KUASAKATACOM, Semarang - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah (Jateg) berkunjung ke Univesitas Negeri Semarang (Unnes), pada Senin (6/7/2020).
Dalam kesempatan itu, GP Ansor Jawa Tengah mendorong agar pihak kampus setempat memperkuat sistem deradikalisasi di kampus. Hal itu dirasa perlu sebagai langkah antisipasi terkait maraknya isu komunisme dan radikalisme yang beberapa hari belakangan ini kembali terdengar.
“Kami berharap Perguruan Tinggi seperti Unnes misalnya lebih aktif dan sensitif lagi pada persoalan paham kebangsaan,” ucap Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, Sholahuddin Aly.
Pria yang akrab disapa Gus Sholah itu menyebut perguruan tinggi sebagai pondasi pencetak generasi masa depan bangsa wajib memperkuat benteng penghalau paham-paham tersebut. Untuk menghalau tersebut, ia menyarakan salah satunya agar perguruan tinggi tersebut membentuk semacam gugus tugas yang khusus berupaya mencegah berkembangnya paham menyimpang dan pengembangan paham kebangsaan.
Sementara itu, Rektor Unnes, Prof Dr Fathur Rokhman menuturkan pihaknya memiliki tugas deradikalisasi untuk menghalau berkembangnya radikalisme dan komunisme. Pihaknya pun menyambut baik pihak yang aktif menyoroti persoalan itu, seperti GP Ansor. Ia mengaku hingga saat ini pihak Unnes telah menggandeng sejumlah pesantren di sekitar kampus sebagai tempat mahasiswanya untuk mengikuti pengajian yang ada.
“Hal itu karena kami sadar, kita bisa membentengi dengan kurikulum pendidikan namun saat keluar dari kampus itu yang sulit,” kata dia.
Dalam waktu dekat, pihaknya pun bakal mengevaluasi program deradikalisasi di lingkungan kampusnya. Arahnya adalah agar mahasiswa tidak mempunyai paham menolak Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UU Dasar 1945.
