KUASAKATACOM, Blora – Bank Indonesia (BI) Jateng berencana melanjutkan Kerja Sama pengembangan klaster pertanian Cabai terintegrasi di Kabupaten Blora yang dimulai sejak 2017.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan BI Jateng Suko Wardoyo dalam video konferensi dengan Bupati Blora Djoko Nugroho, Selasa (7/7).
Suko menilai cabai masih menjadi komoditas potensian di Blora. Apalagi banyak petani cabai yang belum maksimal mengelola hasil pertanian pascapanen. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pandampingan, salah satunya melalui program CSR BI.
“Kami ingin kerja sama bisa berlanjut dan dikembangkan lebih luas lagi. Sebelumnya, kita sudah melakukan pendampingan pada kelompok tani di Desa Purworejo Kecamatan Blora dan Desa Dringo Kecamatan Todanan. Ke depan akan kita kembangkan di Desa Palon Kecamatan Jepon,” ungkap Suko.
Suko menegaskan, pihaknya tidak hanya memberikan pendampingan tentang teknik pertaniannya saja. Tetapi juga akan menggandeng tim ahli untuk pendampingan pengelolaan pascapanen agar harga komoditas tidak jatuh saat puncak panen.
Pendampingan dilakukan secara kelembagaan seperti pembentukan koperasi maupun bantuan alat pengeringan cabai untuk mengolah menjadi produk UKM lainnya.
Di sisi lain, Bupati Djoko Nugroho menyambut baik rencana ini. Bahkan ia meminta Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bersama Kepala Dinas Peternakan dan Perikan serta Bagian Tata Pemerintahan Setda Blora segera membuat draf perpanjangan kerja sama.
“Ini sinyal bagus untuk para petani cabai kita akui Blora punya potensi besar pada pertanian cabai merah. Sering harganya anjlok saat musim panen, sehingga kita gerakkan seluruh ASN untuk ikut membeli dengan harga pasar agar petani tidak rugi,” tuturnya.
Selain itu, ia berharap dapat mendapat bantuan pendampingan terkait keinginan membuat pabrik pakan ternak di Blora. Pasalnya, hasil komoditas jagung melimpah. Kemudian ia mengusulkan bantuan pengembangan pengelolaan peternakan sapi, baik dalam penggemukan atau pun pengolahan pascapanen.
