Meski cukup bermanfaat untuk mencetak, menyalin, maupun memindai dokumen, printer mungkin belum masuk ke daftar hal-hal yang urgen untukmu. Sehingga, ketika kamu hendak pindah rumah dari satu pulau ke pulau lain ataupun bersekolah ke luar negeri, benda elektronik satu ini tidaklah menjadi benda yang akan kamu bawa bersamamu. Atau ketika kamu sudah berhasil mengatasi error pada printer dan berencana untuk menggantinya dengan printer baru karena membutuhkan fitur yang lebih canggih. Ada beberapa opsi yang bisa kamu lakukan untuk “melepas” benda satu ini, bisa disumbangkan atau dijual ke orang lain. Jika kamu memilih opsi jual printer, maka ada satu hal yang perlu kamu lakukan terlebih dahulu. Apakah hal itu?

Menghapus data dalam printer

Melansir situs KimKomando, satu hal yang harus kamu lakukan sebelum menjual atau memindahtangankan printer-mu ke pihak lain adalah menghapus data. Yap, sebagaimana diketahui bersama, data adalah suatu hal yang amat krusial. Memang, tidak semua jenis printer dapat menyimpan data penggunanya. Namun, tak ada salahnya melakukan pencegahan, bukan?

Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah printer kamu dapat menyimpan data atau tidak?

Satu cara mengetahui apakah printer kamu dapat menyimpan data, menurut KimKomando, adalah bila alat pencetak tersebut dapat mencetak ulang dokumen yang sudah pernah kamu cetak, salin, atau pindai di beberapa waktu sebelumnya.

Cara lain untuk mengetahuinya ialah jika printer memiliki fitur private printing. Fitur ini membolehkan pengguna mengirimkan dokumen pada printer, namun tidak akan langsung mencetaknya. Melainkan, dokumen tersebut baru akan tercetak ketika kamu menekan tombol print yang ada pada benda elektronik ini.

Wireless printer—atau printer yang dapat mencetak langsung dokumen dari perangkat elektronik lain tanpa kabel seperti laptop, ponsel, atau tablet—juga berkemungkinan memiliki penyimpanan data.

Cara menghapus data dalam printer

Jika printer milikmu tidak memiliki fitur-fitur di atas, maka sudah pasti printer kamu tidak memiliki slot penyimpanan data. Namun, jika sebaliknya, kamu perlu melakukan reset atau mencabut kartu memori yang tersimpan dalam printer kamu sebelum menjualnya dengan bebas.

Lihat pada buku panduan printer untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap melakukan reset printer yang kamu miliki. Usai melakukan ini, kamu dapat mengetes status printer (apakah sudah kembali ke setting-an pabrik atau belum) dengan cara menyambungkan kembali dayanya ke laptop atau komputermu. Jika laptop atau komputermu membaca driver printer-mu sebagai perangkat baru, maka printer sudah kembali ke mode pabrik.

Itulah dia hal yang perlu kamu lakukan sebelum menjual printer-mu serta cara melakukannya. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!