Gadis Ini Wajib Tidur Sebulan Penuh, Luar Biasa!
Menarik gadis tidur sebulan penuh, tetapi gadis ini nyatanya mempunyai kelainan dalam pola tidurnya, ia melewatkan begitu tak sedikit faktor semacam umpama ujian di sekolah ataupun masa liburan yang sewajibnya bisa diisi dengan beberapa faktor menyenangkan. Faktor ini dirasakan langsung oleh remaja Inggris, Stacey Comerford, yang mengidap Kleine Levin Syndrome.
Dampak menginap Kleine Levin Syndrome, Stacey beritanya bisa menghabiskan waktu satu bulan untuk sekali tertidur. Bahkan sang ibu, Bernie Richards berkata, waktu tidur Stacey kadang bisa mencapai dua bulan.
"Sindrom itu bisa menyerang setiap saat. Selagi ini waktu tidur terlama Stacey merupakan dua bulan," ucap Bernie, yang dikutip Mirror. Bernie meningkatkan, Kleine Levin Syndrome menyerang putrinya dengan tiba-tiba tanpa adanya tanda-tanda terlebih dahulu.
"Aku sempat menemukannya tertidur di lantai dapur. Sempat sebuah waktu Aku mendapatinya tengah berlangsung ke kamar mandi alias ketika ia tengah mengambil minuman. Tetapi, itu dibuatnya sambil memejamkan mata. Ketika ia tersadar ia tak merasa aneh. Stacey tak tahu sama sekali apa yang dialaminya," jelas Bernie.
Stacey sudah menderita Kleine Levin Syndrome sejak satu tahun lalu. Tetapi kepastian atas vonis ini baru dijatuhkan. "Stacey merasa lelah sepanjang waktu. Ia tak bisa berkonsentrasi dengan sekolahnya. Pikirannya kosong serta ia tidur selagi berminggu-minggu," ucap Bernie.
Nyatanya Stacey bukanlah satu-satunya remaja Inggris yangmengidap Kleine Levin Syndrome. Seorang remaja asal Sheffield, Inggris, Mitchell Baldwin pun dilaporkan mengidap kelainan yang sama dengan yang diderita Stacey. Walau tak mempunyai waktu tidur selagi Stacey, tetapi polanya yang dialami keduanya sama. Mitchell diberitakan hanya menghabiskan waktu selama22 jam untuk tidur.
"Ini membuatku frustasi. Aku melewatkan tak sedikit faktor dalam hidupku," tutur Mitchell. Kleine Levin Syndrome alias yang dikenal juga dengan sebutan Sleeping Beauty Syndrome merupakan penyakit langka di dunia. Dari miliaran penduduk bumi hanya sekira 1000 orang saja yang menderita kelainan ini.
