"Selamat malam, beibz ... Maaf ya, mungkin di hari ulang tahunmu nanti, aku gak bisa datang."Malam- malam Agus menelephone Sari, memberi kabar kalau dirinya tak bisa hadir di ulang tahun kekasihnya tersebut. "Lho ... Kenapa, beibz..? Kok, kamu tega banget sih." Jawab Sari agak cemberut. "Mulai besok aku ditugaskan di luar pulau oleh bosku. Aku pun menyayangkan keputusan mendadak ini ... " Tut ... tut ... tut... Belum selesai Agus bicara, tiba- tiba telephone terputus. Agus menghela nafas, ia tahu kalau Sari sangat kecewa dengan kabar yang diterimanya. Dengan hati yang diselimuti kegundahan, Agus mencoba untuk membuka akun Paypalnya. Ia ingin mengecek sisa saldo yang ada di akun Paypal tersebut. "Yes.. masih cukup saldo ini" suara lirih Agus. Lima hari berselang, suasana kemeriahan terjadi di rumah Sari. Hari itu adalah hari ulang tahunnya. Beberapa wajah ceria menghiasi pesta itu. Namun wajah Sari begitu sangat muram karena dihari yang special itu, ia hanya berdiri tanpa kekasihnya. Sementara semua teman-temannya datang bersama pasangannya masing- masing. "Maaf, Non ... Ada yang mengirimkan ini ke Non Sari." Kata Bi Rini, pembantu rumah tangga di rumah Sari, sambil menyodorkan sebuah bungkusan. "Dari siapa, Bi.?" Tanya Sari penasaran dengan si pengirim kado ulang tahun itu. "Nggak tau, Non ... Tadi setelah Bibi menerimanya, pemuda itu langsung pamit pergi." Jawab Bi Rini menjelaskan. "Orangnya ganteng lho Non... hehe." Gurau Bi Rini. "Alaahhh ... Bibi ini. Kalau lihat orang ganteng, wajahnya langsung ceria." Balas Sari menggoda pembantunya tersebut. "Sudah ya Non ... Saya ke belakang dulu." Pamit Bi Rini dengan tersipu malu atas candaan Sari. Sampai tengah malam, Sari masih belum bisa memejamkan mata. Ia terus menerka-nerka pemuda yang mengirimkan kado ulang tahun tadi siang. "Siapa ya kira- kira yang mengirimkan kado ini."? Tanya Sari dalam hati. "Kalau Hadi ... Kurasa tidak mungkin. Meski aku sempat dekat dengannya, tak mungkin dia mengirimkan ini. Dia kan sudah berkeluarga."Sari terus kepikiran dengan pemuda misterius yang mengirimkan kado ulang tahun untuknya. Sambil memandangi isi kado yang berisi barang yang Sari inginkan.

20 jam sebelumnya....

" Mmmmuahhhh......"
Agus mencium kado istimewa yang baru saja dibeli dari Allvitayani , sebuah toko online yang sangat populer di dunia maya. Berkali - kali Agus menciumi kado itu, sebuah kado yang dibungkus rapi kertas berwarna pink. Agus seolah - olah hendak mencurahkan segenap perasaannya melalui kado istimewa yang akan dipersembahkan untuk kekasihnya, Sari.

" Teeeet.....!!"
" Teeeettt.....!!!"
Suara klakson mobil carteran mengagetkan Agus.
" Aduhhh....!"
" Hampir saja lupa, Aku harus segera berangkat ke bandara," ucap Agus dalam hati.
" Bentar Bang," kata Agus sambil mengunci pintu messnya.
" Breggg....!"
Agus menutup pintu mobil carteran berwarna hitam itu dengan keras. Mobil itulah yang akan membawa Agus ke Bandara, tekadnya sudah bulat untuk menghadiri acara ulang tahun kekasihnya. Bahkan karena tekad Agus sangat besar, bossnya sampai mengalah dan memberinya ijin, walau cuma 1 hari.

" Kenapa berhenti Bang ?" Tanya Agus keheranan karena mobil yang ditumpanginya berhenti di tempat sepi.
" Tunggu sebentar, Saya ingin buang air dulu Mas," kata sang supir yang dari tidak melepas topi dan kacamata hitamnya.
Tiba - tiba saja....
" Serahkan dompet dan hp kamu...!" Teriak seorang dengan penutup wajah yang tiba - tiba membuka pintu mobil dan langsung menempelkan golok di leher Agus dengan tangan kanannya.
" Ambil saja uang dan hp Saya tapi tolong jangan lukai Saya Bang," kata Agus sambil menyerahkan dompet dan hpnya.
" Tasnya juga.....!"
" Jangan Bang, isinya cuma pakaian, tiket pesawat, dan kado ulang tahun pacar saya Bang."
" Bohong....!"
Perampok itu berusaha merebut tas yang berada dalam pelukan Agus, namun Agus terus mempertahankannya.
" Dasar keras kepala, rasakan ini...!
Perampok itu mengayunkan goloknya untuk menebas tangan kanan Agus.Namun Agus tetap mempertahankan tas berisi kado itu, walaupun tangan kanannya terluka parah.
" Serahkan tasnya...!" Kata perampok itu makin membabi buta menyerang Agus.

Untungnya, ada mobil yang melintas dan berhenti di tempat mobil carteran Agus berhenti karena dikira sedang mogok. Melihat ada mobil lain berhenti, si perampok langsung kabur walaupun gagal merebut tas milik Agus. Agus segera dibawa oleh penumpang mobil itu ke rumah sakit. Karena lukanya terlalu parah, Agus meninggal dunia begitu sampai di rumah sakit. Agus meninggal dunia dengan tas berisi kado tetap dalam pelukannya !

=================

Sari tiba - tiba saja terbangun dari tidurnya. Dia baru saja bermimpi bertemu Agus. Dalam mimpinya Agus mengenakan pakaian serba putih, wajahnya berseri - seri, sinar matanya teduh memancarkan ketenangan.
" Selamat ulang tahun Sari....."
Kata Agus sambil menyerahkan sebuah kado yang di bungkus kertas berwarna pink.
Kado yang diberikan Agus dalam mimpinya sama persis dengan kado yang diterimanya lewat Bi Rini !

" Jangan - jangan...."
Ucap Sari lirih, tak kuasa ia meneruskan ucapannya. Air matanya mengalis deras sampai membasahi bantal kesayangannya....