Kj (IDI Semarang), dr. M. Fahmi Arfa'i (IDI Semarang), dan dr. Hery Prasetyo (IDI Blora).

Terkait hal itu, Ketua IDI Jawa Tengah (Jateng); Djoko Handojo menghimbau para dokter agar tetap menjaga protokol kesehatan. 

"Tetap jaga protokol kesehatan, baik saat bertugas maupun setelah bertugas agar terhindar dari serangan corona," kata Djoko, di Semarang, Jumat (4/9).

Djoko menjelaskan, guna mengantisipasi agar kedepan dokter tidak Menjadi Korban Corona, pihak pengelola rumah sakit perlu memperhatikan lama waktu bertugas dokter dan waktu istirahatnya. Hal itu ia tekankan untuk menjaga imunitas tubuh dokter tetap prima.

“Para dokter, saya himbau supaya menjaga daya tahan tubuh serta menaati protokol kesehatan,” sambungnya.

Djoko menegaskan, meski banyak dokter yang menjadi korban corona, saat ini jumlah dokter di Jateng masih kuat untuk penanganan pandemi corona. 

Di sisi lain, pihaknya merasa prihatin dengan masih tingginya kasus corona di Jateng. Menurutnya pencegahan corona bisa dilakukan salah satunya mengadopsi program Jogo Tonggo sampai ke rumah-rumah, kantor, sekolah maupun pabrik. 

“Misalnya di rumah ada Jogo Rumah yang senantiasa menjaga protokol kesehatan anggota keluarga masing-masing,” tandas Djoko.